Chapter 1

1 0 0
                                    


Hari ini adalah hari keberangkatan Alvas, Bianka, Cellio, dan Dyana, Dan hari ini jugalah hari ujian mereka yg sebenarnya. hanya saja mereka sudah lebih dulu selesai daripada lain karena mereka mengerjakannya di awal hari dengan izin dan bantuan kepala sekolah.

Dan tepat pada hari ini keempat kawan sekawan itu sedang berada di taman belakang milik Bianka, Orang tua Bianka sendiri sedang berada diluar negeri karena ada masalah pada perusahaan mereka.

Keempatnya berkumpul, Dengan satu pesawat berukuran sedang yg dapat menampung 4 orang didalamnya.

Bentuk pesawat itu tidaklah seperti pesawat pada umumnya. Kali ini The Mixpal menggunakan kendaraan pribadi mereka untuk kali pertama setelah berkali-kali diuji coba, Bisa kalian tebak? Yg membuat pesawat yg terlihat canggih itu adalah keempatnya sendiri.

Pesawat itu memiliki banyak fitur yg tidak dimiliki pesawat biasa lainnya, Bahkan lebih mirip dengan pesawat luar angkasa pada film film.

Bentuknya condong ke atas dengan sayap yg berdiri tegak dikanan dan kirinya, Warnanya berwarna biru dongker campuran putih susu. Cukup elegan dan estetik.

"Kalian siap?" Tanya Alvas.

Anka, Lio, Yana, Mengangguk serempak. Mereka membawa tas yg cukup kecil untuk menaruh barang-barang penting.

Alvas tersenyum mantap lalu mengeluarkan seperti remot control, Disana ada satu tombol merah besar yg terletak ditengahnya , Dengan cekatan dia memencet tombol tersebut.

Krieet

Bunyi pintu pesawat yg berbunyi kokoh itu, Perlahan tapi pasti pintu itu terbuka dan menampilkan isinya yg begitu mewah dan megah tidak seperti dari luarnya. Bahkan dari dalam fituristik nya pun terlihat begitu menakjubkan.

"Seperti pesawat masa depan" Tukas Lio terkekeh, Dia tak menyangka ia dan kawan-kawan nya berhasil membuat pesawat yg begitu mustahil diciptakan anak seumuran mereka ini.

"I agree" Gumam Anka menyahut.

"Gue masih gak nyangka" Yana memandang sekeliling pesawat itu dengan takjub.

"Haha iya gak salah kita batalin penjemputan dari mereka dengan alibi kita menggunakan kendaraan kita sendiri" Ucap Alvas.

Anka menoleh pada pemuda tampan itu "Apa gak masalah? Ini terlalu mencolok" Tanya gadis itu.

"Kalau disana banyak alat canggih ka, Gpp kok dan untuk penerbangan kita bisa menggunakan mode impossible" Jawab Alvas.

Anka mengangguk lalu mulai berjalan ke arah kontrol kemudi diikuti yg lain.

Ketika semuanya sudah memasang sealbet dan memakan helm pengaman  dengan alat komunikasi disitu, Pesawat mulai dinyalakan.

"Hitungan mundur dalam tiga detik. Pesawat akan segera meluncur"

Semuanya lantas membaca itungan itu.

"3"

"2"

"1"

Bushhh

Tanaman rumput kecil kecil di taman itu mulai bergerak dengan kencang, Dan alas pesawat itu mulai mengambang 5 meter.

Tak lama kemudian, Pesawat itu meluncur dengan tenang menuju langit langit biru tersebut, Bersamaan dengan wujudnya yg menghilang.

Mereka berempat menghela nafas kala berhasil mengendalikan pesawat itu dengan baik.

"Semua dalam kondisi terkendali?" Alvas sang pilot utama berbicara melaluinya alat komunikasi yg terletak dekat dengan bibir dan pipinya.

Yg lain tanpa ragu menjawab Ya!.

The MixpalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang