"haechan!"
"sudah selesai?"
"mn! Capek, kamu udah makan?"
"belum, nggak mood makan soalnya pacarku tadi pergi sama cowok lain"
"pftt, yaudah maaf, sekarang udah nggak sama cowok lain lagi kok, pacarku makan yaa"
"temenin tapi"
"haha oke" haechan baru sadar kalau renjun semanis ini, tidak tahu kenapa dia senang saat renjun membujuknya, kalau renjun terus-terusan bertingkah manis seperti ini dia takut dia akan jatuh.
.
.
.
.
.
.
."pacarnya renjun udah kenyang?"
"udah sayang"
"udah nggak cemburu lagi?"
"udah enggak"
"nahh bagus, besok nggak usah kerumah, aku ada urusan keluarga"
"jadi kamu nggak sekolah besok?"
"iya, makanya tadi urusannya buru-buru dikelarin biar besok bisa izin"
"yahh, nggak ketemu pacarku dong besok"
"kok pacarku jadi lucu sihh, ini kalau orang lain tahu pasti kaget, lee haechan yang cuek ternyata manja"
"kan cuma sama kamu sayang"
"yaudah ayo balik aku mau istirahat"
"siap kapten" lalu dia berdiri dengan posisi hormat, mereka saling bertatapan dan tertawa, akan sangat bagus kalau haechan tidak berbohong mungkin mereka bisa...
"sayang kayaknya mau hujan, aku ngebut ya takut nanti kamu kehujanan kamu pegangan ya di belakang" saat mereka mau pulang, awan terlihat sangat mendung, haechan harus buru-buru mengantar renjun pulang dia tidak mau renjunnya sakit.
Tapi saat rumah renjun sudah dekat, hujan turun dengan derasnya disertai angin kencang.
"kita neduh aja ya sayang, aku nggak bawa mantel"
"nggak usah haechan, rumah aku kan dikit lagi nyampe, terobos aja hujannya"
"oke, kamu pake jaket aku dulu biar nggak kedinginan"
"haechan masuk dulu, baju kamu basah nanti masuk angin" mereka sekarang sudah sampai di rumah renjun.
"kamu mandi dulu aja, aku nanti habis kamu"
"nggak, kamu pake kamar mandi yang dibawah aja biar cepet nanti kamu masuk angin lagi"
"aku nggak ada baju ganti sayang"
"pake baju aku aja, aku kan juga cowok kek kamu gimana sihh"
"owh iya lupa, abisnya pacarku cantik banget"
"udah sana ihh, disuruh mandi malah gombal"
Setelah berganti pakaian, mereka sekarang berada di kamar renjun, jika hujannya tidak reda haechan memutuskan untuk menginap dirumah pacarnya saja.
"kamu mau nonton film?"
"terserah kamu, ayo cepat masuk sini ke selimut, aku kedinginan"
"masih dingin?"
"udah nggak soalnya ada pacarku"
"haechan filmnya di nonton jangan nontonin aku"
"kamu lebih menarik daripada filmnya"
"haechan jangan iseng, geli jangan di cium"
"kamu harum sayang, aku suka"
"haechan tangan kamu"
"kenapa hm?"
"jangan iseng cha- umhh"
"haechan tunggu bentar mmhh"
"hmm?"
"jangan nakal haechan ihh"
"aku kan cuma nyium pacar aku, nggak masalah dong"
"ssshh chann jangan digigit lehernya"
"sayang aku mau" kata haechan, suaranya sangat rendah tuhan tahu seberapa susahnya dia menahan diri.
"aku takut chan"
"sayang aku janji bakal pelan-pelan boleh ya? Aku nggak tahan sayang"
"sakit nggak?"
"dikit pas di awal, boleh ya?"
"hngg oke"
.
.
.
.
.
.
."haechan?" sangat renjun bangun, tidak ada siapa-siapa di sampingnya, pinggangnya sakit, haechan berbohong padanya haechan sangat kasar semalam padahal itu pertama kalinya untuk renjun tapi dia tidak membiarkan renjun istirahat.
"udah bangun? Ada yang sakit?"
"darimana? Kenapa aku ditinggal? Badanku sakit semua sayang" renjun aslinya tidak tahan sakit, matanya berkaca-kaca dan dia hampir menangis.
"maaf, maafin aku oke? Aku salah janji nggak akan kasar lagi"
"hah? Masih ada lagi?! Nggak mau chann sakit"
"hahaha inikan yang pertama jadi rasanya sakit, nanti udah nggak kok"
"mau mandi chan, gendong aku nggak bisa jalan"
"mau sekalian dimandiin nggak?"
"lee haechan mesum! Sana pergi husss jangan sentuh-sentuh aku huh!"
Lee haechan itu sangat mesum, tubuhnya penuh dengan tanda, leher kanannya ada bekas gigitan,
Dia benar-benar berantakan dari atas kebawah dan pelakunya malah senang, dasar kelebihan hormon."chan, aku mau kemansion keluarga huang nanti, ini badanku masih sakit semua kalau ada yang nanya gimana?"
"acara apa sih?"
"ayahku ulang tahun"
"aku ikut boleh nggak? Sekalian ketemu sama ayah kamu"
"acara ulang tahunnya nanti malam, keluarga lee juga di undang, tapi aku harus datang lebih awal"
"sama aku aja sayang, nanti aku kasih tahu papah biar dia yang izinin kamu dateng bareng aku, badan kamu juga masih sakit kan? Udah nanti malam aja yah"
"yaudah terserah kamu"
"oke, kamu istirahat dulu aku temenin disini, nanti sore kita cari hadiah buat ayah kamu"
"hm oke aku ngantuk"
"tidur sayang"
Tidak lama setelahnya renjun sudah tertidur, haechan menatap paras indah di depannya lamat-lamat, dia tidak tega menyakiti renjun tapi bagaimana dengan ji yuan? Tapi dia tidak bisa meninggalkan renjun, mereka sudah melakukannya.
Haechan sudah memutuskan dia akan menepati janjinya pada ji yuan tapi dia tidak akan meninggalkan renjun, kalaupun renjun sedih karena kalah di kompetisi dia masih bisa mengundang pelukis terkenal lain dan meminta mereka menerima renjun sebagai muridnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
Fanfichaechan sangat perhatian pada renjun, satu-satunya orang yang mengerti dia, tapi bagaimana kalau semua itu bohong? apa yang akan dilakukan renjun jika dia tahu kebenarannya? "kau tidak akan benar-benar jatuh cinta padanya kan sayang?" tanya gadis it...