chp 7

1.2K 132 0
                                    

Renjun dan haechan kini berada di depan mansion keluarga huang, sudah banyak tamu yang hadir, mereka semua adalah orang-orang penting atau sekedar anak keluarga kaya biasa.

Renjun membawa haechan masuk terlihat tuan ji bintang utama pesta ini tidak bisa berhenti tersenyum.

"ayah, selamat ulang tahun"

"owh renjun? Akhirnya kau datang, ayah kira kau tidak mau datang"

"maaf paman itu salahku, aku memaksa ikut dan membujuk renjun untuk pergi bersama"

"owh kau anak keluarga lee ya, senang kau bisa hadir nikmatilah pestanya"

"terimakasih paman, selamat ulang tahun"

"hahah anak baik, aku punya putri yang lain biar kukenalkan padamu. Ji yuan kemari!"

"ya ayah ada apa? Haechan bagaimana kau bisa disini?!"

"dia bersamaku, apa kalian saling kenal?"

"hanya bertemu beberapa kali, dia saudarimu ren?"

"saudari tiri, kau nikmatilah pestanya aku mau keluar mencari udara segar"

Setelah kepergian renjun, haechan buru-buru menarik ji yuan menjauh.

"renjun saudaramu? Bagaimana bisa?!"

"renjun saudara tiriku, ibu kami berbeda"

"umur kalian sama, bagaimana bisa berbeda?"

"kau tidak mengerti haechan, ayahku selalu mencintai ibuku tapi ibu renjun adalah putri tunggal keluarga huang, dia menginginkan ayahku memangnya ayahku bisa menolak? Renjun mencuri ayahku dan ibunya mencuri suami ibuku dasar pencuri"

Munafik, baik ji yuan, ibunya maupun tuan ji yang terhormat selalu bertingkah seperti itu, seolah-olah ibu renjun memisahkan mereka secara paksa.

Mereka mengatakan ini dan itu tentang ibu dan anak huang tapi dengan tak tahu malunya menggunakan harta peninggalan keluarga mereka.

Mereka menggunakan harta milik renjun dan ibunya dengan santai lalu menyebarkan desas-desus dan rumor, jika tuan ji memang mencintai istrinya harusnya dia tidak menikahi putri dari keluarga huang. Tapi dia terlalu serakah, dia ketagihan dengan kekuasaan yang diberikan keluarga huang padanya tapi tidak mau melepaskan kekasihnya.

Walaupun nyonya ji adalah orang yang tuan ji cintai dia tetap saja selingkuhan, karena yang menikahi tuan ji bukan dia tapi ibu renjun.

"lalu kenapa kau ingin renjun gagal di kompetisi itu?"

"memangnya kenapa, apa kau tidak ingin melakukannya sekarang? Lee haechan apa kau lupa? Aku adalah penolongmu aku menyelamatkan nyawamu dan kau bahkan tidak bisa membantuku dengan hal kecil ini?!"

"lee haechan jujurlah apa kau jatuh cinta pada pencuri itu?"

"renjun bukan pencuri! Jika kau mau aku bisa mencarikan pelukis terkenal untuk kau jadikan guru tidak perlu bersaing dengan renjun"

"kalau aku bilang aku hanya ingin melihatnya gagal bagaimana? Aku ingin dia putus asa? Memangnya apa yang renjun punya sampai kau bisa berbalik dariku?"

"renjun itu cuma anak yang tidak punya ibu, keluarganya tidak menginginkannya, ayahnya tidak mencintainya, dia orang munafik yang selalu tersenyum dengan senyum menjijikannya. Selain bakat melukisnya apa lagi yang dia punya?"

"ji yuan kau kejam, jangan lupa kalau mansion ini adalah mansion keluarga huang bukannya mansion keluarga ji mu!"

"toh sebentar lagi akan jadi milik ayahku, apa kau tahu seberapa serakahnya renjunmu itu pada cinta ayahku? Dia selalu berusaha mencari perhatian kemana-mana tapi tidak ada dia dimata ayahku, hanya dengan sedikit bujukan ayahku bisa mendapatkan seluruh harta keluarga huang yang diwariskan padanya"

"jangan terlalu serakah ji yuan"

"atau apakah aku harus memberitahu renjun sekarang juga tentang rencana kita? Bagaimana menurutmu? Aku tidak keberatan kalau rencananya diberitahu sekarang aku masih punya cara lain untuk menggagalkannya di kompetisi nanti"

Badan haechan gemetar dia sedang menahan diri untuk tidak segera mencekik orang di depannya, serakah dan tidak tahu tempat. Tapi orang inilah yang menyamatkannya dulu dia berhutang budi padanya tapi dia tidak sanggup.

"besok di cafe biasa temui aku sepulang sekolah, jangan terlambat lee haechan"

Lalu ji yuan pergi meninggalkan haechan yang masih bingung dengan perasaannya.

"haechan? Kamu kenapa, Nggak enak badan? Mau pulang aja atau gimana?"

"ren, peluk sebentar aja boleh ya"

"yaudah sini, pacarku kenapa hm?" renjun memeluk haechan berusaha menenangkan orang di depannya ini.

"nggak, aku cuma mau peluk, kita pulang aja mau nggak? Aku mau nginep lagi"

"mn, oke"

"haechan, jangan sedih kamu jelek kalau kayak gini"

"pacarnya lagi bad mood malah dibilang jelek, dasar perusak suasana"

"hehe, makanya jangan sedih-sedih dongg pacarnya renjun"

"ayo pulang ren"

"ayo pulang!"

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang