"Becca, Bangunlah sudah pagi."
Becca membuka matanya perlahan saat mendengar suara yang memanggil namanya. Pandangannya terlihat buram tapi ia tahu jika suara itu adalah suara Freen.
"Aku masih mengantuk, bisakah kamu membangunkanku nanti saja?"
"Ini sudah jam 9, bukankah ini waktunya untuk kamu sarapan?" tanya Freen
"Aku tidak ingin sarapan dan hanya ingin tidur.."
Freen pun duduk disamping becca lalu mengarahkan tangannya menempel pada kening becca. "Apa kamu sedang sakit? Tapi badanmu tidak terasa panas.."
"Aku ga lagi sakit, tapi aku benar-benar malas untuk bangun." jawab becca lalu menjauhkan tangan Freen dari keningnya.
Freen menggenggam tangan becca dan menatapnya. "Bangun dan mandilah, setelah sarapan aku akan mengajakmu pergi ke luar." ucapnya lagi. Ia melepaskan tangan Becca lalu pergi keluar dari kamar tersebut.
Akhirnya Becca pun bangun dari ranjangnya lalu berjalan menuju kamar mandi. Setelah menghabiskan waktu setengah jam, Becca keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan menggunakan tongkat.
"Akhirnya datang juga.." ucap Freen begitu melihat Becca
"Ya, aku terpaksa karena aku sedikit lapar." jawab becca ketus
"Sudah aku duga kamu tidak akan pernah melewatkan sarapan. Aku sudah mempersiapkan sarapan didepanmu.."
Becca tidak menjawab omongan freen dan langsung mengambil sendok untuk menyantap makanan yang berada di depannya. Sedangkan Freen hanya berdiri dan memandangi becca yang sedang makan.
Selesai makan kini Becca berada di ruang tamu, ia hanya duduk diam di sofa sambil menghela nafasnya.
"Ayo kita pergi sekarang, kamu akan merasa bosan di rumah.." ucap Freen yang menghampiri becca
"Kenapa kamu mengajakku untuk pergi keluar? Kenapa tidak mengajak Jaja saja?"
Freen menatap bingung dan menyeritkan keningnya. "Aaw? Kenapa kamu jadi membawa nama Jaja?"
"Bagaimana kencanmu bersama Jaja? Pasti sangat menyenangkan bukan dibanding pergi bersamaku?"
"Apa kamu sedang mengajakku bertengkar sekarang?" tanya Freen. Ia bingung kenapa becca mendadak menjadi seperti ini.
"Aku hanya bertanya. Jika kamu tidak mau jawab juga tidak masalah."
Freen sedikit tersenyum, ia duduk disamping becca lalu mendekatkan wajahnya ke wajah becca. "Kamu bertanya atau sedang cemburu karena aku pergi bersama jaja?"
"Apa kau gila? Aku tidak cemburu." ucap Becca lalu mendorong pelan tubuh Freen untuk menjauh darinya
"Oh begitu ya.." gumam Freen
"?????"
"P'Freen?" panggil Becca saat merasa suasana menjadi sunyi dan tidak mendengar suara Freen lagi.
"Hm?"
"Kenapa kamu diam? Apa terjadi sesuatu?"
"Gak, tadi Jaja mengirimkan pesan kepadaku jadi aku membalasnya."
Saat mendengar perkataan Freen, becca berusaha menahan wajahnya agar tidak kesal. Ia bersandar pada sofa lalu melipat kedua tangannya di depan dada.
"Ohh~ apa kalian berencana untuk pergi berkencan lagi?"
"Kenapa kamu sangat ingin tahu tentang itu?" tanya Freen
"Sudahlah, aku tidak akan bertanya lagi."
Freen berdiri dari duduknya lalu menarik pelan tangan becca untuk berdiri. "Ayo kita pergi keluar.."
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES [ END ]
RomanceApakah aku punya kesempatan untuk melihatmu walau hanya sekali didalam hidupku atau aku hanya bisa menyimpan kenangan kita sebagai memori dihidupku. [ GIRLS LOVE - FREENBECKY ]