"Sedangkan si Surya, dia gak masuk sekolah semenjak kejadian dulu yan, kabarnya sih dia pindah sekolah, gw gak tau dia pindah kemana. Gw sedih yan, geng kita jadi buyar kaya gini," jelasnya menunduk dan mata sedikit berkaca kaca.
Iya juga sih, dulu kita berempat akrab tapi sekarang malah terpecah belah, cuma gara-gara persimpangan.
"Doakan saja yang terbaik, karena Allah maha tahu jalan kedepannya." Yang dari tadi diem aja, tiba-tiba buka suara. Siapa lagi kalo bukan afzal
Temen gw keliatannya kebingungan sama omongannya si Afzal.
"Yaudah ayo kita berdoa," ucap gw berusaha mencairkan suasana.
Kita berlima mengangkat tangan lalu berdoa gw semoga Beni bisa berubah jadi orang yang lebih baik, dan untuk Surya, semoga dia bahagia di sekolah barunya.
Kita selesai dan pulang menuju rumah masing-masing.
Sesampainya gw sama si Afzal dirumah emak, seperti biasa gw di interogasi dulu sama emak dan tak terkecuali si Afzal.
Emak keliatannya girang bener kedatangan si Afzal, dasar centil gak bisa ngeliat orang ganteng dikit.
Kita berdua mandi bergantian, dan mengganti pakaian, dan kebetulan si Afzal mau pinjem baju gw, dan ukurannya kagak ada yang ngepas dibadannya, tapi untung aja ada salah satu kemeja biru langit yang ukurannya lebih besar, jadi bisa dia pake, kalo gak salah itu pemberian nenek gw, sekarang nenek gw dah meninggal.
Gw sama si Afzal mengistirahatkan badan yang dari tadi udah pegel banget, kita berdua baring di kasur kingsize gw.
"Yan,"
"Iya?" Gw noleh ke arahnya.
"Kalo aku suka kamu gimana?"
Hah, maksudnya.
"Maksudnya?"
Gak ada jawaban dari dia, dia merubah posisi jadi duduk menyender di bahu kasur.
"Aku suka kamu, tapi teman baik ku lebih suka kamu," ucapnya ngelantur.
"Hah, maksud Lo apaan dah? Gw kagak mudeng, beneran dah," gw semakin bingung denger perkataan
"Ijinkan aku memilikimu hari ini, sebelum temanku memilikimu untuk selamanya,"
Gw bengong liatin dia.
"Gak jel-"
Cup.
perkataan gw terpotong gara-gara dia cium gw, asal kalian tau ini first kiss gw.
Gw melotot kaget dan refleks mendorong tubuh dia.
"Aku menyukaimu, tolong beri aku waktu hari ini saja," sekarang posisi dia lagi mengukung gw.
"Zal ini gak bener, dosa zal inget dosa!!!" Gw berusaha untuk mendorong tubuhnya sekuat tenaga tapi nihil, tenaga gw gak cukup untuk mendorong tubuh besarnya.
"Aku tau, tapi aku menyukaimu Pian," matanya dipenuhi dengan cairan bening yang mengalir, isakan terdengar jelas, dan itu membuat gw gak tega.
"Terus mau lu apa?" Tanya gw dengan lembut dan mencoba untuk memeluk dia.
Gak ada jawaban, yang gw denger isakan semakin jelas dan badannya bergetar begitu hebat.
Gw mengelus elus pundaknya menenangkan, setelah dirasa sudah membaik, gw menangkup wajahnya dengan kedua tangan gw, menatap matanya yang sayu dengan serius dan tersenyum.
Gw mengecup kilas bibirnya.
"Udah," ucap gw.
Dia tersenyum, dan membawa gw kedalam dekapannya, mencium gw dengan sedikit kasar, dan lidahnya ikut berkontribusi dalam permainan nya, gw sedikit kaget karena lidahnya mencoba menerobos masuk kedalam mulut gw.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Pesantren
HumorNama gw fapian sebut aja Pian, gw cowok tampan si anak yatim dan emak gw single parents, sejak SMP gw selalu ngerepotin emak, karena ulah gw yang sering tawuran, bolos, dan kenakalan lainnya emak sering di panggil guru bk, oh ya gw anak satu-satunya...