03

420 37 3
                                    

Jam istirahat...

Pharita, Ahyeon dan Haram sekarang tengah berada di kantin sekolah mereka.

"Nanti nyari korban dimana ya?" Ucap Ahyeon sembarang

"Dimana aja yang penting sepi" jawab Pharita

I don't  care what they say
My life ia not a game
Never gone run away

Ponsel Ahyeon berbunyi. Dan didalam ponsel tersebut tercantum nama sang adik tersayang--chiquita

"Bentar adek gua nelfon"

"Kenapa?" Ahyeon bertanya pada Chiquita yang berada di dalam telfon

"Kak ada kabar baik,kak"

"Kabar baik apaan?"

"Rora balik kak"

"APA?!" ucap Ahyeon yang kencang. Sampai-sampai membuat kedua temannya itu tersedak saat minum jus

"Apaan sih Yeon teriak-teriak gitu?" Tanya Haram bernada kesal

"Rora" jawab Ahyeon

"Rora balik" sambungnya

Kedua temannya yang mendengar ucapan Ahyeon itu langsung terkejut dan juga bingung

Panggilan beralih menjadi vidcall

"Hai kak Pharita kak Ahyeon kak Haram bin halal"






























Hari sudah malam. Sekarang Chiquita Rora Haram Ahyeon dan Pharita sedang berada di rumah Haram yang besar.

Chiquita Haram Ahyeon dan Pharita sekarang sedang menyiapkan beberapa pertanyaan untuk Rora. Dari tadi sekolah mereka berempat memang sudah menyiapkan pertanyaan yang sekarang tengah berada di otak mereka masing-masing.

Kini mereka berlima sedang di ruang tengah rumah Haram, duduk melingkar dan ditengah-tengah mereka duduk sudah tersedia beberapa jenis Chiki dan minuman.

"Ra. Kok lu masih hidup?" Tanya Haram to the point

Kini Haram benar-benar bingung tak percaya yang sekarang berada di hadapannya itu adalah sahabatnya dulu

Ruang tengah sekarang menjadi tegang setelah Haram menanyakan sesuatu kepada Rora

"Hahaha jangan tegang gini dong. Biasa aja kali kayak dulu"ucap Rora santai

"Tenang aja gua bakal jelasin semuanya kok" sambungnya

"Jadi pas gua lagi makan bareng kakak gua di ruang makan. Gua minta tolong ke dia buat bunuh gua. Karna pas waktu itu mental gua lagi droppp banget. Dan pas gua bilang kayak gitu ke kakak gua kayak... di dalam hidup gua itu g ada yang namanya bunuh-bunuhan. Gua cuma murid normal yang culun plus sering dibully. Kayak anak normal biasa"

"Sehari setelah gua bilang gitu ke kakak gua.  Gua lagi tiduran di sofa terus tiba-tiba kakak gua muncul di atas gua, tapi anehnya dibelakang dia itu kayak ada makhluk aneh yang matanya merah nyala, badannya tinggi hitam. Gua kaget dong, gua bangun dari tidur gua terus lari ke luar rumah dan kakak gua sama makhluk aneh itu ngejar gua sampai akhirnya gue kepojok di rumah terbengkalai. Pas kakak gue muncul dianya tuh kayak aneh gitu masa yang awalnya matanya kayak biasa tiba-tiba jadi merah..."

"Terus dia nodong gue pake pisau yang dari tadi dia bawa untungnya di saku gue ada pisau lipat punya gue yaudah gue sama dia main todong-todongan pas gue nodong dia tiba-tiba dia mengerang terus ambruk ke lantai. eh ternyata ada yang nusuk dia dari belakang"

"Ya udah deh kakak gue mati karna kehilangan darah banyak banget. Tamat..."
Ucap Rora panjang lebar

"Oh jadi yang mati itu kakak lu? Terus elu selama 3 tahun kemana aja?" Tanya Ahyeon

"Ke kampung gue buat ngabarin kakak gue mati"

"Elu g ngabarin kita sama sekali kenapa? Tau g si Rami pas denger lu mati dia kecewa tau sama diri dia sendiri karna udah jadi temen yang g bener buat lu" ucap Pharita

"Karna gue ganti hape jadi nomor-nomor telepon kalian kehapus" jawab Rora

"Lagian kalian juga g telfon gue atau apa kek gitu"sambungnya

"Bukannya gitu kita g nelfon lu karna percaya sama omongan warga. Kalo Lo itu udah mati di bunuh kakak lu" ucap Haram

"Lagian muka kakak sama adek sama persis mana tingginya juga sama padahal umur kalian jauh beda"sambungnya

"Au tuh copy face kakak gua" ucap Rora

"Yang copy face itu elu lah. Kan yang lahir duluan kakak lu" ucap Ahyeon

Bombastic side eye diberikan oleh Rora untuk Ahyeon setelah Ahyeon mengucapkan sesuatu

"Apa lu liat-liat? Suka ya lu sama gua?" Tanya Ahyeon bercanda

"Ish amit-amit jabang bayi. Gue suka sama lu" ucap Rora. Bergidik tak percaya apa yang ia dengar tadi

"Oh iya btw yang nusuk kakak lu siapa?" Tanya Chiquita

Rora tersenyum miring dan melihat keluar jendela
"Tuh orangnya ada di luar" ucap Rora

"Ajak masuk donggg. Masa cuma nunggu diluar doang" Haram berdiri dan menuju pintu keluar rumahnya

Ceklek!

"Eh"

.
.
.

Jujur sebenernya gue mau nulis lebih banyak tapi males jadi segini dulu, ya? :)
Jangan lupa vote and coment guys

SEE YOU NEXT TIME ❤️

7 PSYCHOPATH | BABY MONSTER [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang