Oke temen temen sebelum baca cerita nya, Aku lupa nih Fyera sama Shenva itu udah kenalan belom ya. Kalo belom kenalan anggap saja mereka sudah kenalan maaf atas ke tidack profesional nya saya.
Pukul 14.48 di bawah terik nya matahari tampak sepasang sahabat berdiri di trotoar yang berada di depan sekolah mereka. "Hmm, Shenva kamu mau cobain jajanan itu gak? Kaya nya enak tuh." Shenva melihat ke arah mana jari teman nya lalu dia mengangguk.
"Ohya nanti kamu aja ya yang mesen." mengingat kejadian tadi di kantin membuat Shenva malas untuk memesan. "Hahaha iyaa." jawab nya sambil terkekeh. Dan sesuai dengan permintaan Shenva akhirnya Fyera memesan cemilan yang di jual.
"Enak banget ih, apa aku beli lagi ya?" Fyera telah menghabiskan Tteokbokki yang di pesan mereka tadi, "eh aku kesana dulu ya mau beli lagi nih." ucap nya sambil sedikit berlari ke arah penjual makanan tadi.
"Astaga.. Ada ada aja tuh bocah, tapi gapapa deh yang penting aku punya temen." gumam nya di tengah mengunyah, sesaat dia melihat Freya berjalan menuju ke arahnya.
Tak sekian lama setelah Shenva menghabis kan makanan nya, dia melihat mobil yang tak asing baginya. Kaca mobil itu terbuka dan menampil kan wajah pak hendra alias sopir di rumah nya.
"Aku udah di jemput nih, duluan ya." Sahut nya sembari jalan menjauh dari Fyera, "hah? Iya bayy." ucap nya dengan mulut yang masih di penuhi Tteok.
Selepas pulang sekolah Shenva langsung mengganti baju dan memakai skincare routine nya. Dan kemudian berjalan ke arah ruangan yang di penuhi rak buku yang merupakan tempat belajar Shenva. Di tengah belajar suatu materi, dia tersenyum mengingat kejadian di sekolah nya.
Pukul 15.03 ketika Shenva sedang membereskan buku nya dia di kagetkan oleh mama nya yang tiba tiba masuk ke ruang belajar. "Aaa?!" teriak nya.
"Mamaa! Ngagetin aja ih." kesal nya, huftt.. Dia mungkin akan sangat jengkel nanti malam karena keluarganya membuat dirinya kesal. "Hehehe maaf. Ini mama bawain kamu makanan buat belajar, eh ternyata kamu udah selesai." jawab mama nya. Sembari menaruh paper bag ke meja kecil yang berada di samping meja Shenva.
"Hmm iya, thanks mom." tangan nya masih sibuk merapikan buku catatan nya. "Gimana tadi sekolah nya." sahut Gheyaro yang baru pulang dari kantor nya, kini dia bersender di dinding ruangan itu dengan tangan yang sibuk melonggarkan dasi.
"Well ... and happy. i got a new friend." singkat nya Shenva. Gadis itu kemudian membuka paper bag yang di berikan mama nya.
"Wow, can you tell me who she is?" ucap mama nya antusias, pertanyaan itu membuat Shenva merekahkan senyuman nya. "Kepo" mendengar jawaban itu-wajah antusias mama nya berubah menjadi cemberut. "Gituu ya kamu." Ujar mama nya yang di sambut kekehan Gheyaro.
Sore itu Shenva memutuskan untuk pergi ke perpustakaan yang tak jauh dari rumah nya, dia terlalu bosan di rumah dan ingin sesekali keluar rumah. Crop top dengan sweater dan celana jeans adalan gaya baju ter nyaman nya yang dia pakai sekarang untuk keluar.
Gadis itu sekarang berjalan ke arah pintu masuk gedung itu dan kebetulan Kak Bintang ingin mengembalikan buku yang beberapa hari lalu dia pinjam-dan akhirnya mengikuti Shenva ke perpustakaan itu. Kakak nya itu memang sering datang ke perpustakaan tak heran mata nya menjadi minus.
Singkat nya sekarang Shenva sedang terduduk di Bean bag yang berada pada samping jendela, mata nya di fokus kan untuk membaca tulisan tulisan novel kesukaan gadis itu. Lalu di mana kak Bintang? Lupakan monyet itu.
Ketika dia sedang fokus membaca terdapat sosok orang yang duduk di depan meja nya, tentu hal itu membuat nya menoleh ke arah orang tersebut. "Fyera? Lo di sini" ternyata itu sahabat nya yang juga kebetulan berada di perpustakaan yang sama.
"iya, kebetulan ya tadi aku lagi cari buku eh ada orang mirip kamu aku cek eh beneran kamu." ujar nya dengan senyum lebar. "Aku kirain siapa loh, ternyata kamu." novel nya kemudian dia taruh ke meja yang berada di depan nya. Beberapa menit telah mereka habis kan untuk berbincang santuy.
Sempat mereka berbincang tentang materi di sekolahan yang sebelum nya Shenva belum pahami, dan pada akhir nya mereka belajar bersama. Sampai tak sadar langit ternyata mulai gelap, untung saja perpustakaan itu buka sampai jam 9 malam.
"Dek. Kakak mau pulang nih, udah selesai belom." sahut nya setelah mendatangi meja mereka, tampak pria itu memegang buku buku yang akan di pinjam nya. "Eoh? Yaudah abis ini aku mau ke tempat peminjaman nya dulu, kak bintang duluan aja kebawah." jawab Shenva. Mendengar itu Bintang hanya mengangguk dan turun dari lantai itu.
Gadis itu selesai dari tempat meminjam dan kembali ke meja mereka tadi, sambil membawa tote bag-gadis itu menghampiri Fyera. "Fyera aku duluan ya." itu yang di ucapkan Shenva sebelum keluar dari ruangan.
"Belajar udah, baca buku udah. Ngapain lagi ya?" ucap gadis itu pada dirinya sendiri, dan kemudian sesuatu terlintas di benak pikirannya. Shenva kemudian mengetik sesuatu di gawai nya. Tepat sebelum Shenva pulang dia sempat meminta nomor Fyera agar dapat bisa lebih dekat.
Saat itu, Shenva baru saja selesai makan malam dan dia lagi lagi bosan. 'Ngajak Vc enak kali ya' batin nya sambil melihat layar handphone nya. Pada akhir nya semalaman dia menatap ponsel sambil berbincang dengan sahabat lewat gawai milik nya.Pagi harinya semua berjalan normal, dah kebetulan saat itu guru memberikan jam kosong. Di suasana kelas yang cukup ramai-Shenva hanya memandangi lapangan sekolah nya. Wajah nya di terpa angin yang tak begitu kencang.
Namun di balik normal nya hari itu terdapat kebingungan di pikiran Shenva, saat kemarin Shenva masuk. Bangku di belakangnya kosong, sedang kan sekarang di isi oleh gadis yang sangat asing di kelas ini.
Shenva memalingkan wajah dan melirik meja Fyera, dia mendapati seorang gadis yang tadinya duduk di belakang bangku nya. Sekarang sedang berdiri di samping Fyera, tampak suatu gambar di buku Sketsa yang di duga milik teman nya itu.
Di jam istirahat Shenva mengajak Freya ke kantin bersama, "yaya.. Yok ke kantin." sahut nya saat Shenva berada di samping bangku gadis itu, "emm.. Bentar ya aku mau ngajak si Nara juga." mendengar jawaban itu, dia mengkerut kan dahi. "Nara siapa?" belum sempat dia mendapat jawaban, Freya sudah pergi.
Baru saja makanan datang dan Shenva memulai pembicaraan. "Ehm.. Aku mau nanya, kamu kelas apa ya? Kemarin aku lihat di belakang bangku saya kosong, eh sekarang di isi kamu." tanya Shenva dengan penuh penasaran, jawaban gadis di depan nya di tahan oleh Fyera.
"Kemarin dia lagi di australia ada urusan keluarga, jadi ga bisa masuk." Shenva hanya mengangguk angguk mendengar hal itu.
Oke temen temen maaf ya kalo nama Fyera agak mirip sama tokoh tertentu. buat alasan nya mungkin bisa aku jelasin di Ig : byy.shnva
Eaakkk udah punya ig khusus nih, sekian buat cerita ini sorry banget update nya gabisa cepet dan ga panjang. Aku usahain biar cepet update.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHENVA
Non-FictionUsahakan follow sebelum membaca👍 Shenva Ravashel, gadis yang seumur hidup nya terkurung... Ah bukan, i say... mengurungkan diri dirumah. Shenva akan menunjukan batang hidung nya hanya jika ada acara penting, Shenva... gadis yang tak mengenal dunia...