BAB 07 - BALAPAN

926 90 43
                                    

Vote 80++ yaaa baru aku lanjut lagi😌😘

Tinggal pencet tombol bintang yang ada di sebelah kiri😘

Happy Reading

"Hei Ivan, how are you doing?" sapa salah satu teman Ivan begitu dia baru selesai membuka helmnya. Kini, Ivan tengah berada di tempat dia biasa balapan motor. Di sini, banyak sekali orang-orang, baik itu cowok maupun cewek.

"Good, Lo gimana?" balas Ivan lalu bersalaman ala lelaki.

""Yeah, gue baik. Btw, tumben Lo mau ikutan?" tanyanya basa-basi.

Ivan hanya membalas seadanya. "Lagi mood aja. Gue kesana dulu ya," ujar Ivan berlalu seraya menepuk bahu temannya singkat yang kemudian dibalas acungan jempol lawan bicaranya.

"Kapan pertandingan gue?" tanya Ivan to the point pada Arsen yang sibuk merokok. Di sebelah Arsen, ada Alva yang tengah meminum alkohol, dan adapula Gabriel yang sedang sibuk bermesraan dengan perempuan berpakaian minim.

"Oy Van! Akhirnya dateng juga," celetuk Gabriel yang mendapati kedatangan Ivan. Dirinya berhenti sejenak dari aktivitas meraba tubuh perempuan yang ada di pelukannya itu.

Ivan mengabaikan Gabriel. "No, thanks. Gue lagi gak mau minum," tolak Ivan ketika Alva menyodorkan botol alkoholnya.

"Jadi, kapan pertandingan gue?" tanyanya mengulang pertanyaan pada Arsen.

"Tunggu satu pertandingan lagi, habis itu baru giliran Lo," jawab Arsen singkat.

Ivan hanya mengangguk. "Siapa yang bakal jadi lawan gue?"

"Bastian," jawab Arsen singkat yang membuat Ivan berdecak. "Gak ada lawan lain? Gue bosen lawan dia mulu. Gampang banget gue kalahin soalnya," keluh Ivan sombong.

"Tuh orang ngeyel dibilangin. Dia ngotot, katanya malam ini dia bakal menang dari Lo," timpal Alva.

Ivan berdecih. "Kita lihat aja nanti," sahut Ivan dingin. Sebenarnya, tak peduli siapa lawannya karena yang dia perlukan dari balapan ini ialah dapat melampiaskan emosinya perihal kejadian tadi.

"Btw Van, tangan Lo kenapa tuh? Habis gebukin tembok?" tanya Gabriel mendekat, setelah sudah mengusir perempuan yang dari tadi bersamanya.

Ivan berdehem singkat mengiyakan. "Kenapa? Ada masalah apa Lo?" Gabriel bertanya penasaran.

"Violetta," singkat Ivan yang seketika membuat Gabriel mengumpat. "Anjing! Jadi Lo serius sama Violetta? Lo suka dia?" tanya Gabriel menyeledik.

"Its none of your business Jerk," tukas Ivan menohok, tanda dia tidak ingin memperpanjang lebih jauh.

Gabriel terkekeh melihat sikap Ivan. "Calm down bro! Kalo gitu, bolehlah gue deketin Violetta. Cantik banget dia sekarang, kayaknya enak cobain body-"

BUGH!

Gabriel menoleh ke samping ketika mendapat pukulan tiba-tiba dari Ivan yang sekarang marah. Sial, sudut bibirnya pasti akan memar sekarang. Sialan Ivan, dirinya kan hanya mengetest Ivan saja, mengapa sekarang malah bonyok? Wajah tampannya ternodai!

"Shut up! Jangan berani-beraninya Lo nyentuh Violetta. Ganggu Violetta, Lo berhadapan sama gue. Gak peduli Lo sahabat gue sekalipun," tekan Ivan dengan tatapan tajam, dingin, dan menusuk.

"Peace bro! Bercanda doang gue. Gue cuma ngetest Lo doang. Sekarang, gue udah tahu jawabannya," ujar Gabriel yang masih sempat-sempatnya tersenyum tengil. Dirinya melemparkan kontak mata, lebih tepatnya melotot pada Alva yang mencibirnya dengan kata. "Syukurin!"

IVANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang