***" MAMAH AKU GAK MAU TITIK" teriakan dari Selena mampu memenuhi seluruh isi rumah bayangkan saja baru saja ia pulang dari sekolah baru saja dia duduk di sofa empuknya tiba-tiba saja ibunya memberitahukan bahwa ia akan dijodohkan.
Kenapa hari ini dia dihantam oleh kesialan secara bertubi-tubi.Selena tidak habis fikir apalagi yang direncanakan perempuan paruh baya tersebut, apa dia tidak sayang pada anak semata wayangnya ini.
Selena yang kesal menghantah-hentakkan kakinya di ubin marmer rumahnya.
" Mamah bisa jamin kalau kamu nolak perjodohan ini kamu bakalan menyesal" Ibu dengan satu anak itu duduk disofa sebrang selena sambil meminum jus jeruk tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.
" Gak akan pernah terjadi"Selena memalingkan pandanganya ke samping, ayolah dirinya sangat muak. Apa dia tidak laku sampai - sampai harus dijodohkan, memang ini zaman siti nurbaya? lebih baik kan menikah dengan orang yang dicintai.
"Mamah mau jual aku ya" sekarang suara batuk keras khas orang tersedak keluar dari mulut perempuan paruh baya tersebut.
" Kamu ini jangan sembarangan mama itu sayang banget sama kamu Selena" Mulut Selena terbuka menganga tak percaya, kalau sayang kenapa dijodohin.
" Udah ah mama cape sama kamu,nanti malam keluarga kita mau adain pertemuan sama calon menantu mama yang gantengnya ngalahin oppa oppa mu yang gak jelas itu"
" ENGAKKK MAUU!!" Suara teriakan selena sangat keras sampai mampu membuat para pekerja dimansionya berdatangan, sedangkan perempuan paruh baya itu seolah sudah terbiasa dia hanya melanjutkan menyeruput jus jeruknya lagi.
"Kalian kembalilah " seru perempuan beranak satu tersebut, kepada para maid yang sudah datang.
" MAMA JAHATTT" Kakinya ia hentak-hentakan dengan kesal, seperti anak kecil yang tantrum.
Tiba-tiba saja ide cemerlang terlintas di benaknya dengan senyum yang mencurigakan dia segera bergegas ke kamarnya dan meninggalkan perempuan paruh baya yang menatapnya curiga.
"Mau kemana kamu SELENA" Panggilan itu tak digubris.
_________
"Silahkan nona " Senyum dengan penuh kemenangan terpancar diwajahnya bak mendapat medali emas kini dia berdiri di store chanel, tanganya yang sudah penuh menenteng blanjaan dengan merek ternama tak membuat dirinya mundur.
Selena ingat kemarin sore kartu atm mama tercintanya dititipkan ke selena karena saat itu dompet mamanya tertinggal dan hanya membawa kartu tersebut, selena tau semua pin di kartu atm mamanya misi kali ini dia akan mengkosongkan saldo di kartu yang dia bawa.
Murka? oh itu tujuanya sebelumnya dia sangat jarang berbelanja dengan kartu perempuan paruh baya tersebut apalagi sebanyak ini.
" Maafkan aku tapi mama yang nyebelin " dia menggesek kartu tersebut dengan senyum senyum membayangkan pasti saat pulang nanti mamanya akan murka dan merasa selena belum pantas menjadi istri dan membatalkan perjodohan.
" hihihi pasti berhasil" Namun kaki mulusnya sudah pegal kenapa sedari tadi tidak habis-habis dengan satu kartu ini. Namun ambisinya memenuhi otaknya SELENA BISA.
"Bosan sekali isinya tidak habis habis" Selena kemudian berjalan menuju restoran ramen kesayanganya 10 paper bag yang sudah berisi tas-tas dan sepatu bermerek sangat menguras tenaganya, waktunya mengisi perut.
" Saya mau shio ramen satu kak" Setelah memesan dan membayar pandangan selena menerawang seisi restoran. Suara bising karena ramai mampu membuat kakinya menuju ke bangku ujung pojok yang terlihat kosong dan agak sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOMINAN LOVE
Romance" Ini semua salah bapak" Masuk ke buku? apalagi terjebaknya sama guru kiler yang dijodohin sama dia? kasian sekali selena ya.