She (lagi)

2 0 0
                                    

Aku ga salah apapun

••

Sudah seharian Acer tidak membalas pesan nya, Amor mulai khawatir Acer kenapa-napa. Amor tau jelas bagiamana Acer. Saat ini Acer pasti sedang kacau dan menyalahkan dirinya.

Amor mulai mengetikan pesan lagi untuk Acer. Setelah berkali-kali wanita itu menelfon Acer tapi tidak ada jawaban sama sekali. Baru saja ia ingin mengirim pesan yang ia kirim, Acer sudah mengiriminya pesan.

To: Amor
From: Aschere
Gue didepan rumah lo

Dada Amor berdegup kencang. Sudah jam setengah dua belas malam Acer malah berada didepan rumah nya bukan berada didalam kamar nya.

Buru buru Amor berlari ke depan rumah, segera menuruni tangga mengabaikan panggilan dari mama nya yang terheran-heran melihat anak gadisnya berlarian dengan wajah penuh ke khawatiran.

Setelah sampai didepan pintu, Amor melihat punggung tegap Acer. Ralat, sudah tidak tegap. Acer terlihat lelah dan putus asa.

Segera ia menghampiri Acer lalu memeluk nya dengan sangat erat. Acer yang menerima pelukan dari kekasihnya langsung membalas.

"Lo kemana aja? Lo gapapa kan? Gue takut lo kenapa-napa Cer, bilang ke gue kalo lo baik-baik aja." ucap Amor masih tetap memeluk Acer dengan erat

Acer terkekeh pelan, ia mengecup puncak kepala Amor. Mengusap nya lembut yang bertujuan untuk menenangkan Amor.

"Lo bisa liat? Gue ada didepan lo. Gue baik baik aja kan?" jawab Acer setelah melepaskan pelukan Amor

Amor menganggukan kepala. Wanita itu senang melihat Acer berada dihadapannya. Meskipun, Amor tau Acer tidak benar-benar baik-baik saja. Yang terpenting sekarang adalah Amor bisa melihat Acer.

"Ikut gue sebentar ke taman deket sini yuu, gue lagi butuh lo mor" ucap Acer.

Amor tau betapa kacaunya Acer, terlihat jelas dari matanya yang tidak seperti biasanya. Bahkan, ini kali pertama Amor melihat tatapan itu terlihat putus asa dam hopeless.

••

Mereka berdua duduk disalah satu kursi yang berada ditaman dekat dengan rumah Amor. Satu tangan Amor tidak henti menggenggam tangan Acer mencoba untuk menguatkan.

Amor tidak akan bertanya apapun walaupun sebenernya ia ingin tau.

Acer menarik tubuh kecil Amor untuk ia peluk, sudah seharian ia mencari Novia, khawatir gadis itu kenapa-napa karena teman nya bilang Novia kecelakaan karena Novia tau ia berpacaran dengan Amor.

Amor tidak boleh tau ini, Acer tau Amor akan merasa sangat sedih jika dia tau ini. Tapi melihat Amor yang diam saja sejak tadi, Acer jadi ragu kalau Amor tidak tau apapun. Acer tau kalau Amor peka terhadap apa yang sedang terjadi.

Acer menghembus nafas pelan, "Novia ga ketemu mor, gue bahkan udah datengin rumah nya tapi tetep ga ketemu."

Amor melihat wajah Acer yang penuh dengan kekhawatiran, dadanya sesak lagi. Bagaimana tidak? kalian bayangkan saja, disini saya tidak akan menjelaskan kenapa dada Amor sesak.

Gadis itu lagi lagi menahan air matanya yang akan segera jatuh. Dia tidak boleh egois. Acer bukan cuma menjadi miliknya. Dia harus mengerti ini.

Tangan nya bergetar mengusap wajah Acer. Mencoba memberi ketenangan meskipun diri nya sendiri pun butuh untuk ditenangkan.

Terasa hangat, Acer pasti belum makan apapun sejak pagi.

"Novia ga akan kenapa-napa cer, gue yakin dia baik-baik aja." Kata Amor menenangkan

Gadis itu melihat air mata yang akan segera jatuh dari pelupuk mata Acer. Hatinya makin terasa sakit melihat Acer sehancur ini.

"Gue udah cari Novia keseluruh tempat yang kemungkinan dia ada mor, tapi hasilnya nihil. Mereka gamau ngasih tau Novia dimana mor. Gue takut Novia kenapa-napa."

Amor melepaskan genggaman nya. Ia menatap lurus ke arah depan. Terus mengatur nafas diam-diam agar tidak meledak. Hatinya sakit. Dia tidak rela melihat Acer seperti itu, Tidak ikhlas melihat Acer sehancur itu. Hatinya sakit karena tau pacarnya mengkhawatirkan wanita selain dirinya.

Amor menundukkan kepalanya ketika merasakan genggaman Acer. Dia harus bisa menahan air mata nya agar tidak jatuh. Dia harus mengerti Acer, ini bukan kemauan Acer jadi Amor tidak boleh marah.

Gadis itu kembali melihat Acer. Tidak ada binar lagi dimata pacar nya itu. Amor tidak suka.

"Novia ga akan kenapa napa Cer, Acer tenang aja yaaa" Ucap Amor seperti ada yang tertahan didalam hatinya.

"Cer, lo tau ga si? pas gua tau kabar Novia kecelakaan plus temen temen lo nyalah nyalahin lo karena itu, gue sempet mikir kalo sebenernya gue dlrebut lo dari mereka atau engga. Gue bahkan ga bisa menutup fakta kalo Novia kacau kaya gitu karena tau kita pacaran ditambah lo pernah bilang kalo dia nunggu lo dari lama. dan itu artinya, gue ga ada pada saat itu. Gue gatau apa yang kalian laluin pas gue ga ada. Pas gue pergi ninggalin lo. Cer, bohong kalo gue bilang gue ga takut. Sama kaya lo yang lagi takut sekarang, yang lagi khawatir sekarang. Cer, hati gue sakit banget denger Novia kecelakaan, sakit banget pas tau lo ngerasain sesek, pas tau lo nangis nangis didepan rumah dia kaya orang gila, sesek banget tau fakta kalo mereka malah nyalahin lo atas apa yang terjadi sama Novia padahal point awal ada di gue" lanjut Amor panjang lebar. Acer yang mendengar itu hanya menundukkan kepalanya.

"Gue gatau harus apa Cer, gue gatau harus lakuin apa. lo sendiri gabisa bohong kalo Novia kaya gitu emang semuanya gara gara gue. Hati gue sakit bukan karena hal lain Cer, hati gue sakit banget karena lo kacau banget sekarang" lanjut Amor lalu segera memeluk Acer.

"Cer gua yakin kalo gue ga rebut lo dari siapapun. gue ga merebut lo dari Novia atau temen-temen lo."

"Mafiin gue mor, maafin gue."


••

Aku gamau ngomong apa-apa Cer




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LAKUNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang