Punggungmu menempel di dinding dan telapak tanganmu berkeringat. Ini mungkin kali kesepuluh Heeseung melakukannya minggu ini. Setiap kali kau berjalan melewatinya, dia dengan lembut mendorongmu ke dinding dan meletakkan telapak tangannya di atas kepalamu. Tangannya yang lain memegangi tanganmu, menghalaumu menutupi wajah. Senyum tersungging di sudut bibirnya melihat betapa tegangnya kau di bawah sentuhannya. Matanya memandangimu tajam.
Dan meskipun Heeseung telah berkali-kali melakukan ini, matamu masih saja melebar, tenggorokanmu masih saja tercekat dan jantungmu masih saja berpacu. Kau tak tahu film apa yang ia tonton bersama teman-temannya minggu lalu, yang pasti itu membuatnya berpikir memojokkanmu ke dinding adalah sesuatu yang keren. Perlahan-lahan, telapak tangan yang ditekan ke dinding diganti dengan lengan bawahnya saat dia mencondongkan tubuh lebih dekat ke wajahmu. Dia memiringkan kepala dan melihat matamu terpejam dari jarak dekat. Pada titik ini, kau tahu dia bisa merasakan hangat napasmu menyentuh kulitnya. Kemudian, seperti yang sudah-sudah, ia menarik diri sepenuhnya.
Kau baru sadar dia telah menjauh saat tangannya yang semula memegangi tanganmu terlepas. Heeseung pergi begitu saja, melanjutkan aktivitasnya seperti tak terjadi apa-apa, meninggalkanmu dengan kefrustrasian akut dan kupu-kupu di perutmu.
"Lain kali kalau kau melakukan itu lagi dan tidak menciumku, akan kucolok matamu. Lihat saja!"
Heeseung yang sedang mengisi gelasnya di dispenser cuma cengengesan mendengar ancamanmu. "Lucunya~" gumamnya pelan, kemudian meneguk airnya seraya menyelonong pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENHYPEN AS YOUR BOYFRIEND
RomanceSebuah kegabutan di weekend ini setelah keracunan Bite Me. Inilah kira-kira kelakuan-kelakuan anak Enhypen sebagai pacar kamu (versi ngehalu aku). Author = Salsa