1. Maling

35 2 0
                                    

"MALING!!!"

Seorang cewek dengan masker hitam itu lari terbirit-birit setelah aksi kriminalnya dilancangkan.

Dompet seorang ibu-ibu membuatnya diteriaki banyak orang saat ini.

"Huh hah huh..." Si Cewek tadi bersembunyi di sebuah gang kecil menumpukan badan pada lututnya.  "Mana jalannya sih bajingan!"

"TOLONG!! MALING!!"

"NAH ITU PAK! KEJAR!!!"

"Fuck.." Sang target massa tadi langsung mengambil langkah gesit untuk menyelinap di gang-gang sempit karena sekarang posisinya cukup membahayakan.

SRET..

BUG...

"HA-MMPP"

"Diem."

Si cewek memelototi orang gila yang tiba-tiba menarik dirinya ke sebuah pelataran yang bisa dianggap tempat pembuangan sampah ini.

"MALING!!!! TOLONG MALINGGG!!!"

Lehernya ditahan oleh lengan kanan si- err- Januar? oh tidak, dia hanya membaca badge nama di baju si Cowok. Sedang tangan kirinya digunakan untuk membekap mulut si Cewek.

Adegan itu berlangsung sampai teriakan warga tadi sudah tidak tertangkap indra pendengaran mereka.

Walaupun begitu, ia tak dibiarkan pergi barang menjauh sekalipun. Bahkan lehernya masih ditahan dengan lengan Janu.

Hanya mulutnya yang sudah tak dibekap.

"Lo? Berani amat lo maling di daerah sini?" Suaranya yang rendah membuat nyali Kanya semakin ciut.

Apalagi sekarang ia dikerubungi antek-antek si Janu.

Membayangkan berjalan melewati empat cowok saja sudah ngeri, apalagi jika mereka berdiri dengan jarak setengah meter saja mengelilingimu?

Rasanya Kanya sekarang mau mati.

"Jawab, anjing! Bisu lo?"

Kanya benar-benar ingin menangis. Mulutnya kelu seketika.

"Oh Tuhan, kalo gue mati disini juga gue ikhlas..." Batinnya.

Namun, sebuah suara menginterupsi mereka.

"Santai dulu, Janu. Hahaha! Gausah berlebihan," Sang pemilik suara berjalan mendekat. Kanya tidak bisa memastikan siapa orang itu sebelum, "Ya kan? Kanya?"

Kanya reflek melotot setelah mengetahui eksistensi orang tersebut. Ia familiar. Ralat, ia sangat mengenali orang itu.

Kanya jauh lebih panik sekarang.

Jantungnya berdegup kencang.

BUGH..

"AKH!!"

BUGH.... BUGH....

Kanya berhasil lolos dari kukungan Janu setelah menggigit lengan dan menendang area sensitifnya.

Pun ia sempat mendorong antek-antek yang menghalangi jalannya untuk kabur.

"KEJAR ANJING!"

Pada titik ini Kanya hanya ingin masuk ke kosannya tanpa mereka tahu.

Karena jika Bara tahu, hidup Kanya mungkin akan berakhir dalam hitungan hari.

Kr!minal [ft. Park Hanbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang