chapter 01 : milan sabiru

14.4K 665 60
                                    

"He 99% like devil, but oh, that 1%..."

༺❀༻

Bel istirahat dibunyikan tepat pukul 09:30 wib, namun biasanya para murid lebih dulu menutup buku mereka di detik-detik sebelum bel bunyi, kemudian setelah bel dibunyikan mereka berbondong-bondong lari ke kantin.

SMA Rajawali memiliki empat kantin, dan setiap harinya selalu ramai, bahkan terkadang kehabisan meja, kecuali ada satu meja di kantin utama yang sengaja dibuat kosong meskipun ramai, tapi tidak satupun dari mereka yang berani menduduki meja itu.

Kecuali... Berlin.

"Gue tunggu di meja kosong ya," ucap Berlin kepada Kate yang masih mengantri.

Berlin membalikkan tubuhnya, lalu dia menuju meja kosong yang berada di tengah-tengah meja lain. Berlin menaruh mangkuk mie ayamnya dengan hati-hati. Belum ada beberapa detik saat Berlin mendaratkan bokongnya, seluruh atensi menyorot kepada gadis itu seolah-olah dia baru saja mencuri barang orang, Berlin mengernyit tidak mengerti.

Berlin menatap mangkuk dihadapannya tanpa memedulikan orang-orang di sekitar. Selang beberapa detik terdengar pekikan penuh histeris membuat Berlin menoleh karena penasaran.

Di sana-tepatnya di pintu masuk Kantin-Milan Sabiru berada di tengah keenam pasukan inti Salvador melangkah masuk membuat seluruh murid SMA Rajawali memberi akses jalan untuk mereka. Berlin lagi-lagi dibuat tercengang, dia membenarkan ucapan Kate pagi tadi bahwa Salvador sangat disegani bahkan oleh seantero sekolah. Berlin nyaris terenyuh dalam imajinasinya jika Kate tidak datang menyenggol.

"Lo ngapain di sini?" tanya Kate.

"Makan."

Kate berdecak, dia menarik Berlin karena tidak ada waktu untuk menjelaskan, jangan sampai Milan dan pasukan intinya sempat melihat Berlin yang menempati tempat mereka.

"Kenapa lagi 'sih?" tanya Berlin setelah menaruh mangkuknya di meja lain yang berjauhan dengan meja sebelumnya.

"Untung masih ada meja kosong," ucap Kate mengabaikan Berlin, dia segera duduk. "Lin, sumpah, jangan lagi-lagi lo seenak jidat duduk di tempat tadi," peringat Kate kemudian.

"Lo aja gak kasih gue alesan." Berlin mengulum bibir seraya mengaduk mie ayam dihadapannya.

"Itu tempat anak Salvador, tadi pagi gue udah bilang sama lo buat gak lagi berurusan sama mereka," ucap Kate.

MILAN [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang