Pagi telah tiba. Kini haram sudah terbangun dari pingsannya. Ia bingung kenapa mereka berada di rumah sakit?
"Rora?" Haram menepuk pundak seseorang yang ia kira Rora ternyata Ruka.
"Oh kak Ruka kirain Rora" ya alhasil Ruka bangun deh
"Haram udah siuman?" Tanya Ruka
"Udah" jawabnya seraya menampilkan senyuman yang berarti bahwa dia sekarang baik-baik saja
"Kemaren Lo ditusuk terus Rora nyumbangin banyak darah buat Lo"
"Iya gue inget bagian gue ditusuk"
"Oh iya gue penasaran siapa sih yang nusuk Lo pake gunting dari belakang?" Tanya Ruka
"Gue g tau karna kemaren posisinya gelap. Yang pasti yang nusuk gue itu perempuan psikopat. gue bisa ngerasain gimana cara dia nusuknya"
"Ya iyalah elu ngerasain. orang elu yang di tusuk"
"Hehehe" Haram hanya cengengesan mendengar ucapan Ruka
Yang lain pun terbangun mendengar ketawa khas milik Haram itu
"Haram" Rora yang baru tersadar dari tidurnya itu langsung memeluk erat tubuh Haram
"Hati-hati Ra takut lukanya robek lagi" ucap Ruka mengingatkan bahwa bagian belakang Haram telah mendapatkan 8 jahitan dalam dan 7 jahitan luar
"Oh iya. Sorry sorry" Rora langsung melepaskan pelukannya itu
"Lo gpp kan lal?" Tanya Rora
"Lal?" Haram menyeringitkan alisnya heran apa yang dimaksud oleh sahabatnya itu? Lal? Maksudnya?
"Haram bin halal" Haram tau bahwa candaan itu untuk menghilangkan rasa khawatir Rora dengan keadaannya
"Sekarep mu lah Ra"
Haram berusaha mengambil sesuatu yang berada di sampingnya itu-ponselnya yang terletak di meja sampingnya
"Jangan gerak biar gua aja" Ruka mengambilkan ponselnya dan mengasihkannya kepada pemiliknya
"Makasih kak" senyum manisnya kini terulas di mulut mungilnya itu
Chiquita yang baru tersadar dari tidurnya itu pun langsung menghampiri ranjang Haram "kak Lo gpp kan? Mau gua ambilin minum?" Tanyanya. Chiquita itu masih ngumpulin nyawanya jadi ngomongnya agak kayak orang ngantuk gitu. Bisa bayangin g?
"G makasih Chiquita. Gua belum haus kok" Haram kini kembali fokus dengan gadgetnya. Sepertinya Haram sedang mencari sesuatu di internet
"Nyari apa kak?"
"Gue penasaran sama yang nusuk gue"
"Terus ngapain malah nyari di internet?"
"Gue mau tau caranya ngeretas cctv tetangga"
"Kalo g salah di samping rumah Rora ada cctvnya tetangga" sambungnya
"Iya tuh punya kak Lilis" sambar Rora
"Kenapa g bilang. gua bisa ngeretas cctv" Ruka menawarkan dirinya untuk mencoba meretas cctv milik tetangga Rora
"Lah g ngomong" ucap Haram
Pharita, Asa dan Ahyeon kini sedang berada di kantin rumah sakit. saat yang lain tertidur karna menunggu Haram siuman mereka bertiga malah kelaparan karna menunggu Haram siuman. Akhirnya mereka bertiga ke kantin deh buat beli makanan sekalian beli buat yang tidur
KAMU SEDANG MEMBACA
7 PSYCHOPATH | BABY MONSTER [✓]
Short Story7 PSYCHOPATH | BABY MONSTER -------------------------------------- "ng-ngga mungkin...ini semua ulah Lo?!"