chapter 08 : milan vs nathan

8.1K 481 38
                                    

"Success is not final, failure is not fatal: it's the courage to continue that counts."

༺❀༻

Berlin menghampiri Kate yang tengah bersorak dengan penuh semangat untuk tim Milan. Dia menghela kecewa karena terlambat lima belas menit. Berlin menatap kearah lapangan, tepatnya kepada Milan yang terlihat menonjol dengan jersey basketnya.

"Lan, terima ini!"

Milan mengambil alih bola dari tangan Alaric, dengan gerakan tangan yang terlatih Milan men-dribble bola melewati tim lawan yang terus menghadang.

"AYO, LAN, SEMANGAT!" teriak Tiffany dan cheerleader lainnya di sisi lapangan.

Nathan datang mengecoh Milan, kedua orang itu saling melempar tatapan dingin, ketika Milan hendak bergerak, bola ditangannya berhasil diambil alih oleh Nathan. Milan berdecak, dia kembali berusaha untuk merebut bola lagi, namun Nathan memunggungi Milan. Nathan membawa bola itu menjauh dari Milan menuju ring lawan.

"KATA GUE JUGA MILAN GAK ADA APA-APANYA DIBANDING NATHAN!" celetuk supporter Nathan.

"Eh, jangan sombong dulu lo!" sahut Kate yang tak sengaja mendengar.

"Yeu! Gak terima ya bolanya diambil Nathan?" siswi itu menjulurkan lidah membuat Kate nyaris menghampiri.

"Kate liat Kareel berhasil ambil bolanya dari Nathan!" ujar Berlin membuat Kate kembali fokus ke lapangan.

Kini bola itu berada di tangan Kareel membuat Nathan mendesis. Kareel men-dribble bola seraya mengejek sehingga kedua tangan Nathan terkepal tak terima.

"BOS!" Kareel mengoper bola kepada Milan dengan chest pass. Milan menerimanya, lantas kembali men-dribble menuju ring lawan, di arah berlawanan Nathan kembali menghadang kemudian Milan melakukan hook shot dan bola dengan mulus memasuki ring.

"GOKIL, BOS MILAN!" teriak Nevan dengan mengangkat kepalan tangan diudara.

Suara pendukung Milan semakin riuh, sementara pendukung Nathan mendadak diam dan menghela kecewa. Kedudukan tim keduanya berlangsung seri.

"Seri lagi, Bos," ucap Kenji datang menghampiri Milan bersama yang lain.

"Masih ada sisa waktu buat cetak skor lagi," ucap Milan menyemangati teman-temannya.

"Semangat!" ujar Kareel sebelum mereka berpencar dan pertandingan kembali di mulai.

Di tempatnya Kate menghela tak bersemangat membuat Berlin menatap penuh tanya. Berlin menyenggol lengan Kate.

MILAN [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang