Helooo, jangan sedih ya :)(Naim x Y/n)
----------------------∷♡✭♡∷---------------------
Semenjak Naim bertemu y/n buat pertama kali, Naim telah jatuh hati terhadap y/n. Y/n sangat peramah dan ceria tetapi adakah y/n menerima cinta aku sebagai pasangan dia?
"Hai Naim! " - y/n sambil senyum manis dan duduk hadapan Naim yang sedang memakan makanan dia di meja bersama Amirr . " Haii " - Naim membalas " waalaikumussalam" - amirr sambil memandang minumannya. Keadaan di meja Naim senyap kerana amirr membuat mereka berdua sentap. Y/n hanya pandang Amirr dan duduk di meja Naim. " Sooo, kau hari ni kau ada manifesto Ariz kan? " - y/n " haah, asal? " - Naim sambil membuat muka tak puas hati, y/n paham dengan perasaan Naim. Naim memberitahu aku semua tentang budak form 2 tu, dan aku sempat menolong budak form 2 tu lari dari Ariz.
Secara tiba-tiba, Naim melihat sesuatu dan menghentak genggaman tangan di meja, lalu Naim bangun dari tempat duduknya dan pergi ke arah Ariz, y/n dan amirr pun ikut Naim dari belakang. Naim menepis tangan Ariz yang memegang budak from 2. " eh, kau pahal?, kau jangan sentuh budak ni. Kau tak kesian ke dekat budak ni? Kau tengok mata dia, kau sedar tak apa kau buat dekat dia p€r0g0l!? " - Naim menengking sepuas-puas ke Ariz " sejak bila pula kau ambil job jadi bapak dia ni?" - Ariz sambil tersengih, secara tiba-tiba Kapla interim aka Hakeem datang ke arah Ariz dan Naim. " Weh, perlahankan suara nanti akak dm dengar" - Hakeem berbisik dengan Naim " tak, kau tak sedar ke dia ni p€r0g0l- " - Naim tidak sempat menghabiskan ayatnya telah dipotong oleh Hakeem, " halah Halah halahhh please jangan dekat sini" - Hakeem sambil memegang muka Naim. " umm, ha! Apa kata korang settlekan dekat manifesto? " - Hakeem memberi candangan kepada Ariz dan Naim. Ariz hanya mengangguk pertanda setuju dan Naim hanya melihat ariz. " kalau aku menang, aku nak mamat ni berambus dari sekolah ni." - Naim, " okey, tapi kalau aku menang aku nak kau keluar dari sekolah ni " - Ariz sambil tersengih, Naim sangat memandang Ariz dengan sedikit cemas tetapi dia menyetujui permintaan Ariz, " okey deal, kalau aku kalah, aku keluar daripada sekolah ni " - Naim hanya mengangguk," aku pun " - amirr, y/n memandang Amirr dengan penuh kesian sebab amirr pernah melalui benda yang sama. " aku pun sama " - y/n sambil memegang bahu dudak form 2.
Sekian lama, sekian berjam² menunggu ketibaan waktu manifesto, Naim dan Ariz pun tiba di gelanggang, mereka salin menatap satu sama lain dan ariz mula membuka bajunya dan mencampakkan ke arah Amirr, y/n dah hilang sabar tapi masih bertenang, dah lah buat masalah, pastu kau dah pakai budak untuk kepuasan diri kau. eeehh, hilang sabar aku dibuatnye ( jangan marah² y/n, lek luu ).manifesto pun bermula dan keadaan semakin kecoh apabila Naim menendang Ariz ( paham² je lah ye ) berkali², Naim memaki hamun Ariz yang sedang kesakitan dan pada mase yang sama Naim hilang kawalan dan Naim ditarik oleh Amirr, Amirr menenangkan Naim dan manifesto mereka pun berakhir di situ.
Time skip
" macam mana budak form 2 tu? dah call mak bapak dia? " - y/n sedang duduk di katil amirr, " dah, mungkin esok mak bapak diaorang sampai " - Naim sambil berkemas katilnya, " weh, aku takut do Ariz pergi dekat budak tu lagi, " - y/n sambil memandang tangannya, " huh, berani dia nak datang kat budak tu, aku pijak dia lagi " - naim mengambil kotak rokok dan mengambil satu batang rokok dan menyalakan api rokok.
" Naim " - y/n, " ha apa dia? " - Naim menghembus keluar asap rokoknya, " tak elok tu " - y/n menunjuk jarinya ke arah rokok yang dipegang oleh Naim, " tahu, jangan risaulah y/n, sekali sekala " - Naim menghisap rokok kembali " hmm, btw apa cerita adik kau? " - y/n " hmm, macam tu lah dia tu degil, keras kepala nak buat macam mana lagi. " - Naim melihat rokok nye.
Time skip
cuti sekolah pun tiba, aku tak balik rumah sebab, entah lah rasa macam tak berbaloi, baru beberapa hari cuti dah sekolah balik, baik duduk je dekat sekolah, sambil bosan-bosan, aku jalan-jalan makan angin dekat Kudrat, tetiba aku terdengar perbualan Naim dan mamanye.
Naim pov;
" naim, mama ambil keputusan untuk bercerai dengan ayah " - mama " asal tiba-tiba ni ma? takkan ayah pun mama nak tinggalkan? " - Naim, " Naim dengar cakap mama- " - mama " tak! mama yang kena dengar cakap Naim sekarang, abang berusaha untuk jadi macam ayah, abang masuk sekolah bodoh ni pun sebab nak jadi ayah, mama tau kan papa tu lemah, lembik, pondan!.. abang berusaha- abang berubah nak buang sikap papa yang ada dalam diri abang ni- " - naim menengking mama " tak Naim- " - mama yang sedang berair mata dia untuk menenangkan anak sulungnya, " mama nak Naim jadi macam siapa! untuk mama nampak Naim! " - Naim memarahi mamanya yang sedang duduk didepannya, " mama tahu, mama banyak buat silap dekat naim dan Fakhri, bagi mama satu peluang " - mama yang suara sayu apabila anaknya menengking dia, Naim hanya berdiam dan pergi dari situ.
Y/n pov
aku selepas mendengar perbualan tu secara senyap-senyap aku sangat tersentuh dan sedih kerana selama ni tak pernah aku nampak dari sisi lembut Naim, walaupun Naim sedikit mengeluarkan sikap lembutnya tetapi aku tak pernah mengambil tahu tentangnya. Selepas Naim bangun dan pergi dari situ aku pun secepat-cepat mungkin untuk menyorokkan diri daripada naim, Naim hanya berjalan cepat dan terus pergi ke dormnya. Aku melihat mamanya sangat sedih dan mengusap air mata. Selepas kejadian itu, aku terus berlari ke dorm Naim dan membuka pintu dengan perlahan-lahan.
"Naim?" - y/n membuka pintu secara perlahan-lahan dan berjalan ke arah Naim yang sedang memeluk kakinya di atas katil miliknya. " Naim?, asal kau tak bagitau aku kau ni lembut? " - y/n sambil duduk disebelah Naim dan Naim hanya berdiam diri. " aku tak kisah kau nak jadi lembut ke, kasar ke tapi kau tak perlu jadi macam orang lain untuk tunjukkan diri kau, kau cuma jadi diri kau sendiri je, walaupun kau tak sempurna pun, kau kena jadi diri kau sebab kat dunia takde yang perfect semua ada kelemahan dan kekurangan masing-masing " - y/n sambil mengambil tangan Naim secara perlahan-lahan.
Naim hanya memandang tangan yang dipegang oleh y/n dan tersenyum kecil, " Okey y/n, terima kasih jadi kawan aku dekat Kudrat, dan aku janji akan jaga kau sampai kita kahwin. " - Naim memeluk y/n dengan erat " your welcome- eh sampai kita kahwin!? " - y/n mula merah dan kaku di pelukkan Naim, Naim hanya ketawa sahaja kerana melihat kerenah y/n yang kaku disebabkan dia.
Happy Ending
----------------------∷♡✭♡∷---------------------
Hai guys, sorry aku dah lama gilak tak upload, biasa lah busy lagi pun aku ada drama bahasa eng so jarang lah upload nampaknya.
minta maaf kalau Naim punya dialog yang dia marah mama tu ada yang tak lengkap, aku cuba sebaik mungkin perah otak aku apa yang Naim cakap dengan mama so ya thankyouu for reading and vote me!
btw bce lah buku saya baru buat tu ;(
![](https://img.wattpad.com/cover/336289152-288-k287737.jpg)
YOU ARE READING
fanfic; phc ♡
No Ficción[ top 2 #fakhri ] thank you y'all! mak lurvee fem ! reader / Y/n this is my first book / story don't judge kalau tak tertarik dengan cite ni, boleh pergi dari sini languages: Malay / Eng Plot twists ? ( Sekadar hiburan semata-mata, saya cuma buat...