1. ( Hilangnya kesucian 18+)

15.9K 240 3
                                    

              Selamat membaca

Jangan lupa tingalkan  vote dan komennya.

                                  *

                                  *

                                  *

DIMANSION KELUARGA Leo.

Seorang remaja 16 tahun berjalan menurunni tangga untuk menghampiri kedua orangtuanya yang tengah duduk di sofa.

Tap!!  Tap!!  Tap!!

"Alvin, kemarilah," panggil sang mama  yang bernama Amelia Agustin dengan senyuman bibirnya.

Alvin yang mendengar itu  dengan cepat berjalan mendekati mereka.

"Iya, kenapa, Ma?" tanya Alvin polos sambil duduk ditengah-tengah mama dan papanya

Mama Amel mengambil napas dalam-dalam sebelum berbicara, "Alvin, mama punya sesuatu yang harus mama sampaikan padamu."

"Tentu, apa itu?" tanya Alvin penasaran.

"Sebenarnya mama akan pergi untuk beberapa waktu ke As karena ada urusan penting yang harus mama kerjakan, tapi kamu tenang saja ada  papa yang akan menjagamu selama mama tidak ada di sini."

Alvin terkejut mendengarnya. Dia tidak pernah berpisah dengan sang mama sebelumnya.

"Alvin mengerti, Ma. Alvin pasti akan merindukan mama. Alvin  janji akan menjaga diri dengan baik dan menunggu mama pulang," ucap Alvin sambil memeluk  sang mama erat.

Amel  tersenyum seraya mengelus kepala Alvin  lembut "Baiklah mama akan berangkat sekarang, jaga dirimu baik-baik"

"Dan kamu, mas, aku titip Alvin padamu" Leo menatap Amel seraya mengengam tangannya

"Jangan khawatir, Aku pasti akan menjaga Alvin sebaik mungkin"  Kata Leo, menatap Alvin sekilas kemudian kembali pada istrinya.

Amel tersenyum dia memeluk Alvin kembali, kemudian pergi bersama suaminya, Leonardo Sebastian.
 

***

Setelah dua hari kepergian Mamanya, awalnya semuanya masih baik-baik saja tidak ada yang aneh. Namun saat malam tiba dan Alvin sudah terdidur pulas, dia di kejutkan dengan suara  ketukan pintu yang keras.

Tok! Tok! Tok!

Alvin menggosok mata dan mendengarkan dengan hati-hati. Suara ketukan pintu terdengar lagi.

Tok! Tok! Tok!

Alvin merasa sedikit takut. Siapa yang bisa datang mengetuk pintu di tengah malam seperti ini? Dia mengambil langkah berani dan berjalan menuju pintu, berusaha mencari tahu siapa yang ada di baliknya.

Dengan hati-hati, Alvin membuka pintu. Namun, sebelum dia bisa melihat siapa yang ada di luar, seseorang dengan cepat menerobos masuk dan menutup pintu dengan keras.

Clek!

Alvin terkejut melihat papanya, Leo, tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya dengan wajah yang tegang.  Alvin merasa bingung dan sedikit takut karena tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Alvin berusaha mengumpulkan keberanian untuk bertanya pada papanya.

"Pah, ada apa?!" tanya Alvin pada papanya dengan suara polos. Namun, Leo tidak menjawab dan malah menarik tangan Alvin  kasar seraya menghempaskannya ke kasur.

Bruuk!

"Aghk! Apa yang Papa lakukan?!" tanya Alvin bingung sebab sang papa bersikap kasar padanya.

"Menurutlah dan bantu papah!" ujar Leo dengan nada tegas, semakin mendekatkan tubuhnya ke arah Alvin. Alvin berusaha melawan, dia berusaha melepaskan diri dari cengkeraman papanya, namun sayangnya Leo terlalu kuat baginya.

"Ahk, tidak! Lepaskan... Apa yang Papa lakukan? Kumohon... Lepaskan Alvin! Hiks, Mama tolong Alvin!" teriak Alvin dengan harapan ada seseorang yang mendengar dan bisa menolongnya

"Berhentilah berteriak! itu sia-sia karna tidak akan ada yang mendengarmu!." Leo kembali mengukung Alvin dan jangan lupakan tangan nakalnya, yang dengan lihainya melucutti baju Alvin, hingga nampaklah dada mulus nan putih itu.

"Tidak! lepaskan Alvin, pah! "

Leo yang jegah mendengar teriakkan Alvin sepontan menyambar mulutnya, menciumnya dengan beberapa lumattan disana. 

"Ugh" leguhhan Alvin di sela-sela ciumannya. Leo menggigit bibir bawahnya  membuat Alvin meringis hingga sedikit membuka mulutnya, dan tanpa aba-aba lidah nakal Leo menerobos masuk. pada saat itu pula Alvin melawan. dan menggigitnya hingga berhasil membuat Leo melepaskan ciumannya. 

"Hah! hah!"  Alvin mengatur napasnya.

"Anak nakal ... beraninya kau menggigitku, kau harus dihukum!." ancam Leo.

"Ampun pah,  kumohon jangan seperti ini ... Kenapa Papa tega sama Alvin, apa salah alvin hiks?! " tanya Alvin polos sembari mencoba melepaskan diri.

"Salahkan saja wajahmu, kenapa itu sangat manis? hingga Papa tak tahan ingin memakannya," ujar Leo bersmirk lalu kembali pada tujuan utamanya. yaitu mencumbui Alvin, Dia membuka pakainyanya dan melepaskan paksa celana Alvin. Membuka lebar pahanya dan.

JLEBB!

Sekali  hentakkan berhasil membuat juniornya masuk kedalam lubang Alvin

"Ahhggk sakitt! Keluarkan hiks Kumohon !" Alvi terus  merintih, Namun tidak digubris oleh Leo, dan malah Menekannya lebih dalam Nan intens kepada lubang Alvin yang akan menjadi candu barunya.

"Oh Shitt, Kau sangat nikmat beby. " racaunya disela sela genjottanya.

"Argh,  perlahan hiks "desahhan Alvin  yang merdu dan diiringgi dengan isak tangisnya. Seketika membuat Leo semakin bernafsu, dia terus menggenjotnya dengan sangat brutal. Hingga membuat tubuh Alvin terhentak -hentak.

Leo menciummi setiap jengkal tubuh Alvin dan menghisapnya hingga meninggalkan kiss mark disana.

"Ugh  Sittt" Leo membalikkan tubuh Alvin hingga sukses membuatnya menungging indah. Dia bersmirk lalu kembali menggerakkan pinggulnya kedalam lubang kenikmattan milik Alvin.

Dan jangan lupakan tanganya yang terus mempermainkan Puting milik Alvin, hingga membuat Alvin kembali mengeluarkan desahhanya. sehingga Leo kembali menggenjotnya dengan sanggat brutal.

Plokk! plokk! plokk!

"Egghhhk ahk " erang Alvin kala Leo meremas p3nisnya lalu mengocoknya
sembari terus mengenjotnya dari belakang.

"Aghhhk" erang mereka bersamaan
kala berhasil pelepassan.

Leo ambruk diatas Alvin, baru kali ini dia  merasakan kepuassan.

"Terimakasih beby malam ini Papa sangat puas," ujar Leo sembari memeluk sang anak, tanpa merasa bersalah sedikitpun. Namun berbeda dengan Alvin matanya sudah sembab karna terus menangis, dia tidak menyangka nasibnya akan seperti ini.

Next

Menjadi Pemuas Nafsu Papa Angkatku [ bxb ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang