Prolog

1 0 0
                                    


Disebuah rooftop salah satu sekolah ternama, Tempatnya persinggahan The Mixpal terlihat Empat Remaja yg lagi bersantai atau lebih tepatnya bolos disana.

"Hello guys welcome back to my channel~ Dyana Permata yg paling cuantek seduniah mwah mwah" Dyana. Gadis cantik berambut pendek itu sedang vlog di akun medsosnya.

"Okey guyss, Jadi kita-kita lagi pada bolos nih soalnya pelajaran fisika yg suka gerogotin otak kek cacing pita" Lanjutnya

"Dan kita lagi pada bolos di... ROOFTOP! horee, Persinggahan The Mixpal ni boss 😎"

"Berisik " suara ketus tersebut berasal dari salah satu pemuda tamvan yg sedang bermain game disana. Cellio Al-Azhar.

"Berisik? Bisukan aja tuh kuping lo" Sahut Yana

"Dih, Ogah. Itu mah Lo aja kali, Mulut lo tuh disumpel pake lakban anti copot" Balas Lio

Alis Yana mengernyit tak suka "lo dibiarin ngelunjak ye. Lo pikir suara game Lo ga ganggu gitu?!" Yana berdecih sinis lalu mematikan vlognya

"WOI BERISIK NAPA ADA YG MENCOBA UNTUK TURU DISINI" Terdengar suara teriakan seperti toa dari gadis yg sedang tertidur di sofa empuk.

"Turu mulu kerjaan Lo ka." Sahut Alvaska, Pemuda bermata sipit pemilik senyum manis yg sedang bermain gadget berbentuk pipih itu.

"SGGP and SGG" jawab Bianka

"Apa tuh kepanjangannya?" Tanya Lio

"Sorry gue gak peduli and suka suka gue! Dah jangan ganggu. Berisik bat lu pada ck" Ucap Bianka ketus lalu kembali melanjutkan tidurnya.

Ketiga manusia disana mempoutkan bibir mereka, Tak ingin mengganggu singa betina yg sedang tertidur pulas.

Tiba-tiba Al yg sedang bermain handphone mengubah raut wajahnya menjadi serius, Dan itu tak sengaja dilihat oleh Lio.

"Ada apa Al?" Tanyanya pelan, Takut-takut Bianka terganggu.

"Ada berita baru dan mungkin ini akan menjadi penelusuran kita selanjutnya Tapi--" Ucapan Al terhenti.

"Tapi apa?" Ucap Yana menaikkan sebelah alisnya bingung

"Tapi ini terletak di negara Y, Yah lumayan jauh si" Sambung Al.

Cellio terdiam, meneliti hal apa saja yg akan terjadi bila menerima penelusuran tersebut. Al berceletuk "Kita gak bisa nolak, Kita diundang kesana dan katanya melalui pesawat pribadi yg mereka kirimkan" ujar Alvaska

"Jadi... Maksud lo kita diundang untuk menyelidiki hal ini langsung dari orang asal negara itu?" Sahut Bianka tiba-tiba. Ternyata gadis itu tidak benar-benar tertidur kala sudah tak merasakan kantuk.

Bianka merubah posisinya menjadi duduk "Lah sejak kapan lo bangun ka?" Ucap Lio heran.

"Dari sejak kalian berisik" Jawab Bianka santai.

Yana dan Lio menggarul tengkuknya yg tak gatal lalu menyengir tak bersalah.

Tak mengindahkan itu Bianka bertanya "Kapan berangkat?" Tanyanya.

"Menurut pesan yg mereka kirimkan kita bakal dijemput beberapa hari lagi" Jawab Alvas.

"What?! Berarti kita harus cepet minta izin dong" Ucap Yana terkejut.

"Eh, Bukannya kita ujian kan Senin nanti? Terus 1 minggu setelah libur kita bagi raport. Sempet ujian susulan gak yah?" Cellio, Pemuda tampan berkacamata itu merenung.

"Iya juga..." Gumam Alvas.

"Cukup!" Semua orang mengalihkan perhatian pada Bianka yg berseru. "Itu cukup kok asal kita ngebut atau kita minta ujian awal aja gimana?" Sarannya.

"Lo gila?! 10 mata pelajaran dalam jangka beberapa hari??" Ucap Yana tak habis fikir.

"Ya terus mau gimana?? Daripada mepet pulang-pulang kita capek langsung ujian kan ga lucu" Balas Bianka.

"Yg dibilang angka emang bener sih" Gumam Al dan Lio.

"Heh nama gue Bianka. Bi. An. Ka. Titik! Gada angka angka segala, Understand?"

"Noo" serempak mereka

"Bagi kami nama panggilan yg cocok untuk lo ya angka. You know lah kita semua punya panggilan kesayangan masing-masing, Kayak lo Angka, Gue Anak pa Didi emang anj mentang-mentang gue beneran anaknya pak didi kalian aja pada bener lah gue sendiri beda tapi gak papa berbeda itu bagus, terus si Alvaska Vas bunga, dan Cellio sel darah. Agak agak emang--" Cerocos Yana panjang lebar.

"Halah karepmu lah na..na Lo doang yg bangga begituan" Cibir Bianka.

"Udah-udah ini jadi gimana rencananya?"

"Lo atur aja lah Al,Lio gue terima jadi" Ucap Bianka dan Yana berbarengan lalu bertos ria

Kedua pemuda tampan itu menghela nafas, "Dasar perempuan tau jadi doang" gumam keduanya lirih.

"Eh tapi btw kita terkenal dong sampe ke luar negeri?" Celetuk Bianka

"Percuma ka, terkenal di negri orang di negri sendiri kagak" Sahut Yana malas.

"Kan lo tau sendiri orang indo gimana na, bisa yahaba eh bahaya nanti kita dirubungi reporter dan banyak penjilat lainnya" Ucap Lio ikut menyahut.

"Iya sih..." Walau mereka orang Indonesia asli tapi ya agak gimana sama sifat-sifat orang didalamnya, Tapi mereka tetap bangga akan tanah airnya itu.

"Apalagi sekolah ini banyak cewek centil, Ogah bat gue. Sebagai gelar kita yg sekarang aja mereka segitu capernya apalagi lebih tau yg sebenarnya?, Cukup kepsek aja yg tahu karena dia yg dah bantu kita selama ini" Lanjut Alvas.

"Se777777" Kompak BCD.

The MixpalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang