Terangnya cahaya matahari sudah mulai menghilang di sebelah barat, dan malam gelap mulai menyambut. Seorang gadis sedang duduk di balkonnya ditemani segelas ice americano, beberapa buku dan kertas, serta terdapat sebuah headphone yang menempel dikepalanya sedang fokus pada apa yang sedang ia kerjakan sekarang. Kepala dan tangannya bergerak mengikuti lagu yang didengarnya, dan mulutnya bergerak mengikuti lirik. Sesekali ia melihat kearah depan halaman rumahnya dari atas, sembari menikmati hembusan angin.
Terhitung sudah 2 jam lebih ia duduk disana, tugas tugasnya sudah selesai sedari tadi, buku bukunya pun sudah rapi, tapi ia memilih menetap disana sembari menikmati hembusan angin dan larut dalam pikirannya.
"Miss you so bad" Ucap seseorang sambil memeluk gadis itu dari belakang.
"Eh, malem malem gini? " Ujar nya karena terkejut
"Sorry, kamu kaget?"
"Nahh, it's okay" Ujar gadis itu
"Dasha, saya kangen loh, kamu ga mau peluk saya?"
"Haha seriously mas? masuk dulu aja yukk, di luar dingin, sekalian aku juga mau kembaliin buku ke kamar. Oh iya mas mau apa? Aku buatkan sekalian"
"Seperti biasa"
"green tea lemon, less sugar?" Lalu laki-laki tersebut menganggukan kepalanya
"With ice" Tambah nya
"Big no, ini udah malem mas, nanti kedinginan"
"Terus yang ditangan kamu apa? Air panas?"
"Ish, yaudah lah, es nya dikit"
Namanya Dasha, lebih tepatnya Dasha Estela. Seorang gadis berumur 17 tahun, kelas 2 SMA, bersekolah di salah satu sekolah swasta ternama di kota itu, tidak terlalu pintar, namun mengikuti beberapa ekstrakurikuler dan bergabung dalam organisasi di sekolah.
Sedangkan laki laki tersebut bernama Raymond Hugo, Hugo singkatnya. Lebih tua 4 tahun dari Dasha, dan sekarang dia sudah bekerja.
•••
Sebuah kamar dengan dengan nuansa putih abu, dan sedikit sentuhan pastel. Terdapat sepasang anak manusia yang sedang menikmati waktunya bersama. Mereka adalah Dasha dan Hugo, mereka berbaring bersebelahan dengan Hugo yang memeluk Dasha dengan erat, sembari menatapnya dalam
"Dasha, I miss you" Bisik Hugo tepat di telinga Dasha
"Mass, ini udah yang keberapa kali di malem ini kamu bilang kata kata itu"
"Saya benar benar rindu kamu Dasha, sudah satu minggu lebih kita tidak bertemu"
"Ya itu kan udah konsekuensi pacaran sama anak SMA, aku udah bilang kalo ga bisa nemenin mas keluar kota terus terusan"
"Iya Dasha, iyaa, saya tau.. Tapi saya sekarang kangen berat sama Dasha"
"Yaudah, mas maunya apa?"
"Saya tidur di sini saja, lalu besok pagi mengantar kamu sekolah, boleh kan?"
"Halah mas pasti juga udah bawa baju sama perlengkapan, tinggal ijin bunda"
"Haha kamu memang paling tau semua tentang saya"
Dan setelah itu ruangan diisi gelak tawa mereka berdua. Mereka saling bertukar cerita hingga malam.
"Mas, itu bunda sama ayah udah pulang, mas turun duluan gih, nanti aku susul"
"Iya bub" Ujar Hugo sambil menepuk kepala dasha 2 kali, lalu berjalan keluar dan turun menuju ruang tengah
"Malam bun, yah," Sapa Hugo
"Malam Hugo" Sapa bunda dan ayah balik
"Kamu datang kapan?" Tanya ayah
"Kemarin malam saya sampai, lalu tadi sekitar jam 6 saya kesini" Jawab Hugo, dan ayah merespon dengan anggukan kepala beberapa kali
"Bun, saya menginap disini ya malam ini?"
"Iya Hugo, kamar tamu selalu siap buat kamu" Jawab bunda
"Oh iya, Dasha dimana?" Tambah bunda
"Ada bun, di atas tadi" Jawab Hugo
"Dashaa" Panggil bunda
"Hadir ibundaaaa" Jawab Dasha sembari bergegas turun
"Yuk, duduk di sana, ada Hugo, kita ngobrol disana" Ajak bunda kepada Dasha untuk duduk di ruang tengah
Mereka masih berbincang dengan seru, sedangkan malam semakin larut. Karena besok Dasha harus bangun pagi, jadi ia memutuskan untuk meninggalkan obrolan dan masuk kamarnya untuk tidur
•••
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Should It Be Like This?
General FictionAku masih tidak percaya bahwa semua harus berakhir seperti ini. Ku kira kita bisa bertahan? Ku kira kamu bisa bertahan? Paling tidak sebentar saja. Terimakasih sudah memberikan ku sebuah kenangan.