CHAP 10

257 31 5
                                    


*CHAP SEBELUMNYA*

"sejak bulan januari aku sudah minus, ngomong-ngomong ada yang ingin aku bicarakan......"
kosta menunduk

"hm..? bicara tentang apa?"
name terlihat bingung, tapi dia juga berpikir mungkin ini ada hubungannya dengan kasus kosta

"ini mengenai kasusku.....sebenarnya aku...............................

-------------------------------------------------------

"sebenarnya aku..............ah tidak jadi"
kosta malah tidak jadi mengatakannya dan pembaca kecewa

"bilang aja gak usah malu-malu kucing, toh aku pasti percaya"
name terus membujuk agar kosta mau memberitahunya

"tidak, tidak jadi, kau tidak perlu tahu, ngomong-ngomong bagaimana adiku? kudengar dia dan ibu pindah keluar kota"
kosta mengganti topik pembicaraan

"ibu dan adikmu pergi keluar kota dan katanya saat ini sedang dirumah pamanmu aku kurang tahu alasannya sih, tapi katanya itu karena ibumu merasa malu dengan kasusmu, kudengar sebagian orang mendukungmu dan sebagian lagi tidak"
 lalu name menjelaskan tentang beberapa pendapat orang orang tentang kasus kosta

"aku tidak yakin aku masih bisa di maafkan, kurasa tidak akan ada lagi orang yang mau berteman denganku"
kosta menunduk, tapi dia tidak terlihat merasa bersalah

"tidak perlu begitu, jadi kamu menganggap aku apa? aku bukan sahabatmu gitu?"
name memasang wajah seperti emot batu

"ahahaha, maaf, aku melupakanmu, terimakasih kamu masih mau berteman denganku, walaupun aku tidak tahu alasan kamu tetap ingin berteman denganku"
kosta merasa senang karena disisi lain masih ada orang yang mau menjadi sahabatnya

"Ya sama-sama, lagi pula bukan hanya aku loh yang mendukungmu, masih banyak orang dari penjuru dunia, terutama indonesia yang mendukungmu"
name bercerita tentang orang indonesia yang menyukai kosta dan lain-lainnya

kosta merasa senang dan lega mendengar kalau ternyata masih banyak orang yang berada di pihaknya

"oh iya Apa adrija selamat? bagaimana kabarnya? mara juga? apa mereka baik-baik saja?"
pertanyaan kosta ynag tiba-tiba membuat name bingung harus menjawab apa akhirnya name lebih memilih untuk menghela napas lalu menjelaskannya kepada kosta

"Ya mereka baik baik saja"
name berkata dengan canggung, mendengar perkataan name, kosta menjadi lega, merasa sedikit senang karena adrija dan mara selamat

"Mereka baik-baik saja di surga, mungkin, kalau mereka enggak masuk neraka"
name berkata sambil mengusap hidungnya dan cengengesan, perkataan name membuat kosta kembali merasa bersalah

"memangnya kenapa? jujur kau terlihat aneh, apa aku harus mengabari polisi?"
name dengan ceplas-ceplos mengatakan pendapatnya

"kau yang lebih aneh! di saat orang lain kabur kau malah mendatangiku"
kosta berkata dengan kesal

"hehe semua itu ada alasannya tahu! kalau aku anak biasa mana mungkin berani menghadangmu" name berkata sambil cengengesan sedikit tertawa 

"berarti kamu anak luar biasa?"
kosta menjawab name dengan polosnya, membuat name ingin menaboknya

'untung kamu ganteng kalau enggak pasti udah aku tabok'
batin name kesal sambil mengelus dadanya berusaha untuk sabar

"enggak, lagi pula aku banyak kekurangannya"
mengingat name yang sering kali di marahi dan di pukul orang tuanya ketika salah melakukan sesuatu  dulu membuat name merasa kalau dia memiliki banyak sekali kekurangan

"enggak kok, kamu hebat, kamu bisa main piano,dance, nangkep ikan, berenang, itu hebat"
kosta berusaha menghibur name, kosta juga memang tidak suka melihat name yang biasanya sangat energik menjadi anak yang lesu kayak tahi ayam yang encer

"hehe makasih kosta <3 sebenarnya aku juga cukup heran...kok kamu bisa mtk? terus kok bisa kimia sama ips? apa karena bapakmu profesor?"
name semakin bingung mengingat bagaimana cara kosta bisa menjadi sangat pintar

"haha semua itu karena belajar, kalau enggak belajar ya enggak mungkin bisa"
kosta merasa senang karena name memujinya, jarang ada orang yang memuji kosta

tak lama kemudia kosta terdiam, sadar dengan perkataan name, bagaimana mungkin name tahu kalau ayahnya kosta adalah seorang profesor?

KOSTA POV

'ehh? bagaimana name tahu kalau ayahku adalah seorang profesor? apa dari berita? aneh'

lalu kosta mengingat-ngingat kejadian saat penembakan

'kenapa name tidak terlihat takut dan kabur? dia bahkan terlihat biasa saja saat melihat pistol dan darah......aneh...pasti ada sesuatu yang name sembunyikan dariku'

kosta pun melamun beberapa saat, memikirkan betapa mencurigakannya name sejak saat terjadinya kasus penembakkan itu

KOSTA POV END

"kosta? hallo? apa kau baik-baik saja?"
name yang melihat kosta terdiam beberapa saat pun melambai-lambaikan tangannya di depan wajah kosta

"Ya aku baik-baik saja, hanya sedikit melamun"
nada bicara kosta terdengar tenang, tapi tercampur dengan nada kecurigaan

"Begitu ya...."
name mengiyakan saja

"ngomong-ngomong name..."
kosta terdengar kalau dia ingin menanyakan sesuatu pada name

"hm..? ada apa kosta?"
name bertanya kembali dengan senyuman

"name, terkadang aku merasa curiga padamu, kau tidak pernah terlihat takut pada darah, bahkan saat itu dengan berani kau menyentuh darah ema, sebenarnya kau itu siapa..?"
pertanyaan kosta membuat name berkeringat dingin

pertaynaan kosta  pada name yang tiba-tiba dan  dengan penuh curiga...membuat name yang merasa bingung harus menjawab seperti apa, keringat dingin pun membasahi pelipis name

"A-aku......


TBC

-------------------------------------------------

MAAP YA KALI INI PENDEK, BADAN AUTHOR SAKIT SEMUA SOALNYA KARENA MAIN VOLI

APAKAH KOSTA AKAN TAHU KEBENARAN NAME? MARI KITA LIHAT DI CHAP SELANJUTNYA 

SEKIAN TERIMAKASIH

Penjahat bff {Kosta x Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang