Masyarakat Jerman yang kini tercekik kesulitan ekonomi, sekaligus masih belum bisa menerima kenyataan karena kalah perang, adalah masyarakat yang sangat rentan dengan hasutan, fitnah, propaganda, dan provokator. Dalam kondisi mental masyarakat seperti itu, pihak militer Jerman justru menyuarakan pesan propaganda pada masyarakat "Dolchstoßlegende" yaitu propaganda bahwa Jerman dikhianati oleh para kalangan elit politikus sehingga menyebabkan Jerman terpaksa harus menyerah kalah.
Dalam kondisi seperti itu, masalah baru datang silih berganti menimpa negara Jerman. Kalau sebelumnya masalah muncul dari pihak eksternal (kalah perang dengan sekutu), kali ini masalah baru muncul dari dalam negeri sendiri. Pada awal 1919, terjadi huru-hara pemberontakan dari kaum komunis yang ingin melakukan revolusi. Tentara Jerman yang masih 'pincang' sempat kesulitan dalam menjaga status quo dari upaya revolusi. Pada akhirnya, walaupun upaya pemberontakan komunis berhasil dihentikan, namun pemerintah mencurigai banyak lapisan masyarakat Jerman yang diam-diam pro dengan gagasan komunis, termasuk dari kalangan para tentara veteran Jerman sendiri.
Menanggapi pemberontakan komunis ini, pemerintah Jerman melakukan "Penataran" di bulan Juni dan Juli 1919. Pada saat penataran itulah, beberapa orang mendapat kesempatan berbicara termasuk Hitler. Hitler yang mendapatkan kesempatan berbicara langsung menumpahkan rasa unek-uneknya. Hitler yang nasionalis, merasa harga diri Jerman telah diinjak-injak oleh musuh perang maupun paham komunis di negaranya sendiri. Larut dalam emosi, tanpa disadari Hitler telah mempertunjukkan sebuah orasi/pidato yang sungguh luar biasa menggugah dan memukau para pendengarnya! Inilah sebuah kemampuan tersembunyi yang mungkin selama ini tidak pernah dia sadari, kemampuan Hitler dalam berorasi/berpidato memang sangat luar biasa, dia mampu menggugah sisi emosional para pendengar, mampu membakar semangat, sekaligus menggelitik perasaan sentimentil kebangsaan dan nasionalisme dari setiap orang yang mendengar.
Mungkin lo ada yang penasaran dengan apa isi orasinya Hitler pada saat itu, percaya atau nggak, inti dari orasinya adalah seruan penolakan terhadap kaum Yahudi yang ia percaya sebagai biang kerok pemberontakan komunis. Memang pada kenyataannya, banyak tokoh pemimpin gerakan komunis pada saat itu berketurunan Yahudi. Orasi Hitler ternyata mendapat respond positif dari para pendengarnya. Banyak orang terkesan, termasuk salah satu petinggi kaum inteligent militer pemerintah yang akhirnya meminta Hitler untuk menjadi intel/informan pemerintah & menyusup ke dalam salah satu partai politik baru yang dianggap membahayakan pemerintahan status quo Jerman, yaitu Deutsche Arbeiter Partei, disingkat menjadi DAP. Inilah awal mula karier politik Hitler, menjadi intel mata-mata partai DAP. Dari sinilah, pemikiran dan ambisi Hitler untuk negara Jerman terbentuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live Story Of Adolf Hitler
Historical FictionPenulis: Lingga Hadhistya Miraldhi Dibuat pada : 12 Juni 2023 Adolf Hitler, sang Fuhrer atau pemimpin partai Nazi di Jerman pada 1934 hingga 1945, yang memulai kebijakan fasisme sehingga menyulut Perang Dunia II. Dia bertanggung jawab atas pembunuha...