Pukul setengah tujuh malam, San-a masih berada di perjalanan pulang, seorang diri. Sebab, Eun-ha pergi bersama dengan Lee Chang-min, pacar satu organisasinya. Tadi, Eun-ha sempat menolak ajakan pacarnya itu, tapi San-a mengikhlaskan Eun-ha untuk menerima ajakan tersebut.
San-a mengembuskan napas. Mood-nya sedang tidak baik-baik saja mengingat Yeon-jun menyuruhnya untuk menjadi penyiar besok lusa. Itu adalah hal yang membuat San-a terus kepikiran. Bisakah ia menjadi penyiar yang benar? Selama masuk klub broadcasting, ia tak pernah sekalipun menjadi penyiar. Ia lebih sering berada di bagian penggali informasi untuk dijadikan naskah.
“WOO SAN-A!”
San-a berhenti melangkah. Ia berbalik badan dan melihat eksistensi Beom-gyu. Lelaki itu berlari kecil ke arahnya, membuat San-a keheranan. Bagaimana bisa lelaki menjengkelkan itu ada di sini?
“Ya, kau mengapa ada di sini? Habis darimana?” tanya San-a kemudian.
“Ada hal penting, kau tak perlu tahu.” Itulah jawaban yang diberikan Beom-gyu. Sebenarnya, ia sengaja pergi untuk menjemput San-a. Tadi, begitu Eun-ha memberitahu bahwa San-a pulang sendiri, Beom-gyu bergegas pergi.
San-a mencibir.
“Sudah kutebak, kau takkan langsung naik bus begitu keluar dari halaman sekolah,” celetuk Beom-gyu setelah mensejajarkan langkahnya di sebelah San-a. “Kau tidak takut ada yang menculikmu atau menyakitimu ketika berjalan seorang diri seperti ini?” tanyanya kemudian.
“Tidak. Aku akan memukul mereka jika sampai terjadi.”
Beom-gyu tertawa meledek. “Ya, memangnya kau bisa? Mereka mungkin akan sangat berbahaya. Yang ada, kau akan terluka, dan tak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya.
“Aku pernah diajarkan bela diri oleh kakek, jadi aku akan melawan.”
“Begitukah?” Beom-gyu berpura-pura terkejut.
San-a mengangguk tanpa menoleh sedikit pun. Sejurus kemudian, ia tersentak saat merasakan Beom-gyu meraih tangannya dan menggenggamnya.
“Apa-apaan?” San-a memandang Beom-gyu.
“Mau ikut denganku?” tanya Beom-gyu.
“Kemana?”
“Suatu tempat.”
***
San-a berlari kecil ke pagar pembatas sungai. Wajahnya berseri-seri saat melihat bintang-bintang di langit yang begitu indah. Di jalan tadi, ia tak dapat melihat bintang dengan jelas karena pantulan cahaya-cahaya lampu. Namun, di sungai kali ini, ia bisa melihatnya dengan begitu jelas.
“Wah ... cantik sekali ...” gumam San-a.
“Tidak berterima kasih padaku?” tanya Beom-gyu yang telah berada di samping San-a.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND THE END
Fanfic‹ 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃, 𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐍𝐃 › ft Choi Beomgyu Woo San-a dan Choi Beom-gyu sudah berteman lama. Namun, pertemanan mereka dipenuhi keributan karena Beom-gyu selalu mengganggu San-a yang tak suka diganggu. Hingga suatu ketika, San-a terpaksa menjadik...