01

2.7K 54 0
                                    

"nanaaa" suara yang melengking di telinga jaemin,jaemin pun menoleh ke arah sang suara ia sudah tau siapa pemilik suara tersebut, ya.. itu sahabatnya

"Astaga echan kenapa sih berisik banget" kata jaemin,ya.. itu suara haechan yang berteriak barusan

"Emm tidak ada apa apa hehe cuman kangen saja" kata haechan lalu duduk di sebelah jaemin,mereka sebangku

Kini mereka sedang ada di sekolah, haechan sangat menyangi jaemin sejak kecil, mereka teman kecil yang tidak terpisah bahkan sekolah saja harua bareng dan begitu juga duduknya harus sebangku,haechan tidak mau jauh jauh dari jaemin karena cuman jaemin teman satu satunya jika tidak ada jaemin ia tidak tahu harus apa

"Oh ya nana mau cerita" kata jaemin lalu haechan dengan siap mendengar kan apa cerita jaemin

"Apaa tu?" Kata haechan

Lalu jaemin memulai menceritakan nya kepada haechan "nana ada suka sama orang tapi kakak kelas sebenernya sih sudah seminggu tapi nana baru ceritai sekarang hehe" kata jaemin, haechan yang mendengar itu kaget bisa bisanya ia tidak menceritakannya dari awal

"Kakak kelas? Siapa?" Kata haechan bingung lalu jaemin tersenyum

"Namanya kalo tidak salah jen jen emm... Jeno deh" itu kata jaemin dan membuat haechan menepuk keningnya jaemin yang melihat itu mengerutkan dahinya

"Kenapa chan?" Tanya jaemin saat melihat haechan menepuk keningnya

"Jeno dingin seperti kulkas 1000 pintu ditambah anaknya mudah ilfil apa kau tidak tahu?" Tanya haechan setelah menjelaskan tentang cowo yang jaemin suka, lalu jaemin menggelengkan kepalanya

"Tidak, nana tidak tahu, tapi dia ganteng nana suka hihi" kata jaemin membuat haechan menghembus kan nafasnya

"Hah... Baiklah aku akan bantu" kata haechan pasrah mau gimana lagi to dia tidak mau membuat sahabatnya ini sedih

"Yeyyy maacii echnn" ucap jaemin lalu memeluk tubuh haechan

"Sudah sudah sebaiknya kita ke kantin aku lapar" kata haechan lalu merekapun ke kantin bersamaan

Saat di kantin jaemin tak sengaja melihat jeno lalu jaemin dengan senang hati menyapa jeno "haloo kak" sapa jaemin kepada jeno, jeno yang melihat itu meninggalkan jaemin yang sedang menyapanya, dan haechan?

"Ishh cowo ga jelas udah bagus bagus di sapa mala pergi gitu aja dasar gak tau terimakasih" ucap haechan kesal sebab ia tidak suka jika sahabatnya di abaikan

"Chan jangan gitu ishh mungkin kak jeno sedang tidak mood,yasudah ayok kita makan" ajak jaemin ia tidak mau memperpanjang masalah ini hanya gara gara jeno tidak mau menyapanya balik

"Huhh baiklah" dan akhirnya mereka memesan makanan dan memakan makanan itu,setelah makan di kantin mereka langsung kembali ke kelas karena bell sebentar lagi akan berbunyi

"Chan" panggil jaemin saat di kelas

"Hmm?" Sahut haechan namun ia masi fokus mengarah ke buku

"Aku ingin mencoba pulang bareng kak jeno deh sapa tau berhasil" kata jaemin,haechan yang mendengar itu langsung menoleh ke arah jaemin

"Kau yakin?" Tanya haechan kepada jaemin

"Yakin, kenapa tidak?" Kata jaemin lalu haechan mengangguk pasrah saja

"Huhh baiklah semoga berhasil aku dukung kau" kata haechan

"Thank you chan-nie~~~" kata jaemin

Kini bell pulang akhirnya berbunyi menandakan semua siswa dan siswi segera pulang, jaemin meminta haechan untuk pulang duluan dan jaemin akan berusaha sendirian

"Kau yakin na? Aku tinggal sendirian?" Tanya haechan dan jaemin hanya mengangguk kan kepalanya saja

"Baiklah aku pulang duluan ya,semoga berhasil naa" kata haechan lalu meninggalkan jaemin di parkiran, ia menunggu jeno lewat

Lalu tak berapa lama ia melihat jeno lalu jaemin mendekat ke arah jeno

"Kak kakak pulang dengan siapa?" Tanya jaemin

"Kenapa?" Tanya singkat jeno

"Nana boleh ikut gak? Tadi echan dah pulang duluan" kata jaemin

"Gak" jawab singkat jeno

"Terus nana pulang dengan siapa?" Tanya jaemin dengan muka lesunya

"Ntah" jeno mengangkat bahunya lalu masuk ke mobil meninggalkan jaemin di luar sendirian

"Yah... Yasudah deh nana jalan aja hufhh mungkin belom rezeki" kata jaemin lalu pergi duluan sebelum jeno menyalakan mobilnya, jeno melihat jaemin dari dalam mobilnya yang sedang berjalan kaki meninggalkannya

Ditengah perjalanan jaemin terasa sangat lelah ia merasakan pusing di kepalanya ia lupa jika ia tidak boleh kecapean

"Pening" guman jaemin dirasakan pening di kepalanya, tidak sadar jika ada mobil di belakang yang sedari tadi mengikutinya dari belakang

"Bundaa" gumam jaemin Memanggil ibunya dirasa tubuh nya sudah tidak sanggup

Seseorang yang ada di dalam mobil itu mengerutkan dahinya karena ia melihat ornah yang di depan dari tadi memegang kepalanya "kenapa dia?" Tanyanya pada diri sendiri

Lalu tak berapa lama tubuh jaemin terjatuh dan membuat seseorang yang ada di mobil terkejud dan langsung menghampiri pemuda itu keluar mobil

Saat ia mendekat dan menunduk ia sangat kaget melihat kondisi wajah pemuda itu sangat putih pucat bahkan sudah tidak bewarna

Lalu ia membawa tubuh itu ke dalam mobil dan menidurkan nya di bangku belakang












JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

Time || NoMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang