1

17 1 1
                                    

***

Pagi dengan terik matahari yang terpancar mampu membuat wajah gadis yang duduk dibangku sma itu penuh dengan peluh keringat. Wajah sampai telinganya sudah menampilkan warna merah karena kepanasan. Sungguh malas dia kembali dihukum karena ini kali ke 5 nya dia kembali masuk ke sekolah dan telat.

"Andai aku punya mesin waktu akan kuskip drama telat masuk sekolah ini aish sial" Dia menggerutu karena sudah 40 menit dia berdiri dibawah tiang bendera. Sepatunya menendang batu kecil dibawah sana.

Ini semua karena guru muda yang baru saja menggajar, Altair Saskara  guru biologi baru,yang mengajar di kelasnya yaitu 12 mipa 6.

Sialnya kenapa orang yang sangat menyebalkan itu malah mengajar dimapel kesayangannya. Sungguh muak jika melihat orang berumur 25 tahun itu, apalagi bapak altair terhormat memiliki sifat disiplin yang tinggi, sungguh menyebalkan sekali.

Dulu saat ia telat tidak pernah terkena hukuman semua gara - gara guru itu sungguh dendam pribadi selena sudah sangat membuncah jika diggambarkan ubun ubun kepalanya akan meletus.

Astaga jangan sampai, kepalanya menggeleng pening tiba tiba saja sepasang sepatu fantofel panjang tepat didepanya, selena sangat kenal itu merupakan milik orang  termenyebalkan didunia. Rasanya ingin ia injak saja kaki itu.

"Sepertinya hobi kamu memang berjemur dibawah tiang bendera ya selena alisha " Selena hanya memutar bola matanya malas, basa basi yang sangat memuakan. Ingin rasanya Selena mengacungkan jari tengahnya didepan muka Altair dan berlari pergi. Tapi itu semua tidak mungkin terjadi bukan, bisa bisa kedua orang tuanya dipanggil kemari.

"Bapak emang gapunya hati deh, semuanya udah disuruh balik ke kelas sedangkan saya sendirian masih dijemur "

"Karena kamu yang paling sering telat"

"Yaudah saya mau berdoa aja semoga bapak kelak yang dijemur diapi neraka, biar ngerasaiin sakitnya hati saya "Baru saja Altair melangkah, namun  pendengaranya mendengarkan kalimat yang membuatnya naik pitam.

"Sopankah bersikap seperti itu  !" selena  hanya diam menatap altair penuh nyali, Selena sudah muak kelakuan tua bangka itu semakin semena-mena kepadanya setiap dia terlambat selalu saja Selena kembali ke kelas paling akhir seperti saat ini.

"Ingat dosa pak emang udah setua ini bapak ga pernah salah ya, kepala saya udah nyut nyutan malah teriak teriak kayak kambing mau kawin "

Altair menutup matanya sejenak dia lelah, menghadapi gadis didepanya yang sialnya merupakan siswi yang dia ajar dikelas baru ia ditempatkan.

" Sudah kembali saja kamu kekelas, sebelum saya suruh kamu berjemur diatas genteng" Selena tidak habis pikir guru tersebut memberikan pernyataan seperti itu. Selena membola mulutnya komat kamit menyebut seluruh penghuni kebun binatang.

"ikan asin kali pak dijemur digenteng, saya mah cantik, putih aduh takut banget" setelah melihat pelototan mata altair, gadis itu segera pergi dengan kecepatan penuh dan berlari.

Altair hanya meredam emosinya sambil melihat Selena yang lari menuju kelas.

___________

"Saya mau nitip pesan untuk kalian semua, tolong fokus untuk ujian, semoga kalian bisa masuk ptn pilihan kalian, jangan lupa belajar"

Ya hari ini merupakan hari terakhir untuk melaksanakan ujian pada kelas 12 ini sebelum melaksanakan ujian semuanya berkumpul dikelas untuk mendengarkan wali kelas mereka.

Semuanya mengangguk serentak sungguh guru muda tersebut sudah menjadi idola dihati para siswi.

"Dan juga jangan TELAT  "akhir kalimat dengan penuh penekanan membuat Selena yang duduk di depan pojok mendengus kesal.

"Moga aja bapak ga nikah nikah sampai tua " bisiknya yang didengar oleh teman sebangkunya.

"Kayaknya pak al suka sama kamu deh " ekspresi menahan mutah mampu membuat Dahlia tertawa dan mengambil fokus seluruh isi kelas kepada mereka.

"Sudah puas tertawanya" suara intrupsi dari Altair mampu membuat keduanya terdiam dan saling pandang.

" Kalian setelah selesai ujian ikut saya kekantor" tubuh tinggi itu pergi meninggalkan kelas, sebelum sepenuhnya keluar dari ruangan itu mata bak elang menjerumus ke manik mata gadis yang membuat keributan siapalagi kalau bukan  Selena.

" Astaga" Selena hanya memutar bola matanya malas.

Setelah mendengar hal tersebut seisi kelas ricuh mereka tahu pasti keduanya akan dihukum. Muka pucat Dahlia tidak bisa disembunyikan berbeda dengan Selena yang hanya santai dan mendengus pelan.

" Udah kalian tenang dulu kita habis ini ujian jadi fokus aja ya keujian kita" Sonia yang datang langsung menenangkan mereka berdua.

Selena yang sudah terbiasa dihukum oleh Pak Altair menganggap hal itu biasa saja namun sahabatnya Dahlia sangat ketakutan itulah yang membuat Selena merasa bersalah karena dirinya Dahlia ikut dihukum.

Tak lama suara pengeras  suara sekolah mengintrupsi fokus mereka mereka segera mempersiapkan dirinya masing-masing di tempat duduknya untuk mengerjakan ujian di komputer sekolah dengan keadaan tenang semuanya melaksanakan ujian sangat sungguh-sungguh

_____________

" Pak saya izin pulang dulu" setelah mendengar ucapan-wejangan dari guru tampannya itu keduanya hendak berpamitan pulang saat Selena sudah berada di ambang pintu kantor untuk keluar netranya mendengar bahwa guru killer itu mengatakan sesuatu yang membuat kaki selena langsung berbalik otomatis.

" Selena saya harap kamu segera berubah dengan sikap kekanak kanakanmu itu" Oh Ayolah Selena rasanya ingin melempar sepatu ke arah muka mulus gurunya tersebut.

" Siap pak al saya bakal jadi anak terdisiplin seantero sekolah kok pak" Gadis itu bergerak memberi hormat kepada Altair.

" Sini " Altair melambaikan tangan pada Selena agar cepat mendekat menuju meja guru itu.

" Tolong buangin kertas ini, didepan ruang saya itu ya " Selena tersenyum, namun didalam hati cacian seluruh kebun binatang ia ucapkan.

' semoga aja tambah tua ni orang'

***

DOMINAN LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang