'Gue maunya Ayang xinhao lengket sama gue, napa lo yg Sering nempel ke gue bak lintah seh?!' -Zhu Zhixin
'Ohhh.. Xin Xin~ please look at me.. Gue ini tampan, ganteng ahayy~ kurang apalagi gue?' -Zhang ji-
Keesokan hari saat istirahat zhixin sedang nongkrong di rooftop bareng monyet kesayangannya dan besti setannya tidak lupa dengan pangerannya. Saat ini mereka lagi makan.
"Zhu, perasaan ji lengket melulu deh ke lu." Ucap Zou hang sambil mengupas permen dan kasih ke zhixin. Zhixin cuman mengacak rambutnya. "Ck! Ya lu tanyalah ke dia! Capek tau gak gue peringati jangan deket deket ke gue" ucap zhixin kesal sambil mengunyah permennya.
Zhang ji hanya senyum senyum ae. Toh yang mending bisa dekat ama malaikat nya. Lagian kan zhixin hanya risih cuman ngusir bukan niat bunuh. Ya walau gitu tetap mau deket koq sama zhixin.
"Btw xinhao ini ada telor masakan gue lu mau?" Ucap zhixin sambil menyerahkan kotak bekal isi makanan masakannya. Xinhao hanya melihatnya lalu mengambil sendok dan mencicipinya.
Baru saja satu cicipan wajah tampan xinhao berubah menjadi ijau tapi tetap berusaha tetap coolkan gak mungkin dia muntah ddisin bisa bisa reputasi dia rusak.
Xinhao menatap zhixin dengan senyum awkward nya dan mengangguk angguk. Zou hang yang melihat xinhao malah tertarik dan langsung gas mengambil sendok dan ikut mencicipinya. Baru satu sendok dia langsung muntah yang membuat zhixin sontak kaget dan dengan cepat menyerahkan tisu ke Zou hang.
"EH ANJING INI TELOR GORENG ATAU OBAT SIH KOK PAHIT KALI KEK HIDUPKU" Teriak Zou hang sambil mengguncang bahu zhixin. Zhixin yang merasa kesalpun lantas menampol wajah Zou hang.
"Oww.. Mempersakitkannya:'("
Su xinhao yang melihat mereka berdua langsung pergi meninggalkannya. Gak mau ketularan virus gilanya dan disusul oleh Zou hang yang mencari air untuk menyembuhkan lidahnya yang kepahitan habis memakan telur obat hasil masakan zhixin. Dan sekarang tinggalah Zhang ji dan zhixin.
Mereka pun saling tatap menatap. "Gue boleh coba?" Tanya Zhang ji. Tanpa persetujuan zhixin, Zhang ji langsung menyambar telur itu dan memasukkannya kedalam mulut.
"Halo permirsa, pagi ini jam 10.00 viral seorang siswa populer telah pingsan akibat mencoba masakan sang istri eh salah sang teman. Diduga korban hanya ingin mencicipi masakannya karena selama hidupnya tidak pernah dikasih makan oleh sang pujaan hatinya. Namun sayang setelah sang korban memakannya, korban tersebut malah pingsan kenapa gak matu aja tapi gak papa karna dia beban kampus. Si sang pelaku hanya menatap si korban tanpa rasa bersalah dan memilih meninggalkan si korban yang sedang pingsan tersebut." Ucap Zou hang panjang kali lebar sambil memegang kotak pensil zhixin dengan tawa nya yang gak dosa.
Zhang ji hanya menatap tajam ke arah Zou hang. Zhixin hanya menghela nafas. 'Apa iya masakan gue gak enak? Pantes gege selalu melarang aku untuk masak padahal aku cicipinnya baik kok' batin zhixin.
Zou hang yang melihat zhixin yang sedang diam tersebut kemudian tersenyum. "Zhixin kenapa gak minta ajarin aja si ji?" Ucap Zou hang sambil merangkul pundak zhixin. Zhixinpun langsung menghempaskan tangan laknat milik Zou hang. "Dih gak ah" ucap zhixin.
Zou hang pun mengangkat satu alisnya. "Yakin lo? Ji itu chef loh terkenal" ucap Zou hang. Zhixin menatap Zou hang dan Zhang ji tidak percaya. "HEH SERIUSAN LO ANJING?!! masa sihh" teriak zhixin lalu memelankan suaranya. Zhang ji melihat zhixin hanya mengangguk angguk dengan senyumannya yang selalu gak pernah hilang.
Zhixin melihat senyumannya Zhang ji menatap dengan jijik. "Bisa gak sih lo gak usah senyum kek gitu? Risih tau gak" gerutu zhixin. Zhang ji masih full senyum.
Zhang ji pun berjalan mendekati zhixin yang sontak membuatnya mundur dan Zou hang yang langsung pergi entah kemana. Semangkin dekat hingga mereka hampir bisa merasakan nafas satu sama lain.
"Jadi putri kecil? Mau belajar memasak dengan pangeranmu ini hmm?"
.... deg deg deg
DUAKKKHHHHH
"MENJAUH LO ASU!! PANGERAN GUE CUMAN XINHAO BUKAN LO!!!"
Melayanglah tunjangan maut milik zhixin yang membuat Zhang ji terpental dan langsung pergi begitu saja. Zhang ji yang melihatnya hanya terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.
"Dasar.. Punya pujaan hati tapi gengsinya setinggi langit" ucap Zhang ji lalu membersihkan seragamnya dan mengejar zhixin.
____ -- Bersambung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
