10. 😨😅🌊

10 6 0
                                    


Awak memang hobi jualan. Dari lahir sampai beranak cucu pun tetap jualan. Sudah garis keluarga sih, bisnis selalu nomor satu.

"Kenapa Koh jual barang itu? Kami semua jadi muntah-muntah! Guut Wulag!"

"Eh, apa maksud awak sekalian ini?"

Gerombolan pemuda yang biasa beli rokok di warung awak mendadak berkerumun semacam hendak ajak tawuran, ribut-ribut gitu. Ya, soalnya mereka bawa sajam, sampul, dan majalah (huh?). Sambil protes teriak-teriak. Memang sih benar kelihatannya habis mual-mual.

Di kala kebingungan awak, ada pemuda berpakaian aneh, jas putih panjang, yang bergerak mulus menyelip di sela-sela para pemuda yang menunggu kejelasan awak padahal awak pun tak jelas.

Awak hafal karena dia sering beli gas sama beras.

Kayaknya pemuda ini tahu, tapi raut wajahnya tak bisa cerita.

Di warung awak ini pemuda itu beli yang biasa, sambil menunduk lalu kayak memberi 'jangan, jangan', kemudian membawa dua bocah cilik pergi keluar.

"Maaf, Om Lana ...."

"Maaf juga, Om Lana ...."

Di saat itulah awak mimpi mereka disetrap di rumah sama si pemuda.

Awak mimpi apa sih? Tidak habis pikir!

###

😨 Guut Wulag!

😅 Tidak habis pikir

🌊 Tumpahan isi perut 

Guut WulagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang