❣️❣️❣️
Xiao Zhan bergerak dalam tidurnya, kening pemuda itu mengernyit, keringat dingin mulai membasahi wajah Xiao Zhan. Sekujur tubuhnya terasa sangat sakit seperti ada sesuatu yang menarik saraf-sarafnya. Tubuhnya berusaha menolak rasa sakit itu, Xiao Zhan merasa tubuhnya seperti ditarik paksa dan seakan tubuhnya terbelah dua. Semua rasa sakit itu datang secara bersamaan membuat Xiao Zhan menjerit.
Xiao Zhan menjerit kesakitan, mata pemuda itu terpejam sangat sulit untuk terbuka. Darah di dalam tubuh Xiao Zhan bergejolak, kulitnya terasa seperti disobek secara paksa dan tulang-tulangnya seperti dipatahkan secara paksa. Jeritan Xiao Zhan semakin nyaring badannya seperti tercabik-cabik, isi perutnya seakan di tarik keluar. Luka di perpotongan leher Xiao Zhan perlahan menutup, tubuhnya berubah pucat dan dingin.
Pemuda itu meronta, berteriak sekencang-kencangnya sebelum kegelapan menelannya. Xiao Zhan terdiam beberapa menit, tidak ada reaksi atau pergerakan yang berarti dari Xiao Zhan. Mata pemuda itu terpejam rapat seperti ia sedang tertidur dengan damai. Ini sudah hari kedua Xiao Zhan tidak sadarkan diri. Jiyang hanya bisa berdoa semoga secepatnya Xiao Zhan tersadar.
Haoxuan dan Jiyang memperhatikan Xiao Zhan secara saksama, wajah sepasang kekasih itu semakin mendekat dengan wajah Xiao Zhan. Jiyang mengernyitkan kening, pria itu bingung dengan perubahan yang terjadi pada wajah Xiao Zhan, pucat dan bertambah manis.
Di saat pasangan sejoli itu tengah asik menatap wajah Xiao Zhan. Mata Xiao Zhan terbuka menampakkan bola mata pemuda itu yang berubah menjadi semerah darah. Jiyang terperanjat melompat dan bersembunyi di belakang Haoxuan, sementara Haoxuan tersenyum menatap Xiao Zhan.
"Selamat datang di dunia kami, Xiao Zhan." Haoxuan berucap tersenyum menatap Xiao Zhan.
Sementara Xiao Zhan, mata pemuda manis itu mengerjap melirik ke sisi kiri. Xiao Zhan bisa melihat debu yang sangat kecil menempel pada pot bunga di atas meja, Xiao Zhan menoleh melihat Jiyang yang masih bersembunyi.Pemuda itu meremat selimut, meneguk air liurnya susah payah karena mencium bau dari darah. Sekuat tenaga Xiao Zhan mengendalikan dirinya agar tidak menerjang dan menghisap darah Jiyang. Untuk ukuran seorang vampir baru, Xiao Zhan benar-benar memiliki pengendalian diri yang hebat.
"Terima kasih," sahut Xiao Zhan duduk bersandar di kepala ranjang king size milik Yibo.
"Zhan, kau sudah bangun?" Dalu datang menerobos masuk ke dalam kamar.
Xiao Zhan mengangguk, pemuda manis itu tersenyum samar. "Emm ...."
"Bagaimana perasaanmu?" tanya Dalu berdiri di samping tempat tidur Xiao Zhan.
"Lebih nyaman, badanku terasa ringan." Xiao Zhan menjawab Dalu sambil tertawa ringan.
Mata pemuda manis itu mengedar ke seluruh isi kamar, mencari sosok yang dia rindukan. Senyum di bibirnya luntur begitu ia tidak menemukan sosok itu di sana.
"Di mana Yibo?" tanya Xiao Zhan menatap Haoxuan dan Dalu penasaran.
"Dia di luar, tidak berani masuk ke sini," Dalu duduk di sofa dekat jendela, melirik sekilas ke luar jendela.
"Terlalu takut," sahut Haoxuan tertawa.
"Apa kalian memberitahu Leo Gege?" Xiao Zhan bertanya hati-hati, menatap Haoxuan dan Dalu bergantian.
"Yibo melakukan itu, dia sudah memberitahu Leo," jawab Dalu.
"Yah, meskipun Yibo mendapat amukan dan pukulan dari kakakmu," Haoxuan menyahut tertawa.
Xiao Zhan tersenyum mendegar sahutan Haoxuan. Reaksi yang sangat wajar diperlihatkan oleh Leo ketika tahu adiknya berubah menjadi sesuatu yang tidak pernah terbayangkan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
WampiryImortal? Apa kalian percaya dengan keberadaan makhluk imortal? Kehidupan Xiao Zhan berubah setelah ia mengenal dan menjadi kekasih Wang Yibo, si vampir tampan.