Adolf Hitler si seniman

34 3 0
                                    

Tamat dari SMA, Hitler pindah ke Kota Wina di Austria bersama dengan Kubizek demi memenuhi mimpi lama mereka, menjadi seniman terkenal! Pada saat inilah, Hitler menyesali sikapnya semasa sekolah yang malas belajar. Kubizek dengan mudah bisa memasuki akademi musik Wina, sementara Hitler sebaliknya, ditolak oleh Akademisi Seni Wina. Para Professor Akademisi Seni di Wina, memberi pesan pada Hitler yang intinya adalah “Nak, bakatmu bukan pada bidang seni, melainkan dalam bidang arsitektur!”. Masalahnya, Hitler membutuhkan ‘Abitur’ untuk mendaftarkan diri ke akademi jurusan arsitektur. Pada saat inilah dia menyesal dengan kemalasannya selama masa sekolah.
Kekecewaan karena gagal melanjutkan sekolah seni dan tidak bisa masuk arsitektur, ditambah dengan meninggalnya sang Ibunda yang ia cintai tahun 1908, ia mulai marah dengan lingkungan sekitarnya. Kemarahan itu semakin terbawa oleh nuansa Kota Wina yang terkenal panas dengan sentimental terhadap ras Yahudi (anti-semitism) yang memang telah lama berhembus sejak abad pertengahan. Apa alasan membenci Yahudi? Macem-macem, salah satunya adalah stereotip yang melekat di masayarakat Eropa bahwa orang Yahudi itu licik, serakah, hidup ekslusif dan berkelompok, dan lain-lain. Belum lagi sentimental yang didasari oleh pergesekan dengan perkembangan agama Kristen di Eropa. Selain itu, kebencian terhadap Yahudi juga bisa dilihat dari perspektif nasionalis, dimana ancaman pemberontakan di Eropa pada masa itu terpusat pada faham komunisme yang mana, banyak digerakan serta dipimpin oleh orang-orang Yahudi. Menurut Kubizek, pada saat inilah pertama kalinya Hitler menumbuhkan rasa benci terhadap kaum Yahudi. November 1908, Hitler yang marah, kecewa, dan malu pada dirinya sendiri dan pada teman baiknya memutuskan menghilang. Hitler dan Kubizek yang berteman baik ini baru bertemu lagi 30 tahun kemudian.

Live Story Of Adolf Hitler Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang