"Menaruh harapan pada manusia, taruhannya kecewa"
Happy reading.Alisa sedang berbaring tengkurap di tempat tidur, sembari menulis outline ceritanya, ia bergulat dengan pikirannya agar mencapai ending yang memuaskan.
Ting
Tiba tiba ponsel Alisa berbunyi, Alisa melirik ponsel tersebut, nomor tidak dikenal muncul.
+62834*******
Sv vino yaiyaa
Lagi apa sa?
lagi sibuk aj si
Udh makan?
Belum, bentar lgi
Vino udah pesenin gofood buat Alisa
20 menit lgi sampaihah? Udah vino bayar?
iyalah
Mkasih ya
Alisa sedikit tercengang, emang ada ya lelaki secepat ini menunjukan effortnya? Wtf belum-belum Alisa sudah salting sendiri? Hati murahan.
20 menit berlalu dan makanannya pun sudah sampai, Alisa menuruni tangga menuju pintu rumahnya.
Namun dijalan Alisa melihat ayahnya sedang fokus pada layar laptop nya, "Mau kemana Alsa?" tanya ayahnya.
"Mau ambil pesanan Alsa pah" ucapnya, lalu melanjutkan jalannya, menuju pintu utama.
"Pesanan atas nama mas alvin?"
"Iya pak" kurir itu pun menyerahkan satu bungkus plastik yang didalamnya terdapat beberapa s
Setelahnya Alisa memasuki rumah dengan tangan kanannya yang membawa beberapa bungkus makanan.
Ayah alisa melirik Alisa,"Tumbenan kamu pesen gituan Al?" tanyanya.
"Ini aja di pesenin temen Alsa Pah," ujar Alisa, memang Alisa mending beli baju atau buku dari pada beli makanan.
"Oh temen too" ucap Zidan dengan nada mengejek anaknya, Alisa pun sedikit tersipu karna ayahnya yang jahil itu.
"Papa ini suka banget kalau ngeledekin anaknya," celetuk sang ibunda, wanita itu membawa satu nampan berisi satu cangkir kopi dan beberapa cemilan.
"Jarang jarang lo mahh, Alsa gituu. Siapa tau dia mau buka hati lagi." ucap Zidan, Akira pun menggelengkan kepalanya ada ada saja.
"Alsa, mama minta tolong panggilin kakak kamu yaa," pinta Akira.
"Siap ma, ya udah mah pah Alsa izin kekamar dulu yaa." pamit Alisa, Alisa pun melanjutkan langkahnya menuju kamar kakaknya.
"Iyaa, jangan begadang Al. Outline Nya selesaiin besok ajaa." tutur Akira, walau Akira tau sendiri, Alisa tidak mungkin tidak menyelesaikan tugasnya.
"Dikit lagi selesai kok mah," Alisa melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga.
Alisa sampai pada satu pintu berwarna hitam, Alisa memandang pintu tersebut lalu mengetuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvino
Fiksi Remaja"Kalau lo ragu, jangan maju" -Alisa Sequel Alvaro: Alvino Denandra remaja berusia 17 tahun, remaja dengan paras tampan rupawan, berkulit putih hidung mancung. Jika kalian mengira Alvino dingin kalian salah besar, Alvino tipe orang yang ramah, namun...