TTSA3

1 1 0
                                    

Hari ini adalah hari ketiga sekaligus hari terakhir bagi pasangan paruh baya berdarah China itu menginap di rumah Chai.
Chai membantu Mereka menaruhkan koper-kopernya ke dalam bagasi taxi yang sudah dipesan oleh pasangan paruh baya tersebut.

Setelah Pak sopir taxi menutup bagasi mobil, Chai merasa ada yang menyentuh pundaknya dengan lembut. Ternyata itu tangan wanita paruh baya bermata sipit yang tidak lain adalah istri dari Si pria paruh baya yang juga bermata sipit khas orang china yang ada disampingnya.

Lantas Si istri mengucapkan terimakasih dan mengatakan bahwa ia sangat puas dengan layanan dan fasilitas yang diberikan oleh penginapan Chai rupanya. Chai pun merasa senang dan bersyukur jika tamu pertamanya ini menikmati dan merasa sangat puas dengan penginapan miliknya.

Setelah taxi yang ditumpangi pasangan paruh baya China itu mulai berjalan keluar gerbang rumah Chai,ia yang sudah mencegat disamping gerbang pun memberikan senyuman kepada makhluk yang berada didalam mobil tersebut sebagai perpisahan.

-
_

Sekarang Chai sedang merebahkan tubuhnya diatas kasur single yang diberi spray lembut berwarna abu-abu dan terdapat motif bunga-bunga sakura, kesayangannya itu.

Ia sedang memainkan handphonenya yang berwarna biru laut itu. Gadis yang menggunakan piyama yang juga berwarna biru laut polos itu ternyata melihat ulasan yang diberikan pasangan paruh baya dari China tadi di aplikasi indihome. Chai pun tersenyum penuh arti. Setelah ia pikir-pikir ini penghasilan dan pekerjaan yang lumayan menyenangkan, ia ikut senang jika tamunya juga senang dengan layanan yang diberikannya. Sekaligus jika ia itung-itung penghasilan yang ia dapat dari penginapan ini cukup banyak menerima keuntungan karena memang tidak banyak tempat yang ia ganti atau cat ulang karena memang gaya rumah orang tua Chai yang sedari dulu sudah bergaya romawi. Ini sebagai daya tarik tersendiri untuk menarik minat turis bagi penginapannya.

Terlepas dari pikirannya, Chai perlahan menutup matanya dan mulai tenggelam dalam mimpinya. Dan tanpa ia sadari.

'CLINK'

'CLINK'

Suara notifikasi dihandphone lipatnya itu berbunyi yang menampilkan bahwa itu merupakan notifikasi pemesanan kamar dari aplikasi Indihome. Pemesanan pertama untuk dua hari lamanya, dan pemesanan kedua untuk satu minggu lamanya.

-
_

Chai menggayuh sepedanya dengan semangat pagi ini. Tentu saja itu dikarenakan ia mendapat notifikasi pemesanan kamar yang ia baca saat bangun tidur tadi. Ia tak menyangka akan mendapatkan tamu lagi secepat ini. Dirinya memang harus mengucapkan banyak-banyak syukur kepada Tuhan.

Saat sudah memasuki gerbang Chai pun dengan cepat memarkirkan sepedanya ke parkiran sekolah yang letaknya berada didekat kantin. Ia berjalan sambil menyapa pak bon yang sedang menyapu halaman sekolah. Ya, hari ini Chai berangkat sekolah lebih awal.

Setelah melewati tangga-tangga yang tiada habisnya ia kini sudah berjalan diarea koridor kelas XI IPS. Ia berjalan sambil menyanyikan lagu kesukaannya dengan pelan, ia santai-santai saja karena ia pikir belom ada anak IPS yang berangkat dilihat dari pintu-pintu kelas yang masih tertutup rapat. Tiba saat ia akan berbelok ke kiri menuju koridor kelas XI Bahasa, ada seseorang yang menubruknya dari belakang hingga ia terjerungup kedepan.

BRUKKK

"Aduhhhh, siapa sih yang nubruk gue akh," rintihnya sambil menepuk-nepuk tangannya yang kotor karena terjerungup.

Ia menoleh kan kepalanya kebelakang guna melihat siapa gerangan orang yang menubruknya tadi.
Seketika mata bulat kecoklatannya itu pun menajam melihat sosok laki-laki didepannya.

Laki-laki itu mengulurkan tangannya. Namun Chai berdiri dan menepuk-nepuk lututnya yang sedikit kotor tanpa berniat menerima uluran tangan tersebut.

"Tidak, makasih," ucap Chai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tamu MisteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang