7.GLOVER

43 4 0
                                    

HALLO GUYS!!

WELCOME DI CERITA SAYA!!

JIKA KALIAN MELIHAT TYPO DIMANA MANA, SAYA MOHON MAAF, SAYA AKAN MEMPERBAIKI SAAT REVISI!

WARNING!
Terdapat ucapan ucapan yang tidak boleh di tiru.

Part kali ini agak panjang..

*****

~lebih baik di benci, namun menjadi diri sendiri, daripada menjadi munafik, hanya untuk disukai orang lain~

~Dryana Andromedaea

_________________________________________

Di sebuah ruangan bernuansa hitam dan minimnya cahaya, ada seorang gadis yang sedang mengobrol dengan serius dengan seorang pria yang masih bisa di bilang muda berumuran 24-25tahun, dia adalah tangan kanannya si gadis itu.

"Bagaimana keadaan Zaveric?, apa orang itu memimpin dengan baik? " tanya gadis itu kepada bawahannya.

"Keadaannya sangat baik nona, dan untuk orang itu, dia cocok sekali untuk menggantikan sementara posisi nona" jelas pria itu.

"Baiklah, apa kau sudah menemukan pelakunya? "

Seakan mengerti arah pembicaraan sang nonanya, ia menggeleng pelan. "Belum nona, tapi informasi sedikit yang saya dapatkan, pelakunya masih berada di daerah sini" jawabnya.

"It's okay, tapi jika kau belum menemukannya dalam waktu singkat, saya harap anda kedepannya masih hidup Felix" ucap gadis itu menyeringai.

Pria itu yang diyakini bernama Felix meneguk salivanya susah, ia pun mengangguk mantap. "Baik nona!"

"Kau boleh keluar! "

"Baik nona, saya pamit mengundurkan diri" setelah mengucapkan itu Felix pun bergegas pergi keluar dari ruangan keramat itu.

"Ya"

Setelah memastikan bahwa Felix menghilang dari pandangannya dengan sempurna, ia pun keluar dari ruangan khusus yang sengaja dia buat untuk hal penting. Karena besok dia akan berangkat kesekolah.

*****

Kini, ada segerombolan anak Remaja bergeder laki laki semua, yang sedang me nongkrong layaknya anak remaja jaman sekarang.

Mereka adalah anak anak Cavero.
Sekarang mereka sedang me nongkrong di warung mbok Sampi, warung yang berada di dekat markas mereka.

"WOI! WOI! " Teriak Efan yang membuat mereka terlonjak kaget, mereka pun mengalihkan perhatian nya ke arah Efan.

Efan pun hanya cengengesan dengan tampang tak berdosanya. "Gue mau tanya deh" ucap Efan dengan raut muka tengil yang membuat mereka kesal setengah mati.

Dexa memutar bola matanya malas. "Apaan?! " Pasti Efan akan membuat mereka geleng-geleng kepala melihat kelakuan si Efan.

"Hewan hewan apa yang bisa protes? " Efan mulai beraksi.

GEVANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang