02

180 38 2
                                    

Waktu berjalan cepat secepat langkahnya berjalan menelusuri lorong berisi ruang demi ruang, terisi cukup penuh oleh suara banyaknya insan dibumi. Tepat di pertiga lorong kampus entah dari mana datangnya takdir atau kesialan yang tidak pernah tersangka ini.

Brukkk!! Bunyi merdu benturan kedua insan saling bertabrakan hingga keduanya jatuh bersamaan.

"Awwww, kalo jalan hati-hati dong" lontaran Dita ringkih kesakitan karna tubuhnya bertabrakan dengan manusia lalu menghantam ubin.

Di lain sisi juga merasa kesakitan. "Sialll!, masih pagi udah bikin kesel aja!" gerutu Taeyong kesal sambil beranjak berdiri merapikan bajunya.
Tanpa basa-basi Taeyong langsung pergi dari tempatnya terjatuh. Hanya selangkah bergerak ia mendapati ocehan dari lawannya bertabrakan.

"Heii, minimal tolongin kek, minta maaf kek, main pergi-pergi aja. dasar minim attitude!" celotehnya sambil berdiri memegangi pantatnya yang ngilu.

Mendengar ocehan yang mengganggu telinganya sesegera ia memberhentikan langkahnya menoleh dan kembali menatap lawannya berbicara. "Minim attitude lo bilang?" tanyanya dengan wajah dingin dengan mata mengintimidasi.

"Iya kenapa? ngerasa lo?" tantang Dita tanpa rasa takut.

Serasa ditantang Taeyong perlahan melangkahkan kakinya semakin maju mendekat memapas habis ruang diantara mereka berdua, hingga jarak antar keduanya tidak sampai sepanjang penggaris 30cm.

"Makanya kalo jalan liat-liat. Ngapain juga gw harus nolongin lo? Penting?" tegasnya tidak lepas dari pandangan cewe didepannya.

Aslinya Taeyong malas juga menanggapi hal remeh seperti ini, tapi karna sifat menantang cewe didepannya ini entah membuatnya tertarik ingin menggubris.

"Gw udah liat ya pake mata indah gw ini, jadi mungkin gakeliatan kalo ada setan, ketabrak deh" jawabnya tengil memasang muka sok polos.

"Lo ngatain gw setan!?" lama kelamaan Taeyong kehabisan kesabaran ingin sekali meremas muka cewe didepannya ini.

"Gw sih ga bilang gitu" ucap Dita lalu tanpa aba-aba ingin melangkah pergi menjauh dari keberadaan Taeyong.

Taeyong yang menyadari hal itu sontak langsung menarik lengan kecil itu kembali kehadapannya. "Gw belum selesai ngomong!" masih dengan mencengkram erat lengan Dita.

"Tapi gw udah! lepasin tangan gw gak!" pintahnya sambil mencoba melepaskan genggaman Taeyong yang semakin erat.

"Nggak! minta maaf dulu sama gw karna lo bikin gw emosi"

"Iya lepasin dulu gausah pegang-pegang kenapa sih! tertarik lo sama gw!?"

Taeyong menatap heran sedikit kaget. "Lo ngarepin gw tertarik sama lo?" membalikkan pertanyaan.

"Narsis banget lo. Nggak karna gw juga gak bakal tertarik sama lo!" jawab Dita dan benar-benar pergi dari hadapan Taeyong.

Ia sudah tidak betah dan malu, dan baru sadar ketika melihat sekeliling ternyata sedari tadi banyak mahasiswa yang memperhatikannya berdebat dengan Taeyong.

Taeyong yang mendengar perkataan itu bergidik merinding dan membiarkan Dita pergi begitu saja. Baru kali ini ia menghadapi cewe gila seperti Dita, bagaimana bisa ada cewe yang bicara terus terang bahwa dirinya tidak tertarik padanya (Ty). Tidak seperti cewe-cewe lainnya yang suka caper kepadanya.

"Menarik juga nih cewe" gumam Taeyong dengan senyum smirk nya. Sepertinya Taeyong benar-benar tertarik pada Dita, eh sedikit tertarik deng kata Ty.

...

Setelah kelas selesai Dita dan Jinny menuju kantin mengisi perutnya yang sudah keroncongan, memulihkan pikirannya yang sudah mumet meneliti materi kuliah.

Duduk di salah satu meja kantin dan menikmati makanannya sambil asik mengobrol dengan Jinny yang sekarang bermain hp sambil mengunyah makanan hampir tersedak saking kagetnya. Dita yang melihat itu sontak langsung menyodorkan minuman pada Jinny.

"Kenapa sih, pelan-pelan dong kalo ngunyah" ucap Dita khawatir.

"Dita lo lagi deket sama Taeyong?" tanya Jinny melotot tak percaya.

"Taeyong siapa sih? gakenal gw" jawab Dita datar.

"Ini lo kan? lagi rame di Twitter kampus tuh" menyodorkan hp nya kehadapan Dita dan sontak melihat twitt tersebut.

"Gw aja baru ketemu dia tadi, ngeselin banget tuh orang males gw" sahut Dita santai dan masa bodo, merasa tidak penting jika mengingat kejadian tadi.

"Siapa yang ngeselin?" sahut Jungwoo langsung duduk sebelah dita membawa makanan.

"Taeyong sama Dita masuk berita hot kampus" balas Jinny menunjukkan hpnya pada Jungwoo.

"Jadi dia yang ngeselin, emang kamu deket sama Taeyong, Dit? tanya Jungwoo penasaran tapi ia tidak sanggup mendegar jika jawaban Dita adalah Iya.

"Nggak kok, cuma tabrakan aja tadi, sama debat dikit" jawabnya singkat yang terdengar oleh Jungwoo langsung lega mendengarnya.

...






Park Jinny

Kim Jungwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Jungwoo

Kim Jungwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crazy Love - ditaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang