BAB 6

165 17 1
                                    

"Wahh Jeongwoo pacar kamu ini sangat sangat dramanya, wahh parah banget" seru Doyoung.

"Apa maksud kamu?"

"Udah deh Woo kita kembali aja kesana gak usah lagi dengerin dia" tungkas Minji takut ketahuan bohongnya.

"Ouh setelah kamu membuat Haruto dibentak seperti itu? sudah puas dan mau pergi begitu saja? Bukannya tadi kamu yang bersikeras memaksa Haruto untuk kesini? padahal dia sudah menolak tapi kamu tetap memaksanya, akhirnya dia kesini tapi malah dikatakai dia lalai dalam tugasnya, wah kalian memang cocok jadi pasangan. kalian memang pasangan sempurna! makasih banyak loh PARK JEONGWOO sudah membentak Haru sampai dia gemeteran ketakutan dan menahan tangisnya kek tadi, membuat Haru merasa malu karna dibentak didepan banyak orang. dan kamu MINJI selamat rencana kamu keknya berhasil drama queen" seru Doyoung kesal.

"Apa maksud kamu Doyoung?" tanya Jeongwoo.

"Haruto memang gak salah Jeongwoo, dia bukannya sengaja lalai dalam tugasnya. tadi Minji memang memaksanya untuk tidak membantunya katanya ada teman temannya yang akan membantunya, padahal Haruto bersikeras untuk membantunya. tapi dia berkali kali memaksa Haruto untuk kesini saja membantu Doyoung" ucap salah satu panitia.

Belum saja Doyoung menjelaskan, salah satu panitia yang tadinya menyaksikan Minji yang menyuruh Haruto untuk tidak membantunya pun muncul dan menjelaskan kepada Jeongwoo. mendengar penuturan panitia tersebut, banyak panitia yang merasa kesal dengan Minji karna sudah mengarang scenario, apalagi mereka melihat mata Haruto yang berkaca kaca saat meninggalkan ruangan tadi.

"Apa maksud kamu melakukan itu? kenapa kamu berbohong? untuk membuat Haruto dimarahi olehku? kenapa kamu jahat banget?"

"Woo bukan begitu aku gak bermaksud begitu"

Saat mengetahui kebenarannya Jeongwoo berlari hendak mengejar Haruto, dia tidak memperdulikan Minji yang berusaha menjelaskan sesuatu.

"Wah parah banget ya Minji, keliatan baik baik tapi hatinya busuk" bisik panitia panitia yang ada disitu.

"DIEM GAK KALIAN" teriak Minji.

Akhirnya selang beberapa waktu, panitia yang lain sudah bubar dan kembali mengerjakan tugas masing masing. Doyoung berusaha menghubungi nomor Haruto tapi tidak aktif, dia sangat mengkhawatirkan sahabatnya itu. dia mau pergi mencarinya tapi tugasnya belum selesai.

"Kenapa kamu berlarian disini?" tanya Junghwan.

"Kamu liat Haruto gak?"

"Oh iya aku nyariin kamu buat nanyain itu. kenapa dia udah pulang? Dan tadi pas aku ketemu dengan dia, dia menangis. apa yang terjadi? Kenapa dia menangis?"

Mendengar Haruto sudah pulang ke rumahnya, Jeongwoo mengambil Hpnya dan berusaha menghubungi nomor Haruto, tapi berapa kalipun dia menghubungi nomornya tetap tidak tersambung karna nomornya tidak aktif.

"Kamu kenapa panik begini? sebenarnya apa yang terjadi?"

Akhirnya Jeongwoo menjelaskan masalah yang terjadi pada Junghwan, mendengar itu pun Junghwan marah padanya.

"Kamu gila ya membentak anak orang, kenapa gak membiarkan Haruto menjelaskan dulu baru kamu memarahinya, ini kamu langsung main bentak saja"

"Kamu benar aku udah gila.. gimana ini dong? Nomornya gak aktif"

"Aku juga gak tau harus gimana" seru Junghwan yang masih kesal.

*

*

*

Saat acara festival berlangsung Haruto tidak terlihat bahkan sampai acara selesai, Jeongwoo mencarinya tapi gak ketemu ketemu. seminggu setelah festival itu Haruto terus mengurung dirinya di kamar dia bahkan tidak makan, hatinya benar benar sakit dan hancur. dia sangat terluka karna dibentak dan dipermalukan didepan banyak orang oleh seseorang yang dia suka.

Second ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang