Chap 4

51 2 2
                                    

Hari demi hari sudah kulewati, dan sekarang umurku 15 tahun. Kakakku sudah lumayan dikenal oleh beberapa nona muda bangsawan di Ibu Kota sebagai tunangan Pangeran Rodelf, dan posisi ayahku juga sudah banyak dikenali sehingga beliau sering diundang pesta-pesta para bangsawan. Jalan cerita dari game ini sudah dimulai, tokoh utama berumur 15 tahun dan baru mulai masuk sekolah mage. Selama menempuh pendidikan sihir ini lah lika-liku percintaan tokoh utama wanita dengan para calon tokoh pria, mulai dari upacara diterimanya siswa-siswi baru inilah aku harus menghindari takdir dari game ini.

Aku mulai merubah rencanaku, setelah kejadian salah paham di acara pesta ulang tahun Pangeran Rudolf. [Yang pertama, pastikan posisiku tidak menonjol dari siswa manapun. Kedua, cari teman dari kalangan sederajat. Ketiga, jangan ceritakan mengenai keluargamu. Ini sih gampang, cuma yang terakhir, jangan pernah ngobrol dengan para tokoh utama pria. Agak sulit sih, karena aku tokoh utama di game ini, pasti ada sekali dua kali akan bertemu mereka. Haah..]

Aku harus memastikan kejadian di pesta pangeran Rudolf tidak akan pernah terjadi lagi, terlebih hingga hari ini aku selalu menghindari untuk hadir pesta-pesta yang mengundang keluargaku. Saat ini, aku harus mulai bersiap-siap untuk menghadiri acara penerimaan siswa-siswi baru mirip ospek atau pengenalan sekolah lah kalau di dunia sana. Sekolah juga mengharuskan siswa-siswinya untuk tinggal di asrama, satu kamar untuk dua siswa.

Pagi ini aku mulai menaiki kereta kuda yang disiapkan ayahku, kulihat ayah dan kepala pelayan menungguku di depan rumah kami. Namun, aku tak melihat keberadaan kakakku. Gak usah ditanya kali
Aku menaiki kereta kudaku sambil melambaikan tangan ke ayahku dan kepala pelayan,
[Dadah ayah, kepala pelayan. Aku pasti akan mengirimkan surat jika sudah sampai di sekolah].

Ayahku juga melambaikan tangannya dan aku juga melihat kepala pelayan yang mulai memberikan sapu tangannya ke ayahku, [hati-hati ya nak, hubungi ayah kalau ada masalah. Rajin belajar disana ya! Oh, kepala pelayan anakku sudah mulai besar huhuhu...] ia mulai menangis lagi, Ayahku terlalu menyayangi anak-anaknya.

Kereta mulai bergerak meninggalkan kediaman keluarga Adelth, dan menuju sekolah sihir atau sekolah untuk calon mage. Aku mulai menjalankan rencanaku, mengganti penampilan rambut dengan dikepang dan memakai kacamata bulat dan besar sehingga penampilanku tidak akan terlihat menonjol. Dan, apapun yang terjadi jangan berhubungan dengan para tokoh utama cowok!! Apapun alasannya!!

Perjalanan menuju sekolah tidak terlalu lama, karena sekolah terletak di pinggir ibu kota. Ketika kereta kudaku sudah berada di depan gerbang, aku disambut pak kusir untuk dibantu turun dari kereta. Aku tidak peduli dengan pandangan sekelilingku apalagi pak kusir yang bingung dengan penampilanku, aku mengangkat koperku dan mengucapkan terima kasih kepada pak kusir kereta dan berjalan masuk ke halaman sekolah. Ketika masuk ke halaman sekolah aku dibantu oleh beberapa senior untuk menuju ke aula dimana calon siswa akan menghadiri acara penerimaan calon siswa baru.

Di aula ini aku memilih duduk tidak jauh dari tangga naik, aku duduk dan menyaksikan upacara penerimaan selama acara berlangsung. Dan pidato dari perwakilan dewan kesiswaan menyadari sesuatu. Dia sang saingan heroine di sekolah sihir, Eurika Reincorn. Kalian ingat kan? Ya, cewek yang pernah berkunjung ke rumahku sebelumnya.

Di cerita aslinya, Eurika Reincorn ini lah yang menjadi tunangan pangeran Rudolf karena Permaisuri sangan menyukai perilaku, tata krama, kecerdasan dan ketenarannya di kalangan bangsawan. Karena efek domino yang kuciptakan, sepertinya jalan cerita mulai berubah. Kita tidak akan tahu, bisa saja dia akan mem-bullyku dengan menggunakan kekuasaan dewan kesiswaan seperti di game. Hati-hati aja,

Aku terus mendengarkan pidato perwakilan dewan kesiswaan, hingga waktunya pidato untuk siswa dengan nilai tertinggi dan berprestasi. Kalau menurut alur aslinya, yang berpidato sebagai siswa dengan nilai tertinggi adalah tokoh utama dan yang berprestasi adalah pangerang Rodelf. Tapi, karena aku gak mau mencolok demi bisa menjauh dari cerita gila ini. Dengan sengaja aku membuat nilaiku sedikit lebih rendah dari aslinya, ku lihat yang naik ke atas panggung menjadi siswa dengan nilai tertinggi adalah pangeran Rudolf, dan siswa berprestasi adalah seorang bangsawan bernama Pierre.

Aku Terlahir Sebagai Tokoh Utama Game RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang