Menulis one shoot karna saya sudah lelah dengan long story yang tidak tamat-tamat.
Mostly dump story, don't expect too much.
Edit : Kepada pembaca yg Terhormat ini isinya kebanyakan femdom. Jadi kalo kalian nggak paham atau nggak suka disarankan untuk gak usah baca daripada bingung. Ntar nggak bingungnya kalo udah di surga namanya.
***
Drystan Dwisaka itu Kapten Tim Basket sekaligus MVP SMA Trinity. Tapi dengan Audra Tanishka, Drystan cuma bayi besar yang lecet sedikit langsung merengek.
***
"Drystan!"
"Kapten!"
Leo dan anggota tim basket yang lain buru-buru menghampiri kapten tim basketnya yang terjerembab keatas aspal lapangan setelah melakukan rebound.
"Lo gakpapa Kapt?"
Drystan menggeleng tapi saat ia menggerakan kaki kanannya, rasa ngilu bercampur nyeri segera menjalar di pergelangan kakinya.
Leo yang tersadar temannya itu cidera langsung menatap Reno-orang yang beradu rebound dengan Dystan tadi.
"Brengsek! Lo sengaja kan ngedorong Drystan?!"
Tama yang melihat Leo mendorong Reno dengan emosi langsung berdiri diantara dua cowok itu untuk menengahi.
Tapi Reno terlihat tenang dengan senyum miring di wajahnya. "Bro, namanya juga rebound. Udah nggak aneh lagi kalau yang kalah adu rebound dia yang bakal jatoh."
"Yang namanya adu rebound itu berebut bola waktu bola gagal masuk ring. Bukannya pas orang lagi rebound lo tiba-tiba ngedorong kayak banteng lagi nyeruduk. Bisa bedain gak lo basket sama gulat?!" Melihat arah mata Reno yang melihat kearah Drystan dengan sorot mata merendahkan membuat Leo semakin meledak. "Bilang aja lo mau balas dendam gara-gara kalah di pemilihan kapten tim basket kan?!"
Reno yang mendengarnya mulai terpancing.
Melihat bau-bau pertengkaran yang semakin memanas membuat Tama langsung mendorong kedua orang itu menjauh.
"Eh, udah, udah! Lo berdua nggak liat Drystan cidera?! Daripada lo berdua berantem mending urusin kapten kita dulu. Kalau dia kenapa-napa, tim kita juga yang dalam bahaya!" Perkataan Tama berhasil membuat Leo lebih tenang.
"Cih, lemah lo. Baru didorong dikit aja langsung cidera." Reno berdecih kemudian segera pergi meninggalkan lapangan.
Leo yang mendengarnya bersiap menghantamkan tinjunya kalau saja, Tama tidak segera menahannya.
"Lo ke UKS dulu aja Drys." Ujar Haga saat melihat Drystan meringis karena berusaha berdiri.
Drystan mengangguk kemudian dengan bantuan Leo dan Tama segera dipapah menuju UKS sekolahnya.
***
"Ada apa?"
Audra, Ketua Tim ekskul PMR yang terkenal dengan ekspresi datarnya itu menghampiri ketiga orang yang baru tiba di UKS.
Tama dan Leo segera membantu Drystan untuk duduk diatas kursi.
"Drystan baru aja jatoh waktu latih tanding tadi. Kayaknya kakinya keseleo. Bisa lo cek Ra?" Jelas Tama.
Audra mengangguk dan langsung berjongkok di depan kaki Kapten Tim Basket itu.
Menurunkan kaos kakinya, Audra langsung bisa melihat pergelangan kaki Drystan berubah keunguan.
Drystan meringis saat Audra menekannya.
"Yola, tolong ambilin es batu di kantin dan masukin kompres ya." Perintah Audra pada adik kelasnya yang juga merupakan anggota PMR.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paracosm (One Shoot Stories)
Roman pour AdolescentsParacosm (n.) a detailed imaginary world created inside one's mind. Note : 1. Write in Bahasa. 2. Berisi one shoot, two shoot, three shoot, four shoot, five, six, seven, eight, nine... 3. There's some Adult Contents, 18+, 21+, harshword, violence, e...