45.Official

7.7K 636 107
                                    

Ting tong Ting tong
Pengumuman.. pengumuman..
Bagi seluruh penumpang salmon story ADDK yang membaca part ini diminta untuk mencari tempat yang aman dan jauh dari keramaian dikarenakan part ini bisa membuat anda merasakan jatuh cinta dan kebaperan yang luar biasa disebabkan banyaknya dialog yang akan membawa kalian berlayar hingga ke angkasa.
Maka dari itu supaya tidak dikira gila karena tersenyum sepanjang part diharapkan bagi para pembaca mencari tempat dan waktu yang pas bisa juga menyiapkan minuman dan Snack bila perlu.

Happy reading and enjoy the moments

❣️❣️

Malam telah tiba langit berubah gelap pertanda bahwa semua orang harus mengistirahatkan tubuh setelah melakukan aktivitas seharian,sama halnya dengan para kontestan idol yang sudah menghabiskan waktu bersama di mall hampir setengah hari kini mereka sudah berada di dalam kamar masing masing.Nabila yang tentu sudah terlelap setelah melaksanakan sholat isya sedangkan Salma yang masih sibuk dengan ponselnya karena memang wanita itu susah tidur malam ini akibat mendengar percakapan Rony dan papanya tadi saat di mall lalu Paul dan Rony yang juga masih belum memejamkan mata dikarenakan masih sibuk dengan kegiatanmasing masing.

Paul sibuk berbincang dengan teman sepak bolanya di grup sedangkan Rony sibuk bergelut dengan fikiran dan hatinya sendiri yang entah mengapa hatinya ini mendorong dirinya untuk menembak seseorang yang selama ini singgah di sana tapi disisi lain fikirannya menahan dirinya untuk tidak terlalu tergesa supaya mereka bisa menikmati momen pendekatan dan melepas rindu setelah lama tak bertemu.

"Mikirin apa lu?"tanya Paul memecah lamunan Rony sambil mengubah posisi yang mulanya tengkurap menjadi setengah rebahan.

"Biasa"jawab Rony singkat sambil tetap menatap ke langit langit kamar.

"Si Salma?"tanya Paul memastikan orang yang menjadi penyebab sahabatnya ini melamun.

"Hm"balas Rony dengan dehaman membuat Paul terkekeh.

"Apa lagi sih yang dipikirin kan udah ketemu udah ngobrol juga"ucap Paul sambil menengok ke arah Rony.

"Menurut lu gue harus tembak dia ga Powl?"tanya Rony meminta saran dari sahabatnya.

"Ya..kalo emang udah sama sama suka dan sama sama ga ada yang punya,gas aja sih kalo kata gue"jawab Paul dengan nada santai membuat Rony menatap sekilas ke arahnya.

"Gue takut jadi penghalang kesuksesan dia"ucap Rony tak percaya diri.

"Kejauhan banget sih lu Ron mikirnya"ucap Paul dengan nada heran membuat Rony terkekeh.

"Nih ya secara logika kalau Salma cinta sama lu otomatis kan lu juga salah satu penyemangat atau support system dia buat wujudin mimpinya di sini jadi kalau lu malah mikir jadi penghalang buat kesuksesan dia itu salah besar Ron"lanjut Paul dengan panjang lebar menasihati sahabatnya.

"Jadi menurut lu kapan waktu yang pas buat gue nembak Salma?"tanya Rony meminta saran Paul lagi.

"Ya..kalau lu merasa udah siap sih kapan pun itu lu bisa nembak Salma"jawab Paul.

"Lu dulu pas nembak Nabila ada rasa takut ditolak ga sih?"tanya Rony lagi.

"Udah jadi kodrat cowo kali Ron buat berani nembak dan siap kalau ditolak"jawab Paul dengan santai.

"Tapi sebelum itu gue udah pastiin kalau Nabila juga suka sama gue jadi ya gue ga terlalu nervous waktu ngajak doi jadian"ucap Paul sambil mengingat saat ia menembak sang kekasih di Dufan waktu itu.

"Selain nyiapin omongan lu nyiapin apa lagi buat nembak Nabila waktu itu?"tanya Rony yang kali ini beranjak duduk menghadap ke arah Paul yang saat ini sedang berfikir sambil mengetuk ngetukkan jarinya pada dagu sedang berfikir.

Ada Dusta Diantara KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang