"Ya,aku juga,bagaimana kalau berteman?" Xiao."Eh?,aku?" [y/n] sedikit terkejut.
"Baiklah kalau begitu" [y/n].
_ _ _ _ _ _ _ _ _
Keesokan harinya,[y/n] dan teman barunya makan di kelas yang kosong,hanya mereka berdua,dengan suasana yang sama seperti kemarin,belum ada yang membuka pembicaraan.
Lalu xiao membuka mulutnya dan mulai berbicara.
"Nampaknya kau suka menyendiri?" Xiao membuka pembicaraan.
"Hm?,ya...begitulah,dan...tampaknya kau juga sama?" ucap [y/n].
Xiao yang sedang mengunyah sepotong roti hanya mengangguki pertanyaan [y/n].
Lalu keadaan kembali sunyi untuk beberapa saat.
"Hei,ingin kutunjukkan sesuatu?" Xiao.
"Hm?,apa itu?" [y/n].
"Ikuti aku" ucap xiao mulai beranjak dari tempat duduknya.
[y/n] mulai mengikuti langkah xiao yang mengarahkan mereka ke rooftop sekolah.
"Dari pada makan di dalam kelas,lebih baik disini bukan?" Ucap xiao dengan wajah datar seperti sebelumnya,namun dengan nada bicara yang cukup lembut,tidak dingin maupun tidak terlalu lembut.
[y/n] terlihat cukup terpukau dengan pemandangan dari atas sana,ini baru pertama kalinya ia kesana.
"Tunggu,memangnya kita di perbolehkan untuk naik ke atas sini?" [y/n].
"Boleh boleh saja kok,terkadang juga ada beberapa murid lain yang naik ke atas sini" ucap xiao sambil melihat lihat pemandangan dari atas sana.
"Kita baru menjadi teman,jadi bagaimana kalau mengenal satu sama lain?" Xiao.
"Hm...ide bagus,bagaimana kalau kita mulai dari hobi satu sama lain?" [y/n].
"Hobi?,entahlah,aku tidak yakin,bagaimana denganmu?" Xiao.
"Hm...,entahlah,tapi aku lumayan suka membaca beberapa buku fiksi seperti novel ku rasa..."[y/n].
"Ooh" xiao.
"Omong omong...kau tampaknya cukup dekat dengan guru sejarah yang kemarin ya?" [y/n].
"Oh,dia ayahku" xiao.
"Ooh..." [y/n].
"Apakah...aku terlihat terlalu melekat dengannya?" Xiao.
"Yah...lumayan,bahkan aku sampai selalu mendengar beberapa murid perempuan selalu menggosipkan mu,mereka bilang bahwa...kau adalah murid yang paling cari perhatian,tapi nyatanya...tidak begitu yang aku lihat" [y/n].
Xiao menghela nafas.
"Orang orang selalu terlalu cepat menilai seseorang ya" xiao.
"Padahal aku hanya ingin setidaknya berguna bagi ayahku..." xiao.
"Maksudmu kau mau membuat ayahmu merasa bangga padamu?" [y/n]
"Begitulah...tapi...semenjak melihat kemampuan belajarmu...aku rasa cukup tidak mungkin bagiku,kemampuan akademik ku tidak terlalu bagus" xiao sedikit murung.
"Bagaimana kalau aku membantumu?"[y/n].
"Membantuku?,apa yang kau maksud?" Xiao.
"Aku akan membantumu belajar,sebagai gantinya kau juga harus membantuku belajar juga,ku dengar...kau lumayan bagus di pelajaran matematika dan fisika,bagaimana?" [y/n].
Xiao berpikir sejenak.
"Boleh juga,baiklah kalau begitu" xiao.
"Kapan kita akan mulai belajar bersama?" Xiao.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙻𝚒𝚔𝚎 𝚏𝚊𝚝𝚑𝚎𝚛,𝚕𝚒𝚔𝚎 𝚜𝚘𝚗||𝚖𝚘𝚍𝚎𝚛𝚗 𝙰𝚄||
Fanfiction𝙻𝚒𝚔𝚎 𝚏𝚊𝚝𝚑𝚎𝚛,𝚕𝚒𝚔𝚎 𝚜𝚘𝚗||𝚖𝚘𝚍𝚎𝚛𝚗 𝙰𝚄|| Xiao x readers x zhongli By: semdal_jefit4040 © Genre: -slice of life -romance -school -drama -dll _ _ _ _ _ _ _ _ _ Hari pertamamu di teyvat school,dan tampaknya teman kelasmu tertarik pa...