BAB 4

204 18 1
                                    

Haruto pun memberikan nomornya pada Jeongwoo, setelah itu Jeongwoo langsung pulang ke rumahnya. Haruto sangat senang saat Jeongwoo meminta nomor Hpnya, dia sempat terkejut karna Jeongwoo tiba tiba saja meminta nomornya. Meski begitu dia tetap merasa khawatir apakah itu merupakan hal yang baik atau malah sebaliknya untuk dia.

TIINGG..

*Ini nomorku. Save ya, Jeongwoo*

*Ok!!*

"Dia udah nyampe rumah ya? Kok cepet banget! cepet banget berarti dia bawah motornya, mau jadi pembalap kali" gumam Haruto yang sedang melihat chat dari Jeongwoo.

Gak mau berlanjut memikirkan Jeongwoo, Haruto pun langsung masuk kedalam rumah, membersihkan dirinya karna kemarin seharian dia gak mandi.

TOK..TOK..TOK..

"Iya??"

"Sayang ayo turun sarapan, mommy udah masak makanan kesukaanmu"

"Iya mom dikit lagi Haru selesai bersiap, baru Haru akan turun"

"Baik sayang mommy tunggu di meja makan yaa"

"Iya mom"

Selesai bersiap siap Haruto segera turun ke meja makan, karna dia tau daddy, mommy dan kakaknya tidak akan sarapan sebelum dia datang.

"Wahh.. banyak sekali menu sarapannya, Haru sangat laper dari kemarin belum makan apapun"

"Yaudah makan aja yang banyak sayang" sahut Lisa.

.

.

.

"Woo kemarin kamu kok pulang duluan gak ngajak ngajak? Kirain ada apa apa ama kamu, pusing tau nyariin kamu" seru Junghwan.

"Aku ke kunci di gudang penyimpanan kemaren, baru bisa pulang ke rumah tadi pagi itu pun karna ada ajumma yang datang bersih bersih"

"Kenapa gak nelfon aku kalo gitu? kan kemarin kamu bawah Hp saat pelajaran olahraga"

"Sssssttt.. jangan kenceng kenceng ngomongnya"

Kenapa emangnya??"

"Kemarin aku ke kunci di gudang sama Haruto, kamu kan tau kalau aku dan dia yang ditugasin sir buat balikin bola voli ke gudang penyimpanan"

"Jadi kemarin kamu sengaja gak aktifin nomor kamu? kamu gila ya? Anak orang bisa mati kelaparan, gimana kalau gak ada yang datang datang ke gudang??"

"Karna aku tau hari ini adalah jadwal buat membersihkan gudang penyimpanan, jadi pasti ada yang bukain pintunya"

"Parah banget.. terus Haruto gimana?"

"Aku anterin dia ke rumahnya tadi pagi dan aku dapet nomornya"

"Aseeekk.. congrats dah kalo gitu"

Hari ini Haruto ke sekolah membawah motornya supaya dia gak kesulitan lagi pas pulang sekolah nanti. sebenarnya orangtuanya menawarkan untuk dijemput oleh sopir setiap pulang sekolah, tapi Haruto gak suka jika dijemput jemput oleh sopir.

"Good morning Doy"

"Kenapa kemarin gak bilang bilang kalau mau pulang duluan"

"Jutek amat.. Ekhh pulang duluan? Kemarin aku terkunci di gudang penyimpanan, baru bisa keluar tadi pagi untung saja ada ajumma yang datang bersih bersih di gudang penyimpanan"

"Astaga.. kamu gak apa apa? gak ketakutan?" tanya Doyoung khawatir, karna dia tau Haruto fobia gelap dan hantu.

"Gak apa apa, aku gak takut"

Second ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang