❣️❣️❣️Seorang pemuda melangkah keluar dari Bandar Udara Dublin siang itu, mata rusanya mengedar mencari-cari keberadaan seseorang. Senyum mengembang di bibir si pemuda, kala mata rusanya melihat siluet seorang pria tengah berjalan menuju ke arahnya.
“Leo Gege!” Pemuda manis itu berseru seraya melambaikan tangan pada pria tersebut.
Pria yang dipanggil Leo itu tersenyum, membalas lambaian tangan si pemuda. Setengah berlari Leo mendekati pemuda tersebut, memeluk pemuda yang ternyata adalah adiknya itu dengan erat.
“Selamat datang di Dublin, Xiao Zhan,” ucap Leo tersenyum, menepuk-nepuk pundak pemuda yang dipanggil Xiao Zhan.
“Sendirian saja, Ge?” tanya Xiao Zhan mengejek.
“Memangnya siapa yang kau harapkan ikut menjemputmu, eoh?” ujar Leo mengambil alih ransel di punggung sang adik. Menyampirkan ransel tersebut di pundak kanannya.
Xiao Zhan tertawa, menarik koper hitamnya mengikuti Leo yang berjalan lebih dulu menuju mobil. Leo masuk ke dalam mobil duduk di bangku kemudi.
Leo menyalakan mesin mobil, pria itu menoleh tersenyum pada Xiao Zhan. “Sudah siap?” tanyanya yang dijawab dengan anggukan semangat oleh Xiao Zhan.
“Ok, let’s go home!” seru Leo, melajukan mobilnya membelah jalanan Kota Dublin menuju Kinsale.
Kinsale adalah sebuah kota kecil yang terletak di County Cork, Irlandia. Kota yang terletak sekitar 25 km di selatan Cork. Sebuah kota yang terkenal akan bangunan khas abad ke-12.
Lulus dari Jianping High School, Xiao Zhan memutuskan mengikuti sang kakak untuk tinggal dan kuliah di Irlandia. Awalnya keputusan Xiao Zhan ditentang oleh ibunya, oleh karena ibunya yang tidak ingin berpisah dengan sang putra bungsu.Cukup hanya Leo putra pertamanya yang memutuskan untuk tinggal dan menetap di negeri orang.
Ibunya berusaha membujuk Xiao Zhan untuk tidak kuliah di Irlandia. Namun, keputusan sang putra sudah bulat tidak bisa diubah lagi. Dengan alasan ia ingin mencari pengalaman hidupnya sendiri, bagaimana rasanya hidup terpisah jauh dari kedua orang tuanya dan Xiao Zhan ingin sekali merasakan itu.
Dengan berat hati ibunya mengizinkan Xiao Zhan untuk tinggal dan berkuliah di sana. Berbeda dengan ibunya, sang ayah justru mendukung penuh keputusan Xiao Zhan.
•••
Leo tersenyum melirik Xiao Zhan yang tertidur di sampingnya. Bibir pemuda itu sedikit terbuka membiarkan dua gigi kelincinya mengintip malu-malu dari sana, Leo menepikan mobil berhenti sebentar hanya untuk membenarkan posisi tidur sang adik.
Mengambil selimut yang terlipat rapi di kursi belakang, Leo menyelimuti dan memakaikan bantal leher untuk adiknya. Xiao Zhan terlalu lelah karena perjalanan yang baru saja ia tempuh. Dua belas jam perjalanan yang ditempuh Xiao Zhan dari China menuju Dublin, dan ditambah dengan perjalanan dari Dublin menuju Kinsale yang memakan waktu tiga jam perjalanan.
Leo menghentikan mobil di depan sebuah rumah kayu sederhana bertingkat dua, dengan nuansa putih abu-abu dan tangga kecil menuju pintu masuk. Di samping kiri dan bagian belakang rumah tersebut terdapat beberapa pohon dan juga pohon pinus yang tumbuh dengan subur.
Bertepatan dengan Leo yang mematikan mesin mobil, Xiao Zhan terbangun menoleh ke kiri dan kanan dengan bingung.“Ge, kita sudah sampai?” tanya Xiao Zhan menutup mulutnya menguap.
Begitu keluar dari mobil Xiao Zhan menggeliat kecil, merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Menyusul Leo yang lebih dulu masuk ke dalam rumah, dengan membawa koper dan ransel miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
VampireImortal? Apa kalian percaya dengan keberadaan makhluk imortal? Kehidupan Xiao Zhan berubah setelah ia mengenal dan menjadi kekasih Wang Yibo, si vampir tampan.