𝐊𝐄𝐋𝐀𝐌

88 3 2
                                    

" Tuhan memberikan musibah agar ia sanggup dan kuat menjalani dunia yg kejam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Tuhan memberikan musibah agar ia sanggup dan kuat menjalani dunia yg kejam ini. Tetapi hamba mu ini tidak kuat, tidak sanggup! ".

AKSA PRATAMA.
~
Aku memasuki rumah sakit yg tidak terlalu besar ini dengan 'kursi roda'.
Dan yg mendorong ku adalah libbie.
Disamping kiriku adalah Alaska.

Alaska mengelus-elus pundakku seperti mengisyaratkan ku untuk bersabar.

Aku mendengar suara tangisan dari arah kiri, dan itu tidak salah lagi adalah Alaska.

Aku tidak ingin melihat Alaska menangis.

Aku hanya terduduk diam melihat kearah depan dan meneteskan air mata perlahan-lahan.

Aku tidak berniat untuk membebani.
Tapi telat.. Aku sudah membebani orang-orang tanpa disadari.
~
Aku masuk ke suatu ruangan.
Didalam sudah ada dokter yg duduk menunggu pasien selanjutnya.

Alaska dan libbie duduk di kursi yg berada di depan dokter itu, dan Aku berada disamping libbie.

" baik.. Pertama-tama saya memperkenalkan diri. Nama saya, dokter Ra-. "

Dokter berhenti berbicara setelah mendengar pintu ruangan ia terbuka.. Seperti ada orang yg ingin masuk.

"ANAKKU AKSAA!!.. " ucap mamah

Aku kaget sekaligus ingin menangis sekali lagi.. Aku tidak sanggup ayah dan mamah mendengar apa yg aku alami selama ini.

"Mah.. Yah.. " ucap Aksa.

"AKSA!.. , KAMU KENAPA BISA BEGINI NAK?! " ucap mamah

"Ibu sabar dulu ya,, tidak perlu cemas seperti itu. Saya tau anda cemas, tapi anak ini akan takut kalau ibu seperti itu". Ucap dokter

" maaf dok,, saya sangat cemas kepada Aksa.. " ucap mamah

"Mah, mamah sebaiknya duduk disini.. tenangkan diri mamah ya, " ucap ayah

Setelah keadaan kembali kondusif, dokter kembali memperkenalkan dirinya terlebih dahulu.

"Nama saya dokter RAGAS LAKESWARA. jadi pasien yg bernama Aksa ini, kenapa? " ucap dokter.

"Aksa.. Jujur saja ya,, aku yakin, bakal ada jalan keluar ya untuk kamu. Dan jangan memendamnya sendiri. Itu membuat mu jauh lebih sakit". ucap libbie

" benar sekali kamu nak.. Jujur saja nak Aksa,, dokter yakin kamu bakal lebih tenang". Ucap ragas.

Aku gemetar.

Aku takut.

Tetapi yg mereka bilang,, itu masuk di akal.

Tetapi juga.. Terkadang semua orang tidak ingin mendengar cerita kita.
~
Akhirnya, saya jujur.. Walau itu susah untuk mengucapkannya.

"Menyusulmu untuk bersamamu" ; JAYWON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang