hati-hati dalam membaca📌 peringatan anak dibawah umur tolong jangan membaca chapter ini, yang masi ngeyel HMMM😠
445 kata-
. . .
"Eughhhh...."
Baru saja sadar dari acara pingsannya Nara sudah diserbu oleh mahluk tak tau diri.
"Unggggghh s-siapa??."
Tanya Nara disela desahannya karena leher nya telah dihisap
"Agra."
menjawab dengan singkat namun pandangan mereka tidak terlepas dari Nara yang terlihat sangat seksi dengan bibir yang sedikit membengkak, rambut yang berantakan dan leher yang sudah banyak memiliki tanda.
"Nara ga kenal kamu... "
Ucap Nara menatapnya yang sudah duduk.
"Tapi saya kenal kamu." Jawab Agra
"Tapi kenapa hisap leher Nara sakit, m-merah."
Bagaimana Nara tau? Tentu kamar itu terdapat kaca yang sangat besar ditiga sisi kamar itu. Membuat Nara bisa melihat semuanya. Nara juga bingung kenapa kamar ini berisi banyak kaca.
"Kamu ga perlu tau kenapa, cukup nikmati saja baby." Jawab Agra
"Nara bukan bayi." kesal Nara
"Nanti kamu juga tau sayang.."
ucap Agra dengan nada rendah.
"No, why?" jawab Nara
"Jangan berbasa basi. let's punishment"
Agra pun mulai menjamah tubuh polos Nara, membuat Nara semakin menangis dan kesakitan. Nara tidak tau kenapa tubuhnya seperti ini.
"Akhhhhhh.... sakitt hiksss..."
Nara menangis karena bagian bawahnya diisi oleh dua jari panjang Agra.
"hikssss.. s- sakitthh argghh..."
hanya sakit yang dirasakan Nara saat ini. masih terlihat sibuk dengan lubang milik Nara, dia membuat gerakan menggunting agar lubang milik Nara sedikit merengang. Bertahan lama erangan kesakitan itu terdengar kembali tapi lebih menyakitkan.
"Keluarkan.. Sak-ittthh Hikss.. no this hurts, no... stop please... Arghhhh..."
Bisa Agra sudah masuk dengan sempurna, dan bahkan ada darah keperawanan yang keluar dari anal milik Nara.
"Hikssss... S-sak-itthhhhh arghhhhhh...."
Tubuhnya langsung ambruk. Namun Agra mana peduli, tangisan dan desahan kesakitan Nara adalah hal yang paling indah bagi Agra yang psikopat.
Agra memang gila, katakan seperti itu maki saja jika perlu. Obsesi Agra pada Nara itu berlebihan. Tangisan Nara bukannya membuat Agra iba, namun malah membuat Agra bersemangat.
Semangat untuk menghancurkan lebih dalam.
*udah pls kasian*
Tubuhnya sudah penuh dengan kissmark, bahkan sampai ada yang berwarna keunguan, kepalanya pusing akibat ulah makhluk tanpa belas kasih itu.
Jika kau pikir Nara anak yang polos? Kalian salah, dia tidak sepolos itu. Sikap polosnya hanya untuk melindungi dirinya dari pergaulan yang terlalu bebas diluar sana, dia tidak mau terjerumus dalam pergaulan itu. Nara tau bagaimana itu adengan dewasa, Nara langsung pingsan saat orang itu mengalami pelepasan, tubuhnya sungguh lelah dan terasa seperti akan hancur.
Well, ini adalah awal dari semua penderita seorang Nara Anatasha.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
