8. Mad

143 16 5
                                    

Hanbin membuat Planning tentang masa depanya, Salah satu Planning nya dia memikirkan tentang Honey Moon yang tertunda karena Project besar dan kecelakaan yang dia alami

Hanbin memijit kepala nya, Dia tidak bisa meminta cuti di tahun ini, Karena dia sudah Cuti sakit dalam waktu yang lama, Meskipun dia Founder tapi bukan berarti dia bisa seenaknya libur kerja, Dia harus memanagemen seluruh mobilisasi perusahaanya, selain itu banyak masalah terjadi di dalam perusahaan, 4 tahun itu masih baru kalau menyangkut sebuah perusahaan dan harus dapat perhatian ekstra agar mampu bertahan di dunia persaingan bisnis, lengah sedikit dia bisa digilas habis-habisan sama kompetitornya

Akhir2 ini Hanbin sering mengamati Matthew, Matthew sudah tidak mengganggunya lagi, Matthew bahkan tidak menyapa dan basa-basi denganya, Matthew hanya menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, menonton TV, membaca sastra Perancis, atau kalau dia bosan Matthew sering minta ijin Main ke Rumah Bapaknya, rumah Mama Hanbin, atau Rumah Kakak Hanbin, Matthew sibuk dengan dunia-nya sendiri, memikirkan Matthew membuat Hanbin merindukan Matthew dan ingin segera pulang menemuinya, Kali ini Hanbin berinisiatif untuk mendekati Matthew lebih dulu

***
Hanbin pulang ke Rumah dan tidak melihat Matthew ada di ruang tamu, Hanbin memanggil Matthew tapi Matthew tidak menyahutnya Hanbin lalu masuk ke dalam kamar, Betapa terkejutnya Hanbin melihat Matthew berdiri di depan pintu dengan wajah terlihat sembab seperti selesai menangis, mata yang memerah dan tatapan dinginnya, Dan Matthew melempar sebuah kertas tepat mengenai Mukanya, Hanbin baru saja akan naik pitam tapi segera emosinya turun melihat kertas yang dilemparkan Matthew dengan kasar di Mukanya adalah tiket konser musik Zhanghao

"Jadi manusia itu harus punya tahu diri sedikit Bin, Aku kurang apa lagi memaklumi-mu Bin, Kau menuduhku sebagai Mata Dhuwitan yang mengincar hartamu aku terima, Kau membandingkanku dengan Zhanghao aku terima, Kau menolak èksistènsiku sebagai pasanganmu aku terima, Kau sinis padaku aku terima, Kau tidur di Kamar yang nyaman dengan kasur yang luas sementara aku yang tidur di Sofa dan selalu merasa was-was takut jatuh ke lantai aku terima, Kau merendahkanku dan menganggapku remeh aku terima, Kau yang tidak pernah berusaha sedikitpun untuk membuka hati padaku maupun mencoba mengingat kembali ingatan kita yang hilang seolah-olah kamu ingin aku menghilang dari hidupku, Aku sangat sakit hati dengan Fakta itu tapi aku masih mencoba terima Bin,  Tapi ini Mbin???Kau kurang menyakitiku yang  bagaimana lagi?aku kurang bersabar bagaimana lagi, setidaknya aku cuma memiliki satu harapan tersisa untukmu, Yaitu kamu menghargai pernikahan kita, Tapi bahkan kamu sudah merusak harapan terakhirku Mbin, Kau berniat menemui Zhanghao tanpa sepengetahuanku"kata Matthew dengan penuh amarah, Matthew melampiaskan amarah itu dengan memukul dada Hanbin dengan cukup kencang, Satu tangan Hanbin dipakai untuk menahan tangan Matthew dan satu tanganya lagi untuk memegang pipi Chubby Matthew untuk mengusap bekas air mata disana

"Matt, Duduk dulu yuk, Tarik nafas, dinginkan kepalamu, Ayo kita bicarakan baik-baik"

"apanya yang perlu dijelaskan Bin dengan eksistensi tiket Konser itu sudah menjelaskan semua-nya, kau pengkhianat!!"

"Matt, Okay aku jujur padamu memang aku sempat berpikiran untuk menemui Zhanghao tapi aku sudah berubah pikiran dari beberapa hari yang lalu, Bahkan aku lupa kalau aku sempat membelinya"

"Yha itulah omongan dari seseorang yang tertangkap basah punya niat selingkuh, bagimu aku ini orang Bodoh tapi aku tidak sebodoh itu untuk mempercayai ucapanmu Mbin"

"Matt aku tidak menganggapmu bodoh"

"Lagian kau Bin Kenapa harus merepotkan diri untuk ngeles sih, apa manfaatnya gitu lo, Kau takut aku ngadu ke keluargamu Kan"

"Matt aku tidak ngeles, Aku sudah berusaha melupakan Zhanghao dan memulai dari awal bersamamu, Aku bersungguh-sungguh"

"Omonganmu hanya sampah!!!Mulut racunmu itu!!kau kira aku terpedaya, Yha silahkan temui Zhanghao-mu yang rupawan, bertalenta, cerdas dan sempurna itu, Ajak balikan sana pesan hotel sekalian, Pasti butuh waktu semalam penuh di atas ranjang untuk meluapkan rasa rindumu"

"Matt jaga omonganmu !!!

" Mengapa aku harus jadi satu2nya orang yang menjaga omongan di saat kamu sendiri tidak pernah menjaga perilakumu, Kau kira dengan kau punya harta dan kekuasaan kau bisa membuatku tunduk dalam kuasamu, dan sujud dibawah kakimu, Bajingan !!!"

"Mat maaf aku telah menyakiti perasaanmu"

"Bin kau tidak tahu kan aku selama ini diam2 datang ke psikolog, Diam2 minum obat tidur juga, Aku depresi Bin!!, Hatiku tidak pernah sesakit ini sebelumnya, aku sangat kesulitan menghadapi perubahan yang terjadi secara tiba2, pernikahan yang sangat bahagia di awal tiba2 menjadi formalitas saja, aku ingin menikah karena berharap ingin merasa dicintai sepanjang hidupku, tapi justru kau membuatku makin kesepian Bin"

"Maafkan aku Matt, sama sepertimu kau tahu sendiri aku juga terkejut akan perubahan yang tiba2 ini, Aku terbangun dan mendapati diriku sudah menikah sedangkan dalam ingatanku aku masih berpacaran dengan seseorang yang kukenal 9 tahun lamanya, Sejujurnya aku pun penasaran dan ingin menjawab teka-teki ingatanku yang hilang, Alasan kenapa aku putus dengan Zhanghao, agar aku bisa berdamai dengan keadaan ini dan terlepas dari bayang2 Zhanghao, Ayo kita temui Zhanghao bersama"

"Kalau aku yang ada diposisimu Bin, Misalkan aku yang Amnesia dan melupakanmu dan yang ada dalam ingatanku adalah Kim Jiwoong mantanku, Daripada penasaran dengan alasan aku putus dengan mantanku aku bakal lebih penasaran dengan alasan kenapa aku mencintaimu, Aku akan membuka hatiku seluasnya untukmu, dan aku ingin selalu lebih dekat denganmu agar aku semakin mengenalmu agar bisa jatuh cinta kembali padamu, Tapi apa Bin, Kau hanya Lelaki egois dengan Ego dan Narsistik tinggi bertingkah seakan raja yang ingin dimengerti dan diperjuangakan oleh orang lain sedangkan dirimu sendiri tidak mau berusaha untuk berjuang, Aku muak Bin!!"

Kepala Matthew tertunduk, Air mata yang ditahan di depan Hanbin akhirnya jatuh juga, Matthew mati2an menahan tangis itu, Tiba2 dia merasakan sebuah pelukan dari Hanbin, Matthew mendongakkan kepala dan mendorong Hanbin agar pelukanya lepas

" Jangan sentuh aku, keluar dari kamar ini Bin, Aku butuh waktu sendiri"

"Okay, kalau butuh apa2 bilang sama aku yha" kata Hanbin sambil tersenyum getir, Hanbin melangkah keluar kamar dan menutup pintu, Kemudian Matthew mengunci pintu kamar dari dalam, setelah itu dia jatuh terduduk dan melepaskan tangisnya yang tertahan, dia menangis dan berteriak sepuasnya untuk meluapkan emosinya, Matthew bersyukur kamar-nya kedap suara sehingga tidak ada orang yang mendengar betapa menyedihkanya dia

Sedangkan diluar kamar Hanbin terduduk di depan pintu kamar, Dia terhanyut dalam lamunanya, merenungi semua perbuatanya selama ini, tiba2 dia merasakan nyeri di dada yang teramat sangat membuatnya tenggelam dalam kesedihan, dan di malam itu kedua sejoli itu menangis bersama di tengah dinginya malam bersalju di kota Seoul
hanya terpisahkan oleh sebuah pintu yang menghalangi mereka

TBC

A Reason You Love Me BeforeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang