01. Pahitnya kenyataan!

215 37 9
                                    

🌷Lentera Cinta (KISAH KITA) 🌷
.
.
.

"Maaf"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf"

♡Aldebaran Dirgantara♡

"A-ku h-hamil.. " Lirih seorang perempuan berusia 18 tahun tersebut. Membuat lelaki yang berada di hadapannya menatap dirinya dengan tatapan yang tak bisa di jelaskan.

Perempuan itu menunduk takut. Takut jikalau lelaki yang berada di hadapannya, meminta dirinya untuk menggugurkan kandungannya. Atau lebih parahnya, tak menerima kenyataan bahwa janin yang ada di perutnya adalah anak lelaki tersebut

"M-maaf... Andin—" Ujar Aldebaran pelan.

Ya Gadis itu bernama Claude Andini Z. Anak dari keluarga miskin, yang tinggal di sebuah kontrakan kecil. Ayahnya bekerja serabutan, sementara ibunya bekerja jadi pembantu rumah tangga. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Andin putri tunggal. Dirinya tak mempunyai saudara.

Andin menunduk menatap tanganya yang saat ini sedang membelai pelan, perut nya yang masih rata tersebut. Kedua mata perempuan itu sudah berkaca-kaca, saat mendengar ucapan Aldebaran. Lelaki yang telah merebut kehormatan nya, malam itu.

Lantas Andin pun mengangguk pelan "Enggak pa-pa, kok. " menatap kedua mata hazel milik Aldebaran "Andin udah tau kok, kalau kakak akan bilang itu. A-ndin juga sadar diri, kalau Andin hanya.. Hikss... Gadis miskin.... " Ucap Andin dengan air mata yang berderai.

"Andin bukan gitu, maksud saya... S-aya—"

"Iya Andin tau kok, Andin juga ngerti kok. Jadi nggak pa-pa, it's okay. Andin... Hikss... Harap kita nggak pernah ketemu lagi, Andin permisi!... " Andin bagun dari duduknya, lalu berjalan keluar dari caffe. Meninggalkan Aldebaran seorang diri.

'Maafin mamah jika nanti kamu lahir, kamu nggak akan pernah bisa ngerasain kasih sayang seorang ayah.. Hikss maaf! '

🌷🌷

PLAKK!!

"KATAKAN APA MAKSUD DARI BENDA INI!! " Teriakk Jaya—Ayah dari Andin, yang melempar benda kecil panjang. Dengan dua garis merah di dalamnya.

"KATAKAN!! APA KAU BISU, HAH??!!... " Teriak Jaya sekali lagi, hingga kini suara pria hampir berkepala empat itu menggena di dalam sebuah rumah kontrak kecil.

"Sudah mas, sudah. Kasihan Andin anak kita. Sabar-sabar! "
Ucap Suti yang mencoba menenangkan sang suami.

"LEBIH BAIK KAMU DIAM SAJA SUTI!! LIHATLAH PUTRI YANG DULU KITA BANGGA-BANGGAKAN. KINI TELAH MEMBUAT KITA MALUU, SANGAT MALUU!! "

"Aku merasa gagal menjadi seorang ayah, suti... " Lirih Jaya dengan mata yang berair.

"A-ayah." Andin berjalan pelan kearah sang ayah, namun lagi-lagi suara hentakan dari Jaya membuat perempuan tersebut berhenti "JANGAN PERNAH KAU PANGGIL AKU AYAHMU!! AYAHMU TELAH MATIII... SETELAH KAU MELAKUKAN HAL HINA TERSEBUT, CUIHHH!! "

Dada Andin turun naik, kedua kelopak mata perempuan itu mulai membengkak. Hatinya sakit, kenapa hal itu Terjadi padanya, tak cukup kah Tuhan mengujinya. Pertama kehormatan yang selama ini Dia jaga, hilang dalam satu malam, lalu janin yang ada di dalam kandungan tak di Terima, lantas mengapa kedua harapan dan kekuatannya kini malah membuangnya?????...

"A-yah maafin Andin.... Tolong ayah jangan bilang gitu.. Hikss "

Suti berjalan mendekati sang anak, namun tiba-tiba tangannya di cekal oleh Jaya, suaminya.

"Berhenti! Jagan dekati anak kotor itu! " Ujar Jaya dengan nada tegas, membuat Suti menggeleng

"Andin anak kita Pak, bagaimanapun kesalahannya. Dia tetap anak kita, mau seberapa bapak mengelak pun. Kenyatannya Andin putri kita, pak. " Ucap Suti pelan. Nurani keibuannya terluka saat melihat anak yang begitu sangat Dirinya jaga, ternyata sudah di rusak oleh orang lain.

"Anak kita sudah tiada!!!... Di saat dia melakukan hal hina, tersebut!! " Suti menggeleng keras "Bapak jangan egois, hanya karena satu kesalahan anak kita. Bapak menganggapnya sudah tiada! Muji pak muji!... " Suti memukul pelan lengan Jaya

"Pergi kamu dari sini!!! PERGI!!! SAYA BILANG PERGI!! " Teriak Jaya membuat amarah Suti bangkit

"BAPAK!!! Istigfar, pak. Andin anak kita, darah daging kita. "

"LEBIH BAIK KAMU DIAM SAJA!!! " Bentaknya kepada Suti

"Bapak yang seharusnya diam!!! Selama ini ibu selalu diam, dan hari ini ibu nggak akan tinggal diam lagi. Atas hak apa bapak mengusir Andin dari sini!! Andin anak ibu, dia darah daging ibu. Ibu yang melahirkannya dengan penuh perjuangan! "

Ibu mengorbankan jiwa dan raga ibu, saat melahirkan Andin. Dan dengan seenaknya bapak tak mengakuinya? Dengan seenaknya bapak menghinanya? Dengan seenaknya bapak mengusirnya? " Lanjut Suti

"Ibu.... " Gumam Andin

Suti berjalan ke arah sang anak "Jangan takut, ada ibu di sini, hmm? " Mengelus pelan surai rambut milik anaknya "Ayo masuk, ibu sudah masak makanan kesukaan kamu " Ucap Suti membawa Andin masuk kedalam rumah.

"Ibu maaf? " Lirih Andin di balas anggukan oleh Suti

🌷🌷

Kini Andin berada di dalam kamarnya yang berukuran kecil itu, perempuan itu menatap ke arah dinding yang terdapat foto keluarga. Di dalam foto tersebut dirinya tengah tersenyum, di ampit oleh Jaya dan Suti. Foto tersebut di ambil saat dirinya lulus SMP.

"Maafin Andin... Ayah, ibu. Andin terpaksa harus pergi dari sini,  Andin nggak mau kalian menanggung malu dan beban karena Andin. " Ucap Andin pelan

"Mari kita pergi dari sini sayang, tak apa bukan jika nanti kita hanya tinggal berdua saja? " Gumam Andin dengan tangan mengelus perutnya yang masih rata tersebut.

"Andin sayang kalian, Andin nggak mau ibu sama ayah berantem. Gara-gara Andin, maaf Andin nggak bisa ngebahagiain kalian berdua. See you ayah ibu, muucchh! " Andin mencium foto Jaya dan Suti. Lalu setelahnya keluar dari kamar dengan koper sedang yang Dirinya bawa.

Menatap bangunan kecil di depannya, tanpa sadar air mata Andin mengalir begitu saja "Selamat tinggal rumah, makasih atas teduhanya selama 18 tahun ini. Andin bakal rindu sama rumah ini. " Lirih Andin

Setelahnya perempuan itu berjalan meninggalkan kontrakan tersebut, dan ntah dimana dirinya akan tinggal.

♡𝓑𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓫𝓾𝓷𝓰♡

Alhamdulillah akhirnya bisa UP juga nih cerita!!🤧😭

Semoga kalian semua suka, kalau nggak suka juga nggak pa-pa sih🥺🥺...

Tolong berikan dukungan kalian semua, Dengan cara, Vote, Komen dan share... 🙏💓

Mas bumi dan mbak bulan selalu di hati!! 💜💚
Dukung mas bumi dan mbak bulan bersatu lagi di sinetron😭

Lentera Cinta (KISAH KITA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang