Bastard

1.8K 147 24
                                    

Wang Yibo mendekati Xiao Zhan perlahan-lahan,dia terlihat marah setiap saat jika bersama Zhan,bahkan ketika melakukan seks mereka bahkan tidak pernah melakukan ciuman atau rangsangan apa pun.

Zhan yang mulai ketakutan segera mengakui hal demi kematiannya,"Aku mendorong Bai Lu hingga jatuh,apa anaknya sudah mati?ah aku sangat kesal melihatmu begitu membanggakan istrimu itu ketika dia sedang hamil."

Wang Yibo menarik pinggang Zhan agar menempel padanya,pandangan mereka bertemu cukup lama hingga Yibo memegangi dagu Zhan lantas menciumnya secara tiba-tiba.

Zhan terbelalak terkejut,dia tidak mengharapkan hal seperti ini,dia tidak menginginkan kesopanan ini,dia membencinya.

Tangan Yibo menyusup tak sopan memasuki baju atas Zhan hingga tersikap tanpa melepas ciuman manisnya.
Zhan pertama kali merasakan hal yang tak dia inginkan,dia tak menyukainya karna rasa ini membuatnya tersiksa dan menjadi tak berdaya dan meminta lebih dari ini.

Zhan menarik diri namun kembali Yibo mendekatinya hingga Zhan hanya terkurung di pojokan.
"Wen Niang..apa kamu menyukai pria itu?"tanya Yibo,kepalanya jatuh di pundak Zhan mencium leher putih itu sambil melepas dasi yang terikat rapi di lehernya.

Zhan menggeleng panik,bahkan dia kehilangan banyak tenaga dari malam-malam sebelumnya,kepalanya terasa amat sangat pusing merasakan lidah Yibo menyapu leher sampai ke dadanya.
"Stop!"pintanya.

Yibo menghentikan langkahnya,namun tangannya sibuk menggoda membuat Zhan hilang kendali ingin berkata jika kali ini sungguh berbeda dari malam sebelumnya.

Yibo tersenyum melihat ekspresi Zhan sedang mengigit bibirnya untuk menahan kenikmatan yang diberikan Yibo padanya,Zhan terlihat lebih menggoda.
"Apa kamu sedang malu?jangan menahannya,kita sudah sering melakukan ini bukan?"

Zhan menahan tangan Yibo yang menggoda bawahnya."Ahh,tolong berhenti!"

"Hey,perintah apa itu?sangat terbanding terbalik dengan respon tubuhmu."ucap Yibo.

Yibo melanjutkan acaranya,menggoda tubuh Zhan hingga Zhan mendesah kembali dan menyambut bibir Yibo ketika dia mendekatinya,apa Zhan melupakan sesuatu?

Yibo melakukannya berbeda kali ini,dia memanjakan Zhan seperti seorang kekasih,dia menjadi sangat lembut dan membuat Zhan senang akan kenikmatan duniawi,Yibo bahkan tidak membicarakan permasalahan pengakuan Zhan padanya.
"Mnn..Zhan!"desah Yibo,penisnya masih bergerak lembut,bahkan Zhan hanya bisa mendesah tak karuan dengan kepala mendongak.

Zhan menggeleng menjaga kesadarannya,namun selalu saja gagal,dia terlalu menikmati hingga melupakan hubungan mereka,jika Yibo melakukan selembut ini pada saat sebelum-sebelumnya mungkin saja janinnya akan baik-baik saja.

.
.
.

Pagi tak bisa di hentikan,mereka hanya melakukannya satu kali,karna nyatanya Zhan ambruk setelah pelepasan Yibo di dalam.

Zhan membuka matanya dengan tenang kali ini,walau dia tetap terbangun sendirian,namun sekarang dia bangun tanpa mengeluh sakit pada tubuhnya,hanya sedikit pegal efek terlalu lama baginya.

"Siapa Yuanlin?"

Zhan terkejut dan menoleh ke pintu kamar mandi, terlihat Yibo muncul dengan rambut basah,Zhan menarik selimutnya kembali.
"Kenapa masih disini?!"

Yibo mengerjapkan matanya,"Memang kenapa?jawab pertanyaanku,siapa Yuanlin?"

"Partner kerja."jawab Zhan.
"Ada apa?"

Yibo menggeleng,"Dia mengirim beberapa obat kepada Wen Niang meminta memberikannya padamu."

Zhan ber-oh ria dia segera menggulung dirinya untuk kembali tidur,namun mengejutkan sekali jika Yibo kembali mendekatinya mengecupnya.
"Bai Lu akan berpisah denganku,karna putraku sudah tiada,aku akan pergi ke pemakaman sore nanti."

Zhan mengangguk tak merespon,hatinya sangat luluh hanya dengan memberikan kabar walau dia tak menanyakannya.
"Aku akan datang nanti sore."

"Tidak perlu,aku akan pulang sebentar menemui ayah untuk berkabung bersama,aku tidak bisa membawamu kesana untuk saat ini,ayahku sedang berduka kehilangan cucu pertamanya,dia sangat sensitif."

"Baiklah."
.
.
Zhan menjalankan harinya sedikit lebih berasa, mendengar jika Yibo akan menginap di rumah utamanya,kali ini Zhan bisa bebas tanpa khawatir apa pun.

Zhan memiliki hubungan yang baik dengan partner kerjanya,terutama Yuanlin dia senior yang baik dan sangat perhatian untuk Xiao Zhan.
"Apa malam ini kau senggang Zhan?"

Zhan menoleh,"Senggang,memang ada apa?"

Yuanlin mendekatinya,"Aku ingin minum bersamamu."

Zhan terkekeh mengangguk mengiyakan,dia jarang sekali minum,bahkan terakhir dia minum saat bersama Bi Chang dan mendapatkan ajakan minum adalah sebuah kesenangan singkat.

Yuanlin dan Zhan pergi sebelum Wen Niang tiba,mereka melarikan diri, Yuanlin mengajak Zhan untuk ke sebuah angkringan dan memesan beberapa minuman keras dan membuat perjanjian agar Yuanlin tak terlalu mabuk dan bisa mengantarnya pulang nanti.

Mereka saling bertukar cerita ringan,dan menilai pria atau perempuan mana yang menurut mereka sangat menarik,Zhan bersikap sangat netral,dia bisa menilai dari segi perempuan atau laki-laki.

Zhan tertawa bebas untuk sekian lama,mereka memiliki hubungan yang sangat baik, Yuanlin juga sangat suka menggoda Zhan yang gampang sekali malu.

Zhan sangat manis ketika mabuk,dia sangat sering tertawa dan menampilkan wajah cantik dan tampannya, beberapa orang meliriknya namun Yuanlin yang malu harus meminta maaf jika Zhan berbicara terlalu ngelantur dan membuat mereka terganggu.

Yuanlin mengajaknya pergi,Zhan sudah sangat mabuk berat hanya untuk berjalan dia sudah sempoyongan,namun Yuanlin tetap menjaganya,karna dia menelan banyak kemanisan dari Zhan itu sendiri.
"Ya,Zhan! Turunkan tanganmu."kata Yuanlin ketika Zhan melambaikan tangan sangat tinggi kepada pejalan kaki yang lewat tengah malam itu.

Yuanlin yang bingung tempat tinggal Zhan ingin bertanya,namun Zhan sama sekali tidak menjawab dan ngelantur dengan lelucon garing yang hanya membuat dirinya sendiri tertawa.
"Di rumah Yibo..kau tau.."

"Dimana?aku tidak tau rumahnya."kata Yuanlin.

Zhan menunjuk semua gedung pencakar langit,dan berkata jika itu rumah Wang Yibo semuanya,Zhan tak salah jika itu milik Yibo,hanya saja itu bukan tempat yang bisa dia huni.
"Disana."

Lalu Zhan menoleh lagi ke belakang dan menunjuk gedung yang lebih besar.
"Disana."

Yuanlin yang tak bisa menebak hanya bisa membawa Zhan ke apartemen miliknya,tak besar namun lumayan hangat untuk mereka berdua,dinding yang terlukis banyak pigura kecil yang membuat kesan museum, beberapa pengharum ruangan menyambut mereka dan juga kucing kecil mengeong meminta makanan dari atas sofa.

Suasana hangat bagi Yuanlin berbanding terbalik untuk Zhan yang merasa gerah dengan pakaian tebal yang dia pakai,Zhan melepaskan pakaiannya dan memilih tidur di sofa membuat kucing itu marah dan meloncat turun,namun Yuanlin memapah Zhan untuk ke kamarnya dan tidur di ranjang,melihat Zhan seperti ini,sebagai pria yang jatuh cinta Yuanlin memilih mandi menyegarkan tubuhnya,dia takut jika dia akan menghancurkan harga diri Zhan.

Ketika Yuanlin yang terkendali menjadi tenang dan mulai tidur,terbanding terbalik dengan Zhan yang seperti cacing dan memeluk Yuanlin tanpa dosa, merapalkan nama Wang Yibo seolah seperti mantra.

"Zhan!"
"Tolong jangan seperti ini."

Zhan menggeleng dan membuka matanya mengecup bibir Yuanlin,di matanya dia melihat Wang Yibo,dia terjebak akan sifat Yibo kemarin malam yang baginya itu mengubah pikiran Zhan kepada Yibo dengan mudah.

"Zhan,jangan memancing seperti ini."
"Xiao Zhan!"Yuanlin membentak.

.
.
.
Tbc


I Hate You JINX (Yizhan) | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang