Chapter 11

2.1K 251 9
                                    

Jaehyun membaringkan Rose ke atas ranjang. Jemarinya menyusup ke balik rok Rose dan langsung menyentuh pusat kewanitaannya. Sentuhan itu membakar sekaligus menyejukkan dan Rose langsung mengangkat tubuhnya penuh gairah. Jaehyun menundukkan kepalanya, mengecup leher dan pundak Rose sambil menurunkan kemejanya, menikmati betapa Rose menyerah kepada gairahnya.

“Ah sayangku, kau begitu indah” Jaehyun menangkup buah payudara Rose di telapaknya, merasakan dan menikmati kelembutan itu. Lalu bibir panasnya turun dan menangkup pucuknya, melumatnya penuh gairah, membuat Rose hampir menjerit karena siksaan kenikmatan yang berbaur menjadi satu.

Lelaki itu menurunkan rok Rose dan mulai menyentuhnya, dimana-mana, meninggalkan gelenyar panas yang membakarnya. Jemari Jaehyun menyentuh pusat kewanitaannya dan Rose merasakan dorongan yang amat sangat untuk memohon agar Jaehyun mau memasukinya.

Dan Jaehyun sudah siap, Lelaki itu terasa begitu keras dan panas di bawah sana. Rose mendesak-desakkan tubuhnya dengan frustrasi, permohonan tanpa kata.

“Tenang sayangku” Jaehyun mulai terengah, menahan pinggul Rose yang bergairah di bawahnya. “Aku akan memuaskanmu sebentar lagi”

Jaehyun menyentuhkan dirinya, dan langsung menggertakkan giginya, melawan dorongan kuat untuk memasuki Rose dengan kasar. Rose sudah sangat siap menerimanya, tetapi Jaehyun bertekad memperlakukannya dengan lembut, memberikan tubuhnya untuk kenikmatan Rose.

Ketika kehangatan Jaehyun merasukinya, tenggelam dalam tubuhnya yang panas dan basah, Rose mengerang dan memejamkan mata. Oh astaga! Rasanya begitu tepat, kenikmatan ini, kedekatan ini yang telah dia sangkal selama ini. Rasanya luar biasa tepatnya!

Mereka bergerak dalam alunan gairah yang keras, berusaha memuaskan gejolaknya sendiri-sendiri. Sampai akhirnya tubuh Rose terasa melayang, mencapai puncak kenikmatannya didorong oleh rasa klimaks yang begitu dalam. Ketika mendengar erangan, Jaehyun mengikutinya. Menyerah dalam orgasme bersamanya.

***

Ada yang berbeda dalam hubungan mereka. Rose menyadari pagi itu, mengingat senyum lembut Jaehyun ketika Rose terbirit-birit kembali ke kamarnya ketika hari hampir menjelang pagi. Terutama perasaan Rose ke Jaehyun, ada yang berubah.
Ternyata selama ini dia juga frustrasi oleh gairah yang tertahan, sama seperti yang dirasakan Jaehyun. Dan ketika semalaman mereka saling memuaskan gairah masingmasing, pagi ini perasaannya luar biasa bahagia. Rose bahkan merasa ingin bersenandung.

Pagi ini, karena Jaehyun biasanya sudah berangkat bekerja jam-jam segini. Rose memutuskan untuk mengisi waktunya dengan menjelajah seluruh isi rumah. Dia memutuskan untuk menjelajahi area sayap kanan rumah yang besar itu. Tanpa di temani siapapun, Rose menyusuri lorong-lorong, ruangan demi ruangan, sampai akhirnya tiba di ujung lorong, dengan dinding yang sepenuhnya terbuat dari kaca, memantulkan cahaya matahari ke seluruh lorong dan pemandangan yang luar biasa indahnya di balik kaca. Pemandangan kebun mawar berwarna merah tua yang merambat dan memenuhi taman kecil di sana.

Rose terpesona hingga hampir sesak napas. Dia berdiri cukup lama di depan taman itu, lalu kemudian mengerutkan keningnya ketika menyadari, bahwa sayap kanan rumah ini, meskipun tampak bersih dan terawat, tampaknya hampir tidak pernah digunakan.

Rose menoleh ke kiri, dan menemukan sebuah pintu besar berwarna keemasan, dengan penuh rasa ingin tahu dia membuka handle pintu itu. Sepertinya susah dan macet, tetapi kemudian setelah Rose mencoba beberapa kali, pintu itu terbuka dengan mudahnya, dengan suara berderit karena engsel yang sudah lama tak diminyaki.

Ruangan itu temaram, karena jendela kamarnya tertutup rapat oleh gorden, baunya pengap seperti sudah lama tidak dimasuki. Rose meraba-raba dinding dan menemukan saklar di kamar itu, ditekannya saklar kamar itu, dan cahaya kekuningan yang lembut langsung menyinari seluruh ruangan.

Sleep With The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang