"Xiao Zhan,kau sudah tidur?"
Merasakan tangan dingin Yibo menyentuh perutnya dan naik,Zhan terbangun berbalik menghadap ke arah Yibo,dia baru saja tertidur dengan nyenyak dia tidak ingin membuka mata dan bekerja lagi.
"Aku sangat mengantuk,beri aku tidur dua jam lagi,setelah itu aku akan melayanimu.""Baiklah."
Setelah menjeda jawabannya,dengan ragu Yibo kembali berbicara."Siang ini aku mendapatkan undangan pernikahan,dan itu dari Xiao Lin."Zhan mengangguk mengiyakan,dia membuka matanya dengan benar dengan sakit di relung hatinya,kini dia akan memiliki ibu tiri,tentunya sang kakak perempuan akan pulang untuk hadir dan mencari kehadiran ibu yang sudah menyatu dengan tanah.
Zhan segera bangkit,melepas bawahannya,tanpa harus menggoda dia akan duduk sendiri tanpa di minta,bahkan seperti biasa dia benar-benar menyakiti dirinya sendiri tanpa penetrasi,dia membisu rasa sakit di bawahnya tak sebanding dengan rasa kecewanya kepada sang ayah,Zhan bergerak di atas Yibo tanpa mengeluh sama sekali,dia memejamkan matanya dan menggeram di awal,selebihnya dia diam menolak tatapan mata Yibo kepadanya.
Zhan mengingat seluruh kenangan buruk yang pernah dia alami,dia ingat betul ketika sang ibu masuk ruang ICU,Xiao Lin datang menjenguk sambil membawa selingkuhannya yang menjijikkan itu,menyuapi dan malah bermesraan didepan istri sahnya,Zhan tak berkutik,karna sang ibunda tercinta meminta untuk tetap diam dan melihat bagaimana bahagia sang suami yang kini dengan bangga menunjukkan selingkuhannya yang cantik.
Zhan mengingat bagaimana Xiao Lin bernyanyi kecil ketika sang istri sah kritis dan hampir merenggang nyawa,Zhan mengingat sang ayah yang memukul ibunya hingga babak belur untuk membela wanita gelapnya,Zhan mengingat segalanya dimana ibunda menyambut baik selingkuhan ayah walau hatinya sakit menyajikan minuman yang dia beli dari uangnya sendiri.
Zhan mengerang sakit lantas ambruk ketika Yibo mengeluarkan cairannya kembali didalam tubuhnya.
"Arghh..ibu.."lirihnya, tubuhnya gemetar ingin kembali memuaskan tuannya,namun Yibo memberinya kelonggaran untuk menyudahinya,Yibo melihat dengan jelas selama Zhan beraksi di atasnya,dia tampak berbeda,dia tampak memaksa dari biasanya, inisiatif Zhan sendiri terlihat lebih menakutkan daripada dia paksa,biasanya Zhan akan meracau dan menghujat setelah itu dia akan tidur,kali ini dia diam tanpa mengatakan apa pun.Ketika pagi hari,Zhan tak menemukan kehadiran Wang Yibo entah kemana,dia hanya melihat kehadiran Wen Niang yang setia membawa sarapan.
"Wen Niang.."panggil Zhan bersedih.Wen Niang menghampirinya, mengambil handuk kecil yang dia tempelkan di dahi Zhan sejak subuh,Xiao Zhan jatuh sakit jam 3 pagi ketika Wang Yibo akan mengurus masalah di perusahaannya,resort mendadak mencekam,pasalnya Yibo berangkat mengajak setidaknya ada 6 pengawal yang dia bawa kemana-mana,dia banyak pemuja,namun juga banyak musuh.Wen Niang yang sebagai ketua pengawal diminta untuk membawa setidaknya 2 orang pengawal bersamanya jika dibutuhkan, seperti saat ini dia harus melarikan Xiao Zhan kerumah sakit ketika dia terjatuh di kamar mandi dengan luka di dahinya.
Wen Niang sedikit khawatir pada dirinya,sisanya dia harus terlihat tenang karna wibawanya sebagai seorang pemimpin tidak boleh luntur karna hal seperti ini.Xiao Zhan terluka dia bingung harus memberitahu Wang Yibo atau Bai Lu.
Berakhir Wen Niang memberitahu Bai Lu membuat wanita itu hadir hanya untuk mencemooh Xiao Zhan dan menghinanya habis-habisan.
Xiao Zhan mual melihat kehadiran Bai Lu yang menyakiti kepalanya dengan suara cerewet,Zhan meminta Wen Niang mengusirnya.Bahkan Bai Lu mengatakan jika Xiao Zhan tak ada bedanya dengan istri baru ayahnya."Argh Wen Niang,apa kau tidak mendengar ucapanku?bawa dia pergi sialan!!"
Wen Niang segera menuruti dan mengantar Bai Lu untuk pergi ke dokter kandungan saja,menenangkan sang nyonya dan menemani wanita itu melakukan USG lebih baik daripada harus berdebat dengan Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You JINX (Yizhan) | END
FanficSetelah kematian sang ibunda tercinta malah menyeret Zhan kepada rentenir kaya raya menjadi jaminan hutang yang sempat dia miliki. Rasa kecewanya sudah ada sebelum kematian ibunda karna ayah yang bejad mengkhianati keluarganya. "Aku tidak ingin meni...