.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi-pagi sekali, Savier terlihat sudah meninggalkan rumah. Ia memakai pakaian yang sangat rapi, dengan setelan jas berwarna abu-abunya.
"Kala! Abang berangkat dulu, ya. Abang ada meeting penting di kantor. Nanti pulangnya abang beliin es krim, ya."
Tak sempat mendengar jawaban Kala, Savier langsung pergi begitu saja. Terdengar suara mesin mobil yang telah nyala. Kala yang baru keluar dari kamarnya terheran-heran melihat kakaknya pergi sepagi ini. Kala pun duduk di sofa sembari menunggu acara tv favoritnya dimulai.
Kala melihat ada dokumen yang dibungkus dalam map cokelat di bawah meja. Ia pun mengambil map cokelat tersebut. Pada ujung kiri atas map tertulis 'Vintage Beauty Project'. Seingatnya, kakak laki-lakinya itu bekerja di perusahaan yang bergerak dalam bidang kecantikan. Mungkin saja isi map ini diperlukan untuk meeting-nya hari ini. Kala segera menelepon Savier untuk menanyakan tentang map ini.
"Halo, abang. Ini ada map cokelat di bawah meja, tulisannya 'Vintage Beauty Project'. Ketinggalan, kah?"
"Astaga, ternyata ketinggalan, mana abang udah sampe di kantor. Abang boleh minta tolong Kala ke sini ngga? Soalnya setengah jam lagi meeting-nya udah mau mulai."
"Oke abangg, bentar, ya, Kala ke sana."
"Maaf yaa abang jadi ngerepotin Kala."
"Ish, gak ngerepotin sama sekali. Ya udah, Kala otw, ya."
Panggilan segera ditutup oleh Kala. Ia langsung mengganti pakaiannya dan pergi ke kantor Savier. Kala mengendarai sepeda motor yang baru saja Savier beli beberapa hari lalu. Untung saja ada sepeda motor ini, karena jika memakai kendaraan umum akan memakan waktu setidaknya 40 menit.
Kala pergi ke kantor Savier melalui jalan tembusan yang melewati perumahan dan kampung-kampung. Dengan cara ini Kala bisa menghemat sekitar 5 menit.
Setelah mengendarai motor selama 25 menit, Kala telah tiba di perusahaan tempat Savier bekerja. Perusahaan tersebut bisa dibilang salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia. Gedung itu sendiri memiliki sebelas lantai dan sebuah restoran di lantai pertama. Atap gedung tersebut sedikit berbentuk piramida dan didominasi warna biru langit dan abu-abu.
Untuk memasuki kantor, diperlukan id card, sementara Kala bukanlah pegawai yang bekerja di sana, jadi Kala harus menunggu Savier di lobby.
Saat menunggu di lobby, ia melihat sosok yang familiar di matanya. Ia melihat seorang anak kecil yang berlarian. Anak kecil itu adalah anak kecil yang sama dengan yang ia lihat di mall beberapa minggu yang lalu. Di belakang anak kecil itu diikuti dua pria dengan perawakan gagah. Kedua pria itu memakai id card dari perusahaan ini, yang berarti mereka adalah pegawai di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Day In The Fall [Kim Gyuvin]
FanfictionKala mengalami kecelakaan mobil saat ia berumur 17 tahun yang membuatnya kehilangan ingatannya. Sejak saat itu ia terus mengalami mimpi buruk, dan setiap terbangun ia akan merasakan sakit kepala yang luar biasa. Suatu hari ia pingsan karena tak kuat...