Number One?

chapter 2; kerkom?!

Sorry for late post

Selamat membaca

⚠️ TW !⚠️

! HARSH WORDS, TYPO, BULLYING !

Hope y'all like it!

**_**

"Aw!" Rintih seorang remaja berambut putih yang baru saja terlempar bola basket di kepalanya.

Pelaku yang melemparkan bola basket itu justru tertawa terbahak bahak.

"Mampus!" Ujar sang pelaku seraya tertawa.

Saat mengetahui siapa pelaku yang melemparnya menggunakan bola basket, Nagi langsung melemparkan protes, "Lo kenapa, sih demen banget gangguin gue?!"

Bukan sekali dua kali, hampir setiap hari Reo selalu mengganggu Nagi, hanya karena nilai Nagi lebih tinggi darinya.

Mendengar ucapan yang dilontarkan Nagi, Reo justru menyeringai. "Kan, gue udah bilang, gue bakal hancurin lo, dan ini belom apa-apa, ya!" Ujarnya dengan nada meremehkan.

"Bangsat!" Umpat Nagi yang kesal dengan perilaku Reo.

"Lo, kali, yang bangsat." Balas Reo sambil tertawa kecil.

Tak ingin terlarut dalam perdebatan, Nagi memutuskan untuk pergi dari tempat itu. Namun gagal, karena terlebih dahulu dihalangi oleh Reo.

"Mau kemana, hah? Lo ga bakal bisa lari dari gue."

"Bisa aja kalo gue mau!"

"Tapi gue gak akan biarin lo kabur."

"Gue ga pedul-"

Brak!

Tubuh Nagi terjatuh, betisnya ditendang dengan keras oleh Reo.

"SIALAN!"

Reo kembali tertawa terbahak-bahak lalu meninggalkan Nagi begitu saja.

"Anjir! kenapa, sih tuh orang?" Gumam Nagi sambil memegangi betisnya yang agak lebam kebiruan kerena ditendang oleh Reo.

"Kenapa?" Tanya seorang remaja laki-laki berambut gelap yang baru saja menghampiri Nagi. Ia menyadari jika ada lebam di betis Nagi.

Nagi segera menoleh ke seseorang yang menanyakan kabarnya itu.

"Isagi?"

"Yes, i am" Jawab Isagi sebelum membantu Nagi untuk berdiri.

"Lo ... Nagi, kan?" Tanya Isagi memastikan, ia agak sedikit ingat ingat lupa tentang bentuk teman barunya itu. Nagi hanya membalas pertanyaan Isagi dengan anggukan pelan.

"Lo kenapa? Jawab gue!" Tambah Isagi setelah Nagi mengangguk untuk pertanyaannya sebelumnya.

"Eh, anu ... Eum-" Gugup, bingung, itulah yang dirasakan Nagi sekarang. Ia bingung apa yang harus dilakukan sekarang. Terlebih, Isagi adalah teman dekat Reo.