Pemberontakan Adolf Hitler

18 1 0
                                    

Melihat perkembangan partai sedemikian pesat, Hitler mulai memikirkan sebuah ide radikal untuk melakukan pemberontakan dengan strategi Putsch (kudeta), yaitu agresi militer cepat untuk sesegera mungkin menggulingkan pemerintahan. Dalam upayanya ini, Hitler meminta bantuan orang-orang berpengaruh yang bersimpati dengan cita-cita partai Nazi, yaitu von Kahr (gubernur Bayern), von Seisser (Kapolda Bayern), dan von Lossow (Pangdam Bayern). Bisa disebut “trio von”. Ketiganya simpatik terhadap gerakan Nazi, namun belum sampai pada tahap mau terang-terangan melawan pemerintah pusat di Berlin.Merasa mendapat dukungan dari orang-orang berpengaruh, Hitler yang tak sabar akhirnya memulai gerakan (Putsch) dengan sembrono tanpa perencanaan yang matang pada tanggal 8 November 1923. Akibatnya, upaya Putsch ini gagal total. Ketika Putsch dimulai, “trio von” sedang berada di Bierhall Kota Munchen untuk bersenang-senang. Ludendorff sang Jendral besar pendukung Hitler saja saja datang bergabung bukannya dengan seragam militer keren yg dipenuhi medali yg menunjukkan kepahlawanan dia, tapi dengan CELANA PENDEK dan BAJU SANTAI karena dia sebetulnya hendak pergi berburu dan baru tahu soal Putsch ini. pemberontakan yang prematur ini gagal total. Trio von menolak bekerja sama dengan Hitler dan Ludendorff & malah berbalik memihak pemerintah pusat. Di pusat kota München, polisi bersenjata lengkap menghadang mereka, dan memerintahkan mereka untuk bubar. Hitler dan rombongannya ngotot, dan merekapun ditembaki oleh polisi, dan terpaksa bubar.  Petinggi-petinggi top Nazi banyak yang tertangkap, termasuk Hitler sendiri.Hitler dan komplotannya langsung didakwa pasal makar, pemberontakan terhadap negara. Febuari 1924, Hitler diadili. Umumnya seorang pemberontak berakhir di tiang gantungan. Namun, pemerintah pusat membuat satu kesalahan: mereka membiarkan pers, bahkan pers asing, meliput pengadilan itu.
Sekali lagi, keajaiban orasi Hitler terjadi. Dia langsung menggunakan proses pengadilan itu sebagai panggung untuk mengiklankan dirinya, gagasannya, dan partainya ke seluruh Jerman, bahkan seluruh dunia. Ketika pengadilan berakhir, bahkan hakim-hakim yang memimpin sidang tersebut menjadi simpatik pada Hitler! Pada akhirnya, hakim cuma menghukum Hitler 5 tahun penjara dan denda 500 Mark. Sementara Jendral besar Erich Ludendorff malah tak dihukum apapun! Dia menyatakan dia “cuma kebetulan” berada di Bürgerbräukeller selama Putsch berlangsung, jaksa dan hakim percaya-percaya saja.Setelah proses persidangan yang menghebohkan itu, popularitas Hitler langsung meroket. Semua orang di Jerman tau tentang keberanian seorang anak muda yang ingin menggugat negaranya yang memble dan tidak punya harga diri lagi. Semasa di penjara, Hitler hidup nyaman karena semua sipir sudah simpatik padanya. Lagi-lagi kharismanya yang selangit itu mampu membius para sipir.
Dengan kenyamanan itu, Hitler dan wakilnya Rudolf Hess, menggunakan kesempatan ini untuk menulis buku yang belakangan menjadi kitab sucinya partai Nazi dalam PD2, yaitu: Mein Kampf  (Perjuangan/Pertarunganku). Buku itu adalah ringkasan semua cita-cita politik Hitler. Salah satunya adalah ambisinya untuk merebut Rusia dan menjadikannya koloni Jerman. Dalam buku itu dia juga menulis bahwa ras kulit putih (Arya) adalah ras yang ditakdirkan untuk menguasai dunia, dilengkapi dengan kebencian terhadap faham komunis dan Yahudi. Gagasan Hitler dalam buku inilah yang merefleksi haluan politik Hitler yang dikenal sebagai fasisme. Buku ini jugalah yang nantinya akan membuat Hitler menjadi seorang milyuner!
Selama di penjara juga Hitler merenung, menganalisa seluruh karir politiknya. Dia menarik kesimpulan: Putsch tidak akan berhasil di negeri Jerman yang rakyatnya kaku, taat pada hukum dan peraturan. Cuma ada 1 jalan untuk mendapatkan kekuasaan di Jerman, yaitu lewat jalan yang sah di mata hukum, alias melalui pemilu yang legal. Namun dibalik jeruji penjara, dia tak rela jika Nazi berhasil merebut kekuasaan tanpa kehadiran dia. Oleh karena itulah, Hitler yang saat itu sudah menjadi magnet bagi banyak orang malah bersikap pasif dan tidak memberikan dukungan pada partai Nazi.

Live Story Of Adolf Hitler Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang