Chap 3

80 10 2
                                    

  [Ini apa maksudnya? Jelaskan pada saya, kenapa adik saya di kejar seperti ini? Dan kenapa saya menjadi tunangan pangeran?] Pertanyaan kakak gue langsung membuat hening keadaan saat ini, gue mulai takut kalau harus menjelaskan ini semua.

Si pangeran juga terlihat diam setelah mendengar ucapan kakakku, lalu ia mulai membuka mulutnya dan mengucapkan sesuatu.

  [Apa yang kau bicarakan? Kamu menjadi tunanganku?] Seketika pangeran langsung memandangku yang masih di tahan para pelayan kerajaan.

  [Benar, Yang Mulia sendiri yang mengatakan bahwa saya mulai hari ini menjadi tunangan anda.] Ucap kakakku sambil menunduk memberikan hormat kepada pangeran Rodelf. Sang pangeran mulai menatapku,

  [Bukankah namamu Aurora?], Aku harus jujur untuk menghindari kekacauan ini, dan menganggap seakan aku tidak mendengar apa yang ia ucapkan karena kebisingan pesta ini.

  [Hormat kepada Yang Mulia, nama saya bukan Aurora. Anda bertanya kepada saya siapa nama kakak saya dan saya menjawabnya dengan jujur.] Cuma ini satu-satunya cara menghindari masalah yang kubuat sendiri, dengan menciptakan kesalahpahaman.

Aku pernah dengar dari guru privat keluarga Adelth , ketika anggota kerajaan memilih pasangannya ia tidak bisa merubahnya. Namun bisa merubahnya apabila pihak yang terpilih terlibat sebuah kejahatan kepada anggota kerjaan atau salah satu dari mereka telah meninggal, artinya tanpa sadar aku udah menjauhi satu rute Goodjob myself.

Si pangeran masih diam aja mendengar ucapanku, aku masih di kelilingi oleh pelayan pangeran Rodelf. Mataku mulai melirik kakakku seakan meminta tolong,

  [Saya memohon maaf atas kesalah pahaman yang dibuat adik saya, dia masih terlalu pemalu karena ini pertama kalinya di pergi ke pesta.] Ucap Aurora menyelamatkanku, sepertinya.

  [Ah, aku juga sepertinya minta maaf karena sepertinya bertanya ditempat yang ramai seperti itu. Pelayan, kalian bisa melepaskan nona ini.] Semua orang disekitar kami yang mendengar pembicaraan kami hanya terdiam, para pelayan yang tadi masih menahanku akhirnya mulai menjauhiku.

Aku seketika berlari kearah Aurora, berlindung dibalik punggungnya. Aku berbisik pada Aurora, dan memintanya mengucapkan kalimat ini.

  [Mengenai pertunangan ini, saya akan membicarakan hal ini dengan keluarga saya dan Yang Mulia Kaisar untuk bisa membatalkannya. Terlebih pertunangan ini akibat dari sebuah kesalahpahaman.] Ucap Aurora, aku bisa melihat wajah pangeran yang memerah mungkin karena malu akibat kesalahpahaman ini.

Tapi aku berpikir kalau membuat Aurora mengucapkan ini, bisa membuat orang lain membuat rumor jelek mengenai pangeran.

  [Tidak, saya akan tetap bertunangan dengan anda nona Aurora. Tidak perlu khawatir saya akan membatalkannya,] HAH?! dia masih tetap melanjutkan pertunangan ini, meski dia tau ini kesalahpahaman?! Gila egonya!!

Aku mencoba melirik Aurora, aku bisa melihat senyumnya meski dia mencoba menutupinya. Ia sepertinya kesenanga jadi tunangan pangeran, kebodohanku kayaknya memberikan dia berkah dan menyelamatkan perjalanan hidupku setelah ini.

Aku masih mencoba menarik rok gaun Aurora, memasang wajah seperti ketakutan dan akan menangis. [Kakak, bisakah kita pulang? Layla perutnya mulai sakit.] Ingat, alasan sakit adalah alasan paling ampuh buat melarikan diri.

Aurora menatapku dan berkata pada pangeran Rudolf bahwa kami ingin mengundurkan diri duluan, dengan alasan aku kemarin habis sakit dan mungkin penyakitku mulai kambuh. Pinter juga nih bocah bikin alasan, lebih pinter dari gue kayaknya.

Dan akhirnya pangeran mengijinkan kami untuk pamit pulang, aku masih berlindung di balik punggung Aurora dan tidak mencoba melihat pangeran. Kereta kuda kami telah datang, sang kusir membantu kami menaiki keretanya dan mengantar kami pulang ke rumah keluarga Adelth.

Aku Terlahir Sebagai Tokoh Utama Game RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang